Past

289 47 12
                                    

Mashiho memapah Yoshi dengan tangan berdarahnya, meringis ketika Darah milik lelaki yang masih asing baginya merembes membasahi sebagian lantai Apartemen yang Hyunsuk tempati

"Maaf ya kamu jadi terluka begini." Manager Hyunsuk membuka pembicaraan, Yoshi terlihat menggeleng duduk nyaman di Sofa hitam Ruang tamu

"Bagaimana Hyunsuk?" Pria itu menatap Mashiho terpancar kekhawatiran cukup jelas disana. Mashiho tentu menyadari

"Dia tidak apa apa, hanya sedikit mabuk saja." Bohong. Sebetulnya Hyunsuk sedari tadi mendesah dan mengerang tak karuan, menggesek sendiri Sesuatu diantara selangkangannya

Yoshi mengangguk mengerti "Biar aku saja." Dia merebut pelan Perban dan Obat merah di tangan Mashiho mengobati lukanya sendirian

Mashiho berdehem "Aku tahu ini agak kurang ajar, tapi menginap disini semalam ya? Tolong jaga Hyunsuk, aku tidak bisa tinggal masih banyak pekerjaan di rumah."

Pria itu nampak berfikir lalu menggidik bahu acuh, membiarkan Mashiho melangkah keluar Apartemen meninggalkan dirinya dan Hyunsuk di kamar

Dia bersandar penat di Sofa mahal itu, tidak mengerti kenapa ia tadi tidak menolak Permintaan Mashiho ya? Apa Lelaki itu tidak takut Yoshi berbuat yang tidak tidak

"Dia masih tidak berubah ya? Aku tidak pernah suka pekerjaannya dari sisi manapun," Gumaman pria itu terdengar lirih, mengusap wajahnya kasar

Choi Hyunsuk dan Kanemoto Yoshinori. Mantan sepasang kekasih ketika masih SMA dulu

Mereka dulu tak bisa di pisahkan, kemana mana bersama, apa apa harus berdua, iya keduanya memang Se Bucin itu. Dulu

Namun semenjak Hyunsuk meutuskan menjadi Trainee model di tahun terakhir sekolah mereka, hubungan keduanya mulai kacau

Hyunsuk sibuk dengan trainingnya, dan Yoshi yang sejak awal tidak menyukai pekerjaan Hyunsuk membuat Hubungan mereka semakin renggang

Bertengkar dan saling Mencaci seolah tak pernah absen di setiap harinya. Dan ya hubungan mereka hanya sampai disitu

Yoshi agak tidak percaya ketika pertama kali melihat Hyunsuk di gang sempit sekitar rumahnya, di rundung oleh Pria mabuk dengan pakaian cukup mencolok

Ya. Dia memang tidak pernah berubah

"Yoshi?" Kepala pria itu Refleks menoleh pada Pintu kamar yang berderit terbuka, penampilan Hyunsuk cukup kacau dengan mata sayu dan cardigan panjang tanpa dalaman juga celana pendek

Itu juga salah satu alasan mengapa Yoshi dulu membenci pekerjaan Hyunsuk, akan ada banyak orang yang leluasa melihat tubuh Kekasihnya. Dia tidak akan pernah rela

"Kembali ke kamar, aku akan buatkan Susu agar meredam efek obat itu." Yoshi tidak buta untuk mengetahui Song Mino menaruh Obat Perangsang dengan Dosis cukup banyak di minuman Hyunsuk

"Maaf."

Pria itu menutup mulutnya erat, mata berkaca kaca Hyunsuk, Lirihan pelannya hampir menggoyahkan dirinya

Tapi dia memilih acuh, membawa Hyunsuk ke kamar dan membiarkan Lelaki itu menggeliat tak nyaman diatas ranjang

Yoshi hanya akan membantu tanpa melakukan hal lebih, biar bagaimanapun mereka bukan apa apa lagi sekarang.

_____________

Dua Remaja itu masih saling menatap tajam satu sama lain, yang lebih pendek da berwajah manis kerepotan dengan air mata yang tak mau berhenti menetes

Sementara si Dominan enggan melirik sedikitpun. Dia kecewa

"Aku hanya ingin melakukan pekerjaan yang aku suka apa itu salah?" Di tengah isakan yang kian sulit, Remaja manis itu memekik kesal

Mengundang Decakan geram Dominan di sampingnya "Dan aku tidak suka bagaimana mereka menikmati tubuhmu! Apa itu caramu bekerja, menjual tubuh untuk mendapat uang."

Teriakan Si Dominan menggetarkan bahu Si manis, dia menangis makin deras "Aku tidak begitu." Hatinya sakit, mendengar ucapan itu dari kekasih yang ia cinta

Bukan tanpa alasan Yoshi sampai semarah ini, bagaimana mungkin di Pemotretan pertama Hyunsuk. Kekasihnya hanya memakai baju serupa pakaian Maid dam di perhatikan oleh banyak Pria hidung belang

Demi Tuhan Yoshi tidak rela miliknya di lihat siapapun.

"Tapi kau Iya! Kau memamerkan tubuhmu untuk mereka, aku membencinya Choi Hyunsuk."

Hyunsuk menguatkan hati, menatap Yoshi datar "Kau hanya orang asing, jangan memerintahku."

Yoshi tertawa, sorot matanya jelas menunjukkan kekecewaan "Mungkin benar, cerita kita hanya sampai disini."




"TIDAK!" Nafas lelaki itu terengah, membenci apapun yang muncul dalam mimpinya semalam

Meraba Pipinya. Dia menangis cukup banyak, Piyamanya basah bahkan selimut juga ikut basah

Itu mungkin menjadi ingatan paling buruk bagi dirinya, awal bertemu lagi dengan Yoshi setelah sekian lama rasanya Hyunsuk ingin menangis mengucapkan kata maaf beribu kali dan memeluknya erat erat

Tapi dia cukup sadar diri, dia tidak tahu bagaimana kehidupan baru Yoshi. Entah sudah menikah atau belum tidak bohong saat Hyunsuk mengatakan bahwa ia masih berharap mereka bisa seperti dulu

Hyunsuk menghela nafas, mengusap wajahnya kasar lalu mengerjap ketika menyadari sesuatu. Celananya basah, Tidak! Bukan karena ia mengompol tapi karena Cairan putih yang lengket dan mengganggu

"Aku kenapa?" Ia bergumam pelan, mengerjap mencoba mengingat apa yang terjadi semalam

Pemotretan, Yoshi yang terlihat marah, makan bersama Song Mino, ia mabuk dan .... Entahlah ingatannya samar samar. Tapi sekilas mengapa ia melihat Yoshi di depan mobilnya?

"Apa jangan jangan..." Lelaki itu menggeleng cepat, lagipula jika Mino atau Yoshi melakukan hal aneh pasti Pantatnya terasa perih

"Kau sudah bangun?"

Mashiho muncul dengan senyum merekah, sedikit menggelengkan kepala saat bau khas Orang Bersenggama menguar pekat di kamar si Model

"Aku kenapa?"

Managernya menarik nafas pelan, mengajaknya duduk sejanak lantas menepuk punggung tangan beberapa kali "Song Mino menjebakmu, dia memasukkan Obat Perangsang pada minumanmu untungnya Pria yang kau amati ketika kita di Warung Bubur membantu kita."

Dahi Hyunsuk berkerut "Yoshi?" Tanyanya ragu, seketika itu pula wajahnya memerah. Ketika menyadari siapa yang memakaikan Piyama tadi malam

Jika Mashiho saja baru datang dan tidak menginap, itu Artinya...... Astaga kenapa Yoshi tidak sekalian menggempurnya saja Coba?!

"Heh sadar!"

Si lelaki manis Tersenyum senang, menggulingkan tubuh keatas ranjang "Aku senang Tahu, harusnya Yoshi sekalian membantu memuaskan tubuhku yang panas apa dia tidak tergoda ya? Setidaknya berikan aku Kissmark begitu."

Ya ampun Mashiho seratus persen yakin Model yang ia urus ini benar benar sudah gila "Orang mah tidak mau di perkosa, dia malah berharap. Ya Tuhan perbaikilah Sistem otaknya."

Dan seharian ini Cengiran lebar Hyunsuk tak pernah luntur dari bibirnya, meski belum tahu bagaimana ia dan Yoshi ke depannya, Hyunsuk hanya yakin mereka masih saling mencintai

Untuk kali ini Hyunsuk tak mau melepaskannya lagi.











To Be Continue.......

Dangerous.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang