Four

1.3K 197 20
                                    

Happy Reading^^






















...

Pria itu duduk di bangku taman pada pukul 15.30. Dia memakai jins biru dengan atasan hoodie hitam yang bagian kepalanya ia naikkan menutupi kepala. Pria itu menatap beberapa anak kecil yang berlari ke sana ke mari bermain bersama orang tuanya dengan tatapan tanpa ekspresi.

Bahagia sekali mereka pada masa kecilnya.

Perlahan pria itu mengepalkan tangannya saat secercah ingatan masa kecilnya terlintas di pikirannya. Menggertakkan giginya dengan matanya yang perlahan terasa memanas.

"Tolong, Tuan! Jangan pukuli saya--hiks~~ akkh! Akkh! Tuan, hentikan! Saya mohon.. Hiks~~"

Dengan cepat dia sadarkan diri dan menarik nafas. Berdiri dari duduknya dan mulai berjalan meninggalkan taman. Dia menghentikan langkah saat sebuah bola berputar ke arahnya dan menabrak kakinya. Dia menoleh saat mendengar suara berlari mendekati dirinya. Di sana ada seorang anak laki-laki yang sepertinya pemilik bola itu. Perlahan dia berjongkok dan mengambil bola tersebut.

"Milikmu?" ucapnya saat anak laki-laki itu sudah berada di depannya.

"Ne"

Dia berikan bola itu.

"Kamsahamnida, hyungnim" ungkap anak laki-laki itu dan berlari menjauh.

Pria itu kembali berdiri dengan tangan yang dimasukkan ke saku sambil menatap anak laki-laki itu.

"Sama-sama" lirihnya.

Dia lirik arjolinya sebentar dan mulai berjalan. Masih ada sedikit waktu untuknya mengunjungi Café sebelum wanita yang mulai sekarang menjadi urusannya pulang. Ya, saking telitinya dia menguntit wanita tersebut, dia jadi tau pada pukul berapa wanita itu pulang kerja. Yaitu pada pukul 5 sore.

...

Kyungsoo bergerak aktif melayani para pengunjung Café. Mengantarkan beberapa pesanan pada masing-masing meja yang memesan. Sedetik kemudian lonceng pintu berbunyi tanda ada seseorang yang membuka pintu.

Kyungsoo menoleh. "Selamat dat--" seketika dia terdiam saat melihat pria yang ditakutinya berjalan masuk sambil menatapnya.

Pria itu duduk di salah satu kursi kosong. Tidak sedikit pengunjung wanita yang memandanginya karena ketampanannya.

Kyungsoo membalikkan badan berniat pergi ke dapur.

"Kau" ucap pria itu membuat Kyungsoo seketika menghentikan langkahnya. "Saya ingin memesan" lanjutnya.

Kyungsoo bimbang di tempat dan tidak bergerak. Saat temannya yang bekerja di bagian kasir memanggilnya diapun menoleh.

"Kenapa diam? Pelanggan itu ingin memesan" ucap teman satu pekerjaannya.

"Ah, ne" dan memutar badan kembali. Dia berjalan mendekati meja si pria tersebut dan berhenti di depannya.

Pria itu tetap saja sedari tadi pandangannya belum terlepas dari Kyungsoo. Dengan bersidekap dada dia terus menatap.

The Savage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang