Happy Reading^^
...
Kyungsoo dan neneknya sudah duduk di meja makan untuk sarapan, menunggu Taeyong yang paling terlambat turun. Tak lama kemudian Taeyong turun menuruni tangga sambil menggendong ranselnya di sebelah pundak. Dia letakkan tas di sofa ruang tamu dan lekas bergabung dengan kakak dan neneknya. Dia duduk di sebelah kakaknya berhadapan dengan sang nenek. Dia lirik meja makan yang terdapat makanan dan.. Sup rumput laut. Seraya dia menoleh menatap kakak dan neneknya bergantian lalu tersenyum.
"Selamat ulang tahun, Taeyong-ie.." ucap neneknya lembut.
"Selamat ulang tahun" Kyungsoo tonjok pelan lengan bagian atas adiknya membuat lelaki itu menoleh.
"Ah~~ karena aku disibukkan dengan skripsi aku sampai tidak ingat"
Kyungsoo terkekeh. "Makan supnya. Dan sarapan yang benar. Kau selalu sarapan sedikit dan berangkat begitu saja"
Taeyong hanya balas dengan cengiran dan lekas memakan supnya diikuti yang lainnya.
...
Kyungsoo masuk ke dalam Café setelah diantar oleh Taeyong. Dia menutup pintu dan berjalan masuk, saat mengangkat wajahnya dia mendapati pria tak asing di matanya sedang duduk di salah satu bangku yang juga tengah menatapnya, pria itu sedang memakan paket sarapan. Kyungsoo telan salivannya mengingat kejadian malam dirinya yang hampir dilecehkan. Mengingat betapa membabi butanya pria itu memukul si pelaku, dan dia tidak menyangka begitu mudah niatan membunuh di diri pria itu saat mengeluarkan pisau dari dalam saku celana.
Pembunuh.
Ya. Pria itu adalah seorang pembunuh. Dia tidak tau kenapa ketakutannya sedikit berkurang saat dirinya diselamatkan oleh Jongin. Kyungsoo merasa pembunuh itu sebenarnya mempunyai sifat yang baik. Berpikir pria itu tidak akan membunuh orang yang tidak layak pria itu bunuh tanpa alasan. Seperti dirinya, dulu Jongin mengatakan akan membunuhnya jika melaporkannya ke polisi, tapi sekarang? Kenapa pria itu menyelamatkannya seolah dia peduli? Kyungsoo berpikir ancaman itu hanyalah untuk menakutinya.
Kyungsoo perlahan berjalan mendekat sampai berada di depan Jongin. Pria itu fokus pada makanannya kembali dan bersikap seolah tak ada Kyungsoo di depannya.
"Kau di sini?" buka Kyungsoo bersuara.
Pria itu hanya meliriknya dengan tatapan datar.
Kyungsoo berusaha tersenyum. "Sepagi ini"
Pria itu masih diam. Tak lama dia berdiri dari duduk dan berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Setelah Jongin pergi dengan keterdiamannya, Kyungsoo melangkah ke dapur yang berarti melewati tempat kasir setelah sebelumnya menatap kepergian Jongin.
"Bagaimana hubungan kalian? Aku masih ingat pria itu. Sepertinya kalian sedang bertengkar" ucap Mirae temannya yang memberikan nomor ponselnya pada Jongin waktu itu.
Kyungsoo hanya meliriknya. Tanpa memberi respon Kyungsoo melanjutkan langkahnya.
"Sepertinya memang bertengkar" gumam Mirae.
...
Taeyong membawa buku yang dibutuhkannya dan berjalan menuju bangku yang disediakan bagi mahasiswa yang belajar. Kini dia berada di perpustakaan. Ada wanita berambut panjang yang duduk di sana, saat menyadari itu Somi Taeyong tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savage
FanfictionDia mengancamnya. Mengancam saksi yang sudah menyaksikan kasus pembunuhan secara langsung. Ini bukan pertama kali baginya membunuh orang, karena dia adalah pembunuh bayaran. "Jika kau ingin hidup, berusahalah tutup mulut. Anggap kau tak pernah meli...