Happy Reading^^
...
Hyuna menggeliat dalam tidurnya ketika dering ponsel terdengar menggema. Ini adalah dini hari sekitar pukul 2 pagi. Berani sekali seseorang itu mengganggu orang tidur. Hyuna merasakan pergerakan di sampingnya, itu Jongin, yang berusaha mengambil ponselnya di meja nakas. Hyuna kembali tidur dan beringsut memeluk tubuh polos Jongin.
"Halo" kata Jongin.
"Halo, Jongin-ssi" berbisik. "Tolong aku. Ada sekitar lebih dari satu orang yang berusaha membuka pintu kamarku, hiks~~ mereka berusaha mendobraknya. Orangtuaku tidak ada di rum--"
Brak~~
"Jongin-ssi.. Hiks~~ mereka datang"
"Nyalakan GPS di ponselmu. Jangan putuskan sambungan. Aku akan mengikutimu"
"Ne"
Jongin singkap selimut dan meletakkan ponsel di meja nakas. Dia meraih celananya yang tergeletak di lantai. Hyuna tentu kembali terbangun, menatap Jongin yang sedang mengenakan pakaiannya.
"Kau mau ke mana? Ini sudah larut, sayang" Hyuna mengernyit tidak suka.
"Aku ada urusan" selesai berpakaian dan sedang mengenakan kaos kaki duduk di ranjang.
"Sepenting itu sampai meninggalkanku seperti pelacur?"
Jongin memilih untuk tidak menjawab. Dia berdiri mengambil ponsel lalu membungkuk mengambil topinya di lantai, memakainya dan lekas keluar kamar.
Jongin lirik ponselnya memperhatikan titik keberadaan Somi. Dia tersenyum miring, Daerimdong. Mereka menuju ke sana, dan sialnya Jongin sudah tidak di Daerimdong, karena Hyuna merengek ingin tidur dengannya di sebuah motel agar tidak diganggu para teman brengseknya.
Jongin masuk ke dalam mobilnya. Dia loudspeaker ponselnya dan lekas melajukan mobil. Di situ terdengar suara Somi yang sepertinya minta dilepaskan, yang sayangnya mungkin mulutnya dibekap menggunakan sesuatu. Hanya rintihan tangis samar-samar yang Jongin dengar.
Bajingan Sungwon. Tega sekali melakukan ini pada keponakannya sendiri.
Sedetik kemudian Jongin mendengar suara tangis Somi dengan jelas, seperti bekapan itu sudah dilepas dari mulut Somi. Mereka sudah sampai di Daerimdong lebih dulu tentu saja.
"Kau akan melakukannya?"
Suara pria berucap.
"Kau pikir aku akan menyia-nyiakan kesempatan ini? Ayolah, dia gadis perawan. Haha! Aku sangat ingin merobek selaput daranya"
Jongin masih tenang dengan wajah dinginnya. Tak lama kemudian terdengar..
"Mmhh~~"
Segera Jongin menambah kecepatan setelah pasti Somi akan diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh. Sama seperti yang Sungwon tawarkan padanya dulu.
Jongin parkirkan mobil di pekarangan bangunan yang teman-temannya tinggali. Dia keluar mobil dan langsung berlari menuju bangunan tempat penyekapan para gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savage
FanfictionDia mengancamnya. Mengancam saksi yang sudah menyaksikan kasus pembunuhan secara langsung. Ini bukan pertama kali baginya membunuh orang, karena dia adalah pembunuh bayaran. "Jika kau ingin hidup, berusahalah tutup mulut. Anggap kau tak pernah meli...