Happy Reading^^
...
Jongin menekan bel di samping pagar rumah Somi. Bel berbunyi dan tak lama kemudian seorang penjaga membukakan pagar itu. Penjaga yang waktu itu, Jongin mengingatnya.
"Anda sudah datang, Tuan?"
Jongin hanya balas dengan anggukan.
"Mari, Tuan, saya antar menuju ke dalam"
Ketika Jongin sudah memasuki pagar dan berniat berjalan ia hentikan mengangkat tangan sebelah. Dia menoleh pada penjaga itu.
"Jangan panggil aku Tuan, aku bukan Tuanmu"
Penjaga itu berkedip, tapi kemudian dia mengangguk. "Baik"
Mereka kembali berjalan masuk ke dalam rumah. Jongin mengikuti ke mana penjaga itu menuntunnya sambil memperhatikan setiap sudut rumah. Ketika penjaga itu berhenti melangkah Jonginpun mengikutinya.
"Tuan Jeon, beliau sudah datang" ucap si penjaga.
Sungjae lantas menoleh dan berdiri dari duduknya yang saat itu sedang duduk di kursi makan. Berjalan menghampiri Jongin dengan senyuman.
"Terimakasih sudah mau datang, Jongin-ssi"
Jongin balas tersenyum simpul. "Tidak masalah, Tuan"
...
Makan malam akan segera dimulai. Beberapa lauk pauk sedang diantar-antarkan oleh para pelayan. Sedetik kemudian suara langkah kaki terdengar mendekati ruang makan, itu Somi yang baru saja tiba di ruang makan dengan dibantu temannya untuk berjalan, tak lain tak bukan adalah Taeyong. Pemuda itu langsung menjenguk Somi ke rumahnya setelah tau Somi tidak masuk kuliah pagi ini. Dan Jongin yang melihat Taeyong tentu saja langsung mengenalinya, dia adalah adik dari Kyungsoo.
"Pelan-pelan, Nak" ucap ibunya menghampiri, mengambil alih putrinya dari Taeyong.
Somi duduk di kursi di sebelah ibunya dan ayahnya yang duduk di kursi utama. Berarti kini Somi duduk saling berhadapan dengan Jongin.
"Taeyong-ah, ayo bergabung" ajak Ny. Jeon.
"Apa tidak apa-apa, Ahjumma?"
"Tentu saja. Ayo duduk bersama kami"
Dengan tersenyum Taeyong duduk di sebelah Jongin berhadapan dengan ibunya Somi.
Jongin yang duduk tenang terus memperhatikan satu demi satu pelayan yang mengantarkan makanan.
Pengkhianat?
Ya, cukup cerdas Sungwon memainkan permainan ini.
Jongin menoleh ke arah dapur. Sepertinya para pelayan sedang sibuk menyiapkan kudapan untuk makanan penutup. Jongin mengernyit ketika menyadari hanya satu pelayan itulah yang tidak ikut mengantarkan makanan ke meja dan hanya diam di dapur.
"Jongin-ssi"
Jongin menoleh. "Ne?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savage
FanfictionDia mengancamnya. Mengancam saksi yang sudah menyaksikan kasus pembunuhan secara langsung. Ini bukan pertama kali baginya membunuh orang, karena dia adalah pembunuh bayaran. "Jika kau ingin hidup, berusahalah tutup mulut. Anggap kau tak pernah meli...