Eighteen

737 93 35
                                    

Happy Reading^^



















...

Gelap..

Kyungsoo tidak dapat melihat apapun ketika terbangun dari pingsannya. Kyungsoo melenguh pelan saat menggerakkan badannya--dan, Kyungsoo langsung menegakkan punggungnya ketika sadar matanya ditutup kain dan kedua tangannya yang diikat ke belakang kursi. Tunggu, kursi? Ya, ini kursi, kursi besi. Seingat Kyungsoo dia baru saja ditarik paksa oleh pria berjas menuju pesawat dan duduk di bangku pesawat, dan saat itulah dia tak sadarkan diri ketika pria berjas itu membekap mulutnya dengan kain bercairan sesuatu. Berarti.. Kyungsoo pingsan selama penerbangan. Tunggu, lalu sekarang dia berada di mana?

Kyungsoo menelan salivan, dia gerakkan tangan berusaha terlepas dari ikatan tali walaupun percuma. Kyungsoo merasakan nafasnya memburu ketakutan.

"Siapapun! Lepaskan aku!" Kyungsoo menggigit bibirnya menahan tangis. "Kumohon.. Hiks~~"

"Ah, kau sudah sadar rupanya"

Kyungsoo menoleh pada sumber suara. "Siapa kau? Tolong lepaskan semua ini.."

"Berapa usiamu?"

Kyungsoo meremas tangannya sendiri.

Grep~~

Kyungsoo menahan nafasnya ketika pria itu meraih dagunya. "Berapa? Jawab"

Kyungsoo menghembuskan nafas dengan berat. "Tidak ada alasan kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu"

"Harus, karena aku Tuanmu"

Deg

Kyungsoo merasakan tubuhnya menegang.

"Aku membelimu dengan harga yang luar biasa mahal karena kata mucikarimu kau adalah wanita perawan, sangat jarang sekali kutemukan"

"Di mana aku sekarang?"

"Brazil"

Kyungsoo menangis. "Aku bukan pelacur.."

"Ya, kau memang bukan pelacur menurutmu, tapi di mataku kau tetaplah pelacur karena aku membelimu. Kau harus mandi dan bersiap, sebentar lagi kita terbang ke Kanada" pria itu menurunkan tangannya yang menyentuh dagu Kyungsoo dan bergerak membuka kain yang menutup mata Kyungsoo.

Setelah terbuka, Kyungsoo masih enggan membuka matanya.

"Buka matamu, manis"

Kyungsoo tetap menutup matanya erat.

"Setidaknya kau harus tau wajah Tuanmu sebelum Tuanmu ini menidurimu"

"Aku bukan pelacur!"

Plakk~~

"Akh!"

"AKU TIDAK SUKA DITERIAKI!"

Seketika tubuh Kyungsoo bergetar takut.

"Jangan membuatku bersikap kasar padamu. Aku memperlakukan pelacur sebagaimana mereka bersikap padaku"

Kyungsoo perlahan membuka matanya memberanikan untuk melihat wajah pria ini. Setelah Kyungsoo melihatnya, tubuhnya langsung merinding bertatap kontak langsung dengan pria itu. Pria itu memiliki wajah campuran Asia-Amerika, wajahnya tegas dengan mata tajam menatapnya menusuk seakan menelanjangi di balik kacamatanya. Pria ini mengenakan setelan jas mahal, tubuhnya tinggi dan bugar, rambutnya hitam pekat. Baiklah, Kyungsoo akan mengingat wajah pria ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Savage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang