Fifteen

665 126 18
                                    

Happy Reading^^





















...

Jongin berjalan pelan memutari kursi dengan mengantongi tangan, menatap dua pria berwajah Barat dan Asia di depannya. Di sana ada teman-temannya juga yang sudah kembali dari Amerika. Jongin maju ke kursi yang diduduki James.

"Where's Jeon Sungwon?"

"I don't know"

"You said that you know about him"

"Yes! Tapi aku tidak tau keberadaannya. Aku hanya selalu menerima telepon darinya di saat dia akan memerintahku"

"Kau tidak akan menyesali keputusanmu karena sudah berkhianat padanya?"

"Never"

Jongin terdiam sebentar. "Dari mana kau mengenalnya?"

"Aku salah satu budaknya"

Jongin mengangkat alisnya sedikit.

"Aku satu-satunya budak yang diberi tawaran olehnya, jika aku ingin bebas, aku harus mau melakukan apapun perintahnya. Dan saat aku menyetujuinya, dia menjamin semua hidupku. Tapi yang membuatku resah adalah dia pasti tau dimanapun aku berada"

Jongin diam menunggu lanjutan.

"Dia menanam pelacak di tubuhku"

Cklek

Changmo menarik pistolnya dan mengarahkannya pada James.

"Dari awal aku tidak percaya padanya. Jika di tubuhnya terdapat pelacak, itu artinya Sungwon mengetahui di mana James berada sekarang" Changmo alihkan tatapan menatap Jongin. "Dia bisa menemukanmu"

"Tidak peduli apakah dia bisa menemukanku atau tidak, jika iya, itu bagus berarti aku akan dengan mudah bertemu dengannya dan membunuhnya"

"Kita tidak tau berapa banyak antek yang dia miliki, Jongin"

"Aku tau. Justru itu aku meminta bantuan kalian" jeda Jongin menatap satu-persatu teman-temannya. "Aku percaya pada kalian"

Changmo perlahan menurunkan tangannya. "Kenapa kau berubah menjadi dramatis?"

Jongin menghela nafas. Dia kembalikan fokusnya pada James. "Jadi sejak kapan Jaebeom bersamamu?"

"Kurang lebih satu minggu yang lalu. Aku mendapat perintah dari Sungwon untuk menyembunyikannya. Saat aku menjemputnya di Bandara, keadaan Jaebeom tidak baik-baik saja, melainkan terdapat luka tusukan di perutnya"

Jongin beralih menatap Jaebeom. Ya, Jaebeom adalah si mata-mata di kediaman Jeon sekaligus yang menculik Somi. Jongin masih ingat wajah pria itu yang ia tusuk ketika di tempat penyekapan.

"Di mana temanmu?"

Jaebeom tidak menggubris, hanya terdiam menatap Jongin datar.

"Jika kau mas--"

Drrtt~~

Ponsel Jongin bergetar. Dia rogoh saku jaket mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan.

The Savage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang