Aku tidak egois kan?

222 35 4
                                    

Siang siang begini memang paling pas Rebahan di kamar sembari memeluk orang terkasih, Yaa walaupun terlihat seperti orang orang tidak ada kerjaan begini

Tapi Hyunsuk sih senang senang saja, apalagi dalam dekapan hangat seorang Yoshinori begini

Hehehe hangat lho, mau ikut? Ya jangan cuma Hyunsuk yang boleh!

"Omong omong sampai kapan Drama pacar pura puramu itu?" Yoshi membuka percakapan, melirik Hyunsuk yang nyaman sekali berbaring diatas perutnya sembari menikmati Kipas Angin yang berputar di dekat mereka.

Hyunsuk menengadah, menggambar pola Abstrak di dada Yoshi "Aku tidak tahu, kenapa? Jangan cemburu." Wajahnya tenggelam disana juga menggosok manja seraya mengeratkan pelukan

Yoshi Terkekeh gemas "Siapa yang cemburu? Aku cuma merasa tidak pantas bersaing dengan Pria itu."

Kekasihnya merengut manja, beringsut meringkuk dalam dekapan Yoshi yang hangat "Kenapa tidak pantas? Kan kamu yang kekasih asli aku."

Lagi Kekehan Yoshi terdengar lirih, tangannya yang bebas menepuk punggung Hyunsuk pelan "Iyaa, aku yang paling pantas buatmu iya kan?"

Hyunsuk mengangguk semangat, mengangkat wajah memberi kecupan singkat di Pipi kekasihnya "Pastilah!"

"Emmm manisnyaaa, buat minuman gih panas. Belajarlah." Hyunsuk mengerjap, beringsut duduk sembari menatap Yoshi bingung "Belajar apa?"

Lelaki manis itu berderap ke dapur, mulai membuat dua gelas minuman dingin untuknya dan Yoshi. Kepalanya melongok dari balik pintu dapur, menemukan Yoshi sudah duduk dengan Cengiran yang bodoh (Menurutnya)

"Belajar Jadi istri yang baik."

Asjklgjkll. Sumpah demi apa? Hyunsuk yakin pipinya merah semerah buah Tomat matang "Apa sih!" Dia merengut malu malu, mengusap pipi lantas memberikan pada Yoshi segelas Limun dingin yang segar

Yoshi Tertawa, menangkup kedua pipi Hyunsuk untuk ia hujani dengan Kecupan "Iya lho, aku juga sudah belajar jadi Suami yang baik." Ia Berbisik, rendah dan sayup sayup hampir membuat Hyunsuk melayang terbang


"B—bagaimana coba?" Suaranya lirih, hampir tertelan diakhir kalimat akibat gugup luar biasa apalagi Yoshi yang semakin mendekatkan wajahnya

"Iya suami yang bisa membuatmu pasrah mendesah tiap malam." Diakhir kalimat Yoshi mengecup sensual leher Hyunsuk, menyesap cukup kuat hampir meninggalkan bekas disana

"Aaaa Yoshi mesum!" Dan siang itu di tutup dengan Hyunsuk yang berlari ke kamar seraya menutup wajah yang memerah malu, mengundang tawa puas Yoshi diatas sofa

Hanya terkadang Yoshi ingin tahu, bagaimana reaksi Hyunsuk saat tahu pekerjaannya yang sebenarnya?


_______________

Hyunsuk mengerjap, mengucek mata lalu bergerak turun dari ranjang. Melirik panik mencari Yoshi yang tidak ada di sebelahnya

Tapi kemudian dia menggaruk tengkuknya canggung, lupa padahal dia yang mengusir Yoshi keatas sofa tadi

Hihihi habisnya Yoshi mesum, masa Hyunsuk sedang Mandi diintip begitu mana tangan Yoshi nakal pula bermain main di pahanya. Hyunsuk kan takut Horny :( Ups.

Kaki Pendeknya mengendap pelan, tenggorokannya gersang tanpa air butuh hujan lokal segera. Tawanya hampir mengudara saat Yoshi terlihat meringkuk di atas sofa

Dengan tangan menutupi wajah dan dengkuran halus terdengar sayup sayup, Sepertinya kekasihnya itu lelah sekali. Apalagi tangannya belum juga membaik

Hyunsuk hampir berteriak kaget ketika suara debaman nyaring terdengar di depan pintu masuk

Kakinya mematung, ingin membangunkan Yoshi tapi nafasnya terasa tercekat. Semua kata dan teriakan menggantung di udara

Pintu apartemen terdengar terbuka setelah Bunyi Klik terdengar nyaring mengisi ruangan

Dengan tangan gemetar dia mengguncang pelan tubuh Yoshi ketika siluet seseorang dengan sebilah pisau mendekati ruang tamu "Yoshi, bang—"

Ucapannya terhenti, selaras dengan paru paru yang semakin menyempit ketika lehernya di cekik oleh tangan tangan besar dan kasar

Dia mencoba berontak merekam jelas orang yang mencekiknya adalah seorang lelaki dengan Luka gores di pipi dan tanda lahir di kening sebelah kanannya

"Akh lepas." Kesadarannya hampir hilang ketika cekikan itu terasa semakin kuat

Sebelum sebuah letusan peluru terdengar dan menembus bahu Pria itu. Refleks cekikan pada lehernya melonggar

Hyunsuk memanfaatkan keadaan, dia menendang kencang perut Pria itu meraih pisau di kolong meja lalu memberikan sayatan cukup dalam di lengan si Pria

"Sayang kesini!" Yoshi memekik, melambai meminta Hyunsuk ke belakang tubuhnya. Cepat Hyunsuk menurut, bersembunyi disana sembari mengatur nafas

Satu lesatan Peluru terdengar lagi. Kini mengenai kaki kanan pria itu, langkahnya terseok banyak noda darah mengotori lantai

"Sial. Jangan kabur bajingan." Yoshi berteriak marah, berlari cepat hampir mencapai kaki Pria itu

Tetapi rupanya Si Pria asing lebih cepat, ia memecahkan kaca besar terjun dari lantas Atas apartemen Hyunsuk kemudian mendarat menggunakan kedua kaki yang kemudian terdengar bunyi Krak tulang patah.


Yoshi yakin Pria itu orang suruhan Kwon Jiyong. Sial, harusnya ia bisa lebih cepat menemukan dan membabat habis Komplotan itu.

"Kamu tidak apa apa sayang? Butuh sesuatu?" Yoshi bertanya panik, menangkup wajah Hyunsuk yang masih mengatur nafas yang sempat hilang

Kekasihnya menggeleng, menerjang tubuhnya dengan pelukan lalu menangis disana "Aku takut."

Tangan Yoshi terkepal erat, membalas pelukan Hyunsuk dengan sebelah tangan yang bebas "Tak apa ada aku disini." Sesekali memberikan kecupan menenangkan bagi sang kekasih

"Yoshi pekerjaanmu....." Hyunsuk mengangkat wajah, menatap Yoshi dengan wajah penuh air mata

Disana Yoshi terpaku. Haruskah ia katakan sekarang? "Aku... Iya, Agen Rahasia."

Lagi lagi tangisan Hyunsuk terdengar, kali ini dekapannya semakin erat pada tubuh Yoshi "Apa aku egois kalau aku ingin kamu berhenti?"

Yoshi bingung, apa yang harus ia lakukan?


























To Be Continue......

Dangerous.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang