Happy Reading^^
Dia menatap gadis itu dengan sembunyi. Saat melihat senyumannya.. Jantungnya berdetak abnormal.
Dan dia menyangkal jika itu adalah perasaan cinta.
...
Gadis pemilik nama Do Kyungsoo itu berjalan sambil bersenandung di hamparan rumput yang terlihat bergerak indah karena tertiup angin. Sesekali dia mengambil gambar menggunakan ponselnya saat melihat sesuatu yang menarik. Dia tersenyum cantik merasakan hembusan angin sore. Saat dia berniat berjalan ke arah tepi bukit dia mendengar suara seseorang yang bagai merintih kesakitan. Kyungsoo mengernyit dan mencoba menajamkan pendengarannya. Kyungsoo terus mengikuti arah suara itu berada. Suara itu berada di dekat mobil yang terparkir tidak jauh darinya. Rumput di bukit itu sangat tinggi, bahkan sampai mengenai lutut orang dewasa.
Kyungsoo terus mencoba mendekati mobil itu perlahan karena perasaan takut yang tiba-tiba ia rasakan. Kyungsoo sampai di depan mobil, dan suara itu terdengar dari sebelah mobil. Suara rintihan itu sudah tak terdengar, tapi yang Kyungsoo dengar saat ini adalah suara seseorang yang sepertinya tengah terengah. Kyungsoo berjalan ke sebelah mobil dan seketika melebarkan matanya dengan mulut agak terbuka.
Disana, dia melihat seorang pria cukup tua yang terbaring dengan seorang pria muda di atasnya yang tengah menarik pisau dari dada pria tua itu dengan posisi berdiri dengan lutut mengangkangi paha pria tua itu. Keringat dingin mulai Kyungsoo rasakan. Kyungsoo melangkah mundur perlahan. Tatapannya masih sarat akan keterkejutan. Nafas Kyungsoo seketika tersengal. Karena rasa penuh takut dan tegangnya, Kyungsoo berhasil jatuh terduduk membuat sang pelaku pembunuh menoleh padanya. Kyungsoo terlonjak kaget saat melihat pria muda itu menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam. Kyungsoo langsung berdiri dan berusaha berlari walaupun kini kakinya terasa sangat berat.
Pria itu bangkit dari posisinya dan mengejar gadis yang sepertinya berusaha berlari tapi gagal, juga yang baru saja menyaksikan pembunuhan yang ia lakukan dengan segera. Pria itu meraih tangan Kyungsoo dan mencengkramnya. Menarik tubuh Kyungsoo dan membenturkannya ke mobil. Pisau yang masih ia genggam di tangannya pria itu angkat dan menyentuhkannya ke leher Kyungsoo agak menekan membuat gadis itu sekali lagi terlonjak kaget dengan mata berkaca menahan tangis karena takut.
"Jika kau ingin hidup, berusahalah tutup mulut. Anggap kau tak pernah melihat kejadian barusan. Jangan melaporkan ini ke polisi, jika iya, kau yang akan menjadi korban selanjutnya. Aku akan mengawasimu" setelah mengucapkan itu pria itu pun menjauhkan pisau dari leher Kyungsoo dan bergegas pergi darisana.
Kyungsoo jatuh terduduk dengan nafasnya yang tersengal. Dia lirik pria tua itu yang sudah tak bernyawa. Kyungsoo menutup mulutnya dengan tangan dan segera pergi darisana dengan berlari. Kyungsoo menangis karena tak menyangka dirinya akan menyaksikan kasus pembunuhan secara langsung. Rumah sudah mulai terlihat dan Kyungsoo seraya mempercepat langkahnya agar segera sampai.
Brak~~
Kyungsoo buka pintu rumah kasar masih dengan menangis.
"Nenek! Taeyong-ah!" teriaknya memanggil di ruang tamu.
Terdengar langkah terburu-buru mendekati.
"Ada apa, nak?" tanya sang nenek dengan perhatiannya.
Taeyong memegang kedua bahu kakak perempuannya. "Noona, kau baik-baik saja? Kenapa wajahmu pucat sekali? Apa yang terjadi?"
Kyungsoo menangis masih merasakan ancaman pria muda tadi yang begitu menakutkan. Taeyong bergerak memeluk kakaknya yang tubuhnya lebih pendek darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savage
FanfictionDia mengancamnya. Mengancam saksi yang sudah menyaksikan kasus pembunuhan secara langsung. Ini bukan pertama kali baginya membunuh orang, karena dia adalah pembunuh bayaran. "Jika kau ingin hidup, berusahalah tutup mulut. Anggap kau tak pernah meli...