Baby.

292 41 2
                                    

Sejak semalam Hyunsuk mengurung diri di kamar, menolak kekasihnya ketika ingin mengantarkan makanan atau sekedar berbicara

Hyunsuk kecewa, sebab Yoshi memilih bertahan dengan pekerjaannya yang berbahay ketimbang menuruti keinginannya

Ia hanya khawatir, biar bagaimanapun Agen Rahasia bukan pekerjaan yang menjamin keselamatan seratus persen

Hyunsuk takut, dia tidak mau lagi merasakan kehilangan. Hanya Karena pekerjaan Agen Rahasia

"Aku mohon kamu mengerti Sayang, aku mencintai pekerjaan ini seperti kamu mencintai Pekerjaanmu." Suara Yoshi terdengar putus asa di balik pintu, menghela nafas lalu mengetuk lagi

"Jadi kau lebih mencintai pekerjaanmu daripada aku?" Dan semakin jauh hubungan mereka pun kini pertengkaran dan perdebatan kecil sering terjadi

Yoshi menggeram kecil, kesabarannya hampir habis "Kau lupa siapa yang dulu melakukan hal yang sama saat kita Berpacaran dulu?"

Lelaki manis itu terdiam, otaknya menarik satu kesimpulan atas kalimat Yoshi barusan "Jadi kau berniat membalas dendam?" Tubuhnya bergetar, memeluk lutut sendiri sembari bersandar pada pintu masuk kamar

"Bukan begitu, dengar kalau kau saja tidak mau dibatasi dalam masalah pekerjaan maka akupun begitu tidak di batasi dalam hal hal menyangkut pekerjaan." Yoshi mendesis, menggedor pintu lagi berharap kekasihnya mau membukakan

Hyunsuk mendengus kesal, berdiri kemudian membuka pintu dan menatap Yoshi Nyalang "Aku hanya khawatir, kau pikir pekerjamu itu menyenangkan dengan mengorbankan Nyawa tiap detiknya?" Suaranya naik lebih tinggi

Ia melangkah mundur ketika Yoshi melangkah mendekat, tangan bebas Pria itu memukul tembok cukup kencang "Dan apa kau pikir aku baik baik saja ketika tahu tubuh kekasihku di pajang dan dilihat dimana mana tanpa pakaian yang pantas?!"

Lidah Hyunsuk rasanya Kelu, tapi dia mengangkat dagu, tidak Hyunsuk hanya tidak mau di salahkan "Itu hanya pekerjaan!"

Yoshi menggeram kesal, emosinya benar benar memuncak sekarang. Melihat Hyunsuk yang santai tanpa berusaha menolak Menjadi Model pakaian seperti itu "Ya dan aku pun sekarang sedang bekerja."

"Aku tidak suka, kau harus berhenti!" Hyunsuk berteriak kencang, melempar Yoshi dengan apapun yang terjangkau oleh tangannya

Lelaki manis itu berjengit ketika Yoshi menarik tangannya, memeluknya erat sembari menahan tubuh yang memberontak

"Hei dengar sayang..." Yoshi berbisik, mengelus punggung Hyunsuk berusaha menenangkan "Percaya padaku semua akan baik saja oke?"

Pada akhirnya Hyunsuk memilih mengangguk, meski matanya masih menyiratkan Kalut dan ketakutan yang kentara "Janji?"

Dan Yoshi mengangguk sembari menyemat senyum, sebetulnya tidak ada yang tahu pasti bagaimana besok saat dia mendapat misi baru.


________________

Pagi ini Hujan, sejak pukul Empat Air berintik itu semakin keras menghujam Bumi meninggalkan rasa dingin dan Aroma khas tanah basah


Ada yang menarik yang tertangkap mata Yoshi pagi ini, bagaimana ia terjatuh lagi melihat wajah polos Hyunsuk dalam tidurnya


Serta bagaimana Rintik Hujan diluar mengingatkan dirinya pada satu kenangan yang cukup kelam


Tidak Yoshi enggan mengungkitnya, biarkan saja kenangan itu tersimpan jauh menjadi Hal yang harus ia lupakan

Ia hanya harus fokus pada satu hal sekarang ini, Kekasihnya yang manis.

Dia menarik nafas dalam, keningnya berdenyut nyeri selepas Hyunsuk mengetahui pekerjaannya ia makin tak tega meninggalkan Lelaki manis itu sendiri

Akan ada banyak bahaya mengintai dia, bahkan jauh sebelum Hyunsuk tahu pekerjaannya, jauh sebelum mereka resmi berpacaran lagi

Sejak awal Hyunsuk memang sudah diincar.


Yoshi terperanjat ketika satu pikiran melintas di otaknya, dia bangkit berdiri mengambil tas besar di ruang lain kemudian membawa beberapa senjata api ke ruang tamu

Berderap lagi kembali ke kamar untuk membangunkan Hyunsuk yang masih terlelap "Hei, bangun." Yoshi mengecup kecil Pipi dan Bibir kekasihnya


Sampai si manis menggeliat pelan, Netra coklat cantiknya menatap Yoshi bingung "Kenapa?" Tanyanya dengan suara Serak, mendudukan diri sebelum membalas kecupan hangat Yoshi

Yoshi Tersenyum tipis, duduk di depan Hyunsuk kemudian menggenggam tangannya "Kau tahu kan Sayang bagaimana bahanya pekerjaanku?" Hyunsuk mengangguk, bingung "Kau juga pasti tahu sebagai kekasihku ada banyak kemungkinan kalau kau juga di incar." Pria itu bergumam, mengelus pipi Hyunsuk lembut



"Maka dari itu jika aku mendapat misi baru jangan lupa untuk tidak pernah membuka jendela, jangan buka pintu sembarangan kecuali jika itu orang yang kau percaya, jika ada Kurir minta dia tinggalkan paket di depan pintu tanpa kalian bertatap muka Bisa?" Hyunsuk mengangguk, dan Yoshi Tersenyum senang


"Baik. Sekarang ikut aku!"

Tungkai kaki keduanya bergerak seirama, Hyunsuk membelalakkan mata ketika melihat beberapa jenis Senjata diatas meja ruang tamunya

Di atas kursi yang cukup tinggi ada Beberapa botol dan gelas yang di susun sebaris dan peluru menumpuk disana

Hyunsuk hanya diam saat Yoshi mengambil satu Pistol angin dari sana, mengisinya dengan peluru kemudian mengulurkan pada dirinya "Aku akan mengajarimu Cara menembak oke?"


Hah?! Hyunsuk mendadak linglung saat mendengar pernyataan Yoshi, bagaimana mungkin? Seumur umur Hyunsuk saja baru memegang senjata api sekarang ini "Jangan bercanda deh." Ia merengut, namun Yoshi menggeleng tegas


Berdiri di belakang Hyunsuk sembari meraih tangan kekasihnya, mengajarinya cara memegang Pistol dengan benar "Demi keselamatanmu."


Hyunsuk merinding, hembusan nafas Yoshi menerpa lehernya belum lagi tangan hangat Pria itu yang malah betah berpegangan pada Pinggangnya. Serius jika begini Hyunsuk tak bisa Fokus

"Fokus ke depan, jangan gemetar, tegakan dagumu, angkat tangan setinggi bahu lihat pada satu titik dimana kau ingin melumpuhkan lawanmu."

Hyunsuk menghela nafas, lengannya gemetar parah saat dingin Pistol itu bersentuhan dengan kulitnya, keringat dingin bercucuran. Antara gugup karena Yoshi yang menempel padanya atau takut salah sasaran


Lelaki manis itu memekik kaget, bersamaan satu lesatan Peluru telak mengenai kacanya Apartmentnya hingga pecah


"Yah pecah kan kenapa kamu malah menciumku sih?!" Iya tadi itu saat Hyunsuk sedang fokus dan melesatkan satu peluru tiba tiba saja Yoshi mengecup ujung bibirnya

Membuat seluruh fokusnya luruh begitu saja, sialan.

"Makanya Fokus." Yoshi terkekeh menyentil ujung hidung Hyunsuk kemudian memeluknya dari belakang "Coba lagi Sayang."

Hahh awas saja kalau Yoshi mengacau seperti tadi, Hyunsuk tidak akan segan menggigit Dadanya Seperti yang selalu Yoshi lakukan padanya tiap malam.




















To Be Continue.......

Dangerous.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang