Part 2

9.7K 291 3
                                    


Aluna tampak sibuk dengan para pelanggan yang memang terbilang sangat banyak hari ini.Setelah pulang dari kampus gadis itu langsung ke salah satu restoran yang memang terkenal dengan makanannya yang enak dengan harga terbilang cukup murah. Laki laki yang datang bersamanya masih belum beranjak dari duduknya dari dua jam yang lalu.laki laki itu tampak menompang dagu dengan kedua tangannya memandang gadis yang sedang mengantarkan pesanan pelanggan dari meja satu ke meja yang lain.

Aluna sudah meminta laki laki itu untuk tidak menunggunya sampai selesai bekerja.Namun Jovin menolak dan bersikukuh untuk menunggu Aluna sampai selesai bekerja.Memang dasarnya laki laki itu keras kepala.Aluna hanya pasrah.

Jovin mengerjapkan matanya ketika melihat Aluna berjalan ke arahnya.
"Kamu mending pulang aja,Vin.Aku kerja masih lama," Aluna tidak enak hati melihat laki laki itu yang menunggu dirinya sedari tadi.

"Lagian kamu gada kerja yang lain?" Jovin menggeleng."Gak." Gadis itu menghela nafas lelah.

Tidak lama setelahnya ponsel milik Jovin bergetar di atas meja.Laki laki itu langsung mengambil benda tersebut.

"Hallo?" raut muka laki laki itu langsung berubah.Perubahannya sangat kentara, Aluna bisa melihat sangat jelas.Pasti ada sesuatu hal yang terjadi,pikir Aluna merasa khawatir.

"Gue kesana!" ujar Jovin.Laki laki itu memasukkan ponselnya ke dalam kantung celana miliknya.

"Lun,aku gak bisa nunggu kamu.Ada sesuatu yang harus aku selesein." Aluna mengangguk paham. "Iya gapapa.Kamu hati hati ya!" Aluna tersenyum pada Jovin.Laki laki itu mengangguk kemudian mengusap pucuk kepala gadis itu pelan.
"Aku pergi dulu.Kamu lanjut kerja."

"Iya."

Aluna memandangi punggung lebar laki laki yang sudah mulai menjauh.Dilihat dari muka Jovin, Aluna bisa menebak ada sesuatu yang sangat penting.Aluna merasa khawatir.Aluna tau apa saja hal yang tidak orang lain ketahui tentang Jovin.Awal pertemuan dengan Jovin,Aluna masih sangat jelas mengingatnya.Aura laki laki itu hampir sama dengan seseorang dari masa lalunya.Tapi setelah lama,aura itu hilang digantikan tingkah manis Jovin yang hanya untuk dirinya.

Jovin itu tampan,tak sedikit gadis yang tertarik pada laki laki itu.Tapi seorang Jovin tak pernah melirik satu pun gadis yang terang terangan memperlihatkan ketertarikan padanya.Kecuali dengan Aluna.Gadis itu mampu merubah Jovin yang dingin dan misterius menjadi manusia yang manis dengan segala tingkah lakunya ketika bersamanya.

*****

Saat ini jam menunjukkan pukul sebelas malam.Hujan lebat yang mengguyur kota dari dua jam yang lalu tampak belum memperlihatkan tanda tanda akan redanya.

Aluna berdiri di depan restoran sendiri.Gadis itu merapatkan cardigan yang membungkus tubuhnya ketika merasakan udara dingin yang menusuk kulitnya.Kedua tangannya saling mengusap mencari kehangatan dengan sesekali meniup ujung jarinya.

Restoran sudah tutup dari satu jam yang lalu.Karyawan yang bekerja pun sudah pulang dijemput oleh teman atau pacar mereka dengan mobil.Beberapa dari mereka ada yang menawarkan Aluna untuk pulang bersama.Namun gadis itu menolak dengan alasan akan ada yang menjemput.Dan sekarang Aluna menyesali ucapannya dan menolak tawaran dari rekan kerjanya.

Aluna mengeluarkan ponsel dari dalam tote bag miliknya.Helaan kasar keluar setelah melihat ponselnya mati.Sial banget.

Gadis itu berdiri setelah memasukkan kembali ponselnya ke dalam tote bag.Menjadikan tote bag tersebut sebagai payung,gadis itu berlari menerobos hujan lebat.Katakanlah ia bodoh.Tapi menunggu hujan yang tidak tau kapan berhenti dan jam yang sudah akan menunjukkan tengah malam sepertinya lebih bodoh.

Ex PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang