Psyche Dan Eros

297 44 14
                                    

Mata Hyunsuk masih berkedip pelan, pipinya memanas entah karena panas atau pemandangan yang ia lihat di depannya

Berkali kali mencuri pandang pada Yoshi yang duduk di hadapannya, dia menunduk. Malu

"Kita kenapa kesini?" Tanyanya pelan, dilihatnya Yoshi tersenyum tipis menyerahkan dua Cup Coffee Tanpa Caffein padanya

"Melihat kupu-kupu."

Benar sih..... Taman ini memang banyak kupu kupu, taman yang di rancang khusus untuk melihat Kupu Kupu tumbuh dan berkembang. Mulai dari ulat dan menjadi Kupu Kupu dewasa

Sungguh, ajakan Yoshi tidak salah. Tapi ya tuhan, bisa bisanya Hyunsuk berpikir bahwa mereka akan......

Ohh lupakan, Hyunsuk ingin hilang ingatan saja.

"Ouh ekhem ya bagus kok iya bagus." Dia berucap gugup, mengalihkan pandangan pada Kupu Kupu dengan sayap Biru cantik juga kuning di tepian

Terlihat diam diatas bunga Matahari tak jauh dari tempat mereka duduk, jarinya terulur sebatas mengelus Kelopak bunga yang nampak baru mekar

"Tahu kisah Psyche dan Eros?" Pria itu tiba tiba bicara, entah atmosfer di sekitar mereka cukup hangat. Namun hangat dalam artian yang berbeda, nyaman

Hyunsuk menggeleng pelan, tidak mengerti bahkan mendengar pun belum dua nama asing yang tiba tiba di ucapkan oleh Yoshi

"Psyche, gadis cantik yang berhasil membuat Dewi Aphrodite iri atas kecantikan itu sehingga ia mengirim Eros ke kamar tidurnya untuk memberikan ramuan agar tidak ada satu lelaki pun yang menyukainya."

Dia menjeda ceritanya, sedikit lekat menatap Hyunsuk yang serius mendengar ceritanya. Ia Tersenyum tipis, sejak dulu Hyunsuk memang begitu akan selalu tertarik pada apapun yang berkaitan dengan Kisah kisah menakjubkan Mitologi Yunani

"Orang tua si gadis Berkonsultasi pada Oracle agar ada Pria yang menerima putri cantiknya, lantas Oracle Bilang ada makhluk diatas gunung yang akan menjadi suaminya—"

"Lalu?!"

Hyunsuk menyela, sedikit memekik dirasa Yoshi cerita terlalu lama

Sedang pria di hadapannya tertawa, mengusak rambutnya lantas menggeleng "Sabar."

"Psyche dan suaminya hanya bertemu malam hari, meski begitu suaminya adalah yang terbaik dan mereka berdua terikat janji agar Psyche tak melihat wajah suaminya."

Cerita Yoshi terhenti, Hyunsuk menjentikkan jari, kedua lutut menyatu untuk di peluk menatap Yoshi penuh minat "Biar ku tebak, wania itu penasaran dan melihat wajah suaminya diam diam?"

Yoshi mengangguk, menyesap kopinya lantas menatap Hyunsuk "Benar! Dan suaminya Kecewa, tebal siapa suaminya? Dia Eros. Dengan begitu Eros terbang menjauh karena Psyche tak mau mendengarkannya."

"Psyche menangis, meminta Dewi Aphrodite agar mengembalikan Eros padanya, tapi Dewi Aphrodite memberikan cukup banyak tugas yang terbilang mustahil.... Dan disitu anehnya Eros membantu Psyche, sayangnya di tugas terakhir Psyche gagal dia koma.."

Tangannya menarik tangan Hyunsuk yang bergetar, mungkin menahan dingin "Eros membangunkannya, memintanya menyelesaikan misi tapi sia sia pada akhirnya dengan Restu Dewa Zeus Eros membawa Psyche ke Olympus dimana mereka abadi dan hidup dengan damai."


"Jadi Hyunsuk, jangan bermain dengan ucapan semacam Cinta dan Kencan jika kau tak bisa menahan Amarah seperti Psyche, jika kau enggan menuruti perkataan orang yang kau cinta tanpa membicarakan dahulu bersama sama. Apa kau paham?"

Ya Yoshi, Hyunsuk mengerti lebih dari mengerti apa maksud semua cerita panjang dan mungkin membosankan ini

"Tapi bukankah aku juga mampu menjalankan Tugas berat seperti Psyche?" Teriakan Hyunsuk cukup membuat langkah kaki Yoshi berhenti, dia berbalik terkekeh kecil

"Di tugas terakhir dia gagal."

Hyunsuk mengepalkan tangannya erat, menatap Yoshi angkuh "Aku tidak akan gagal!"

"Jangan terlalu percaya diri, tugas terakhirmu lebih sulit dari yang kau bayangkan. Mungkin kau akan berlari seperti Ayam ketakutan bahkan walau hanya mengintip sedikit."

Baru Hyunsuk ingin bicara, tapi Yoshi menutup mulutnya dengan satu jari di depan bibir "Aku bukan Yoshi yang dulu."




_____________________





"Aku bukan Yoshi Yang dulu."


"Cihh memangnya sekarang dia apa, Ultraman? Power Rangers? Bunglon? Apa dia Transgended? Mengesalkan. Iki bikin Yoshi Ying Dili." Bibirnya bergerak kesal, memperagakan gaya Bicara Yoshi menjadi lebih menyebalkan

Kakinya tak mau diam terus bergerak tak tentu arah di dalam kamar Apartemen yang luas, dia mendesah lelah menghempaskan tubuh keatas kasur


Sakit sebetulnya, secara tidak langsung Yoshi menyalahkannya atas usainya hubungan mereka beberapa tahun lalu

Mengatakan kalau Hyunsuk tidak usah berharap lagi dengan cara yang lebih halus

Jadi apa Tuan Yoshi ini berpikir Hyunsuk menyerah begitu saja? Cuih, itu hanya untuk orang miskin. Jadi bolehkan Hyunsuk pinjam uang?

"Hahh apa aku harus menyelidikinya diam-diam?" Lelaki itu menyeringai, meraih ponsel lantas mendial satu nomor paling bawah di Kontaknya

"Paman!" Suaranya lantang berteriak kala Telponnya sudah diangkat

Pria di sebrang meringis, mungkin gendang telinganya hampir pecah "Astaga, tenanglah sekali saja atau aku tidak akan mengirimkan Anggur kesukaanmu itu."

"Hehehe paman, mau minta bantuanmu." Hyunsuk tertawa riang, berguling hingga menelungkup diatas kasur


Terdengar suara mesin ketik kuno di sebrang, gumaman rendah terdengar sebagai jawaban

"Tolong kumpulkan data lengkap Yoshinori boleh?"

Setelahnya hening cukup lama, hanya terdengar deru nafas yang terhembus teratur dari sebrang Telpon. Sekedar Informasi, paman Hyunsuk bekerja di Intelejen, tidak sulit kan untuk dapat Riwayat Warga biasa seperti Yoshi?

"Untuk apa Sayang?" Suara pamannya melembut, Hyunsuk menghela nafas. Teringat percakapannya dengan Yoshi tadi siang

"Aku ingin dia kembali, tapi entah kenapa dia sulit di gapai kembali. Paman? Apa aku salah?"

Pamannya. Bukan sekedar paman, pria itu rangkap sahabat yang tak pernah lupa pada Hyunsuk kendati Hyunsuk memiliki Ibu yang sama baiknya tapi paman Juga yang terbaik. Semua kisahnya dari semula ia mulai memahami Alur dunia yang kejam, pamannya tahu

"Bukan salah atau benar, tapi lihat dan rasakan oleh hatimu apa Lelaki itu masih sama? Apa kau yakin ingin kembali padanya? Waktu banyak berlalu dan waktu dengan mudah bisa mengubah seseorang. Paman keponakan paman yang Manis? Paman harus bekerja ya dadah."


Belum sempat Hyunsuk menyahut sambungan Telpon sudah di tutup sepihak, dia menggeram kesal. Kenapa pamannya berlagak seperti sudah mengenal Yoshi sangat dekat?


Menyebalkan.

"Kenapa jadi begini sih?"

Tidak tahu semuanya mengesalkan, Hyunsuk jadi ingin menikah sama Yoshi.



















To Be Continue........

Dangerous.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang