Part 8

5K 142 12
                                    

Raka. Lelaki yang beruntung di angkat oleh keluarga Caesar. Namun, sayang sifatnya membuat keluarga Caesar menyesalinya. Lelaki itu tumbuh dengan tak tau diri dan sangat tamak.

Narkoba, Club, jalang, identik dengan seorang Rakaela Caesar, putra angkat Abraham Caesar dan Kania Caesar. Tak sekali dua kali lelaki itu mempermalukan keluarga Caesar dengan membuat masalah dengan polisi. Jika tidak dengan uang, lelaki itu tidak akan pernah bebas dan akan mendekam di penjara karena tingkahnya sendiri. Bersyukur Kania masih menyayangi lelaki tak tahu di untung itu membuat Abraham membantu Raka keluar dari penjara. Seakan tak pernah jera, lelaki itu semakin menjadi jadi.

Kini lihat! kondisi yang sangat jauh berbeda dari biasanya. Raka yang malang terikat dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Kedua tangannya diikat menggantung. Wajah yang sudah berlumuran darah. Sangat mengenaskan.

Cukup sulit menemukan Raka karena Adrean mencoba menyembunyikan Raka. Tapi, itu semua menjadi mudah ketika ternyata Adrean meninggalkan satu kesalahan yang cukup membantu pencarian Raka. Sepertinya Adrean memang sengaja meninggalkan jejak. Karena Raka sudah tidak berguna baginya.

"Bangunkan dia!" perintah Azka kepada seorang pria plontos berbadan besar. Pria itu kemudian menendang tulang kering Raka membuat sang empu meringis kesakitan.

Raka mendongak menatap marah Azka yang sedang duduk dengan menyilangkan kedua kakinya. Tangan kanannya memegang gelas berisi alkohol. Tatapannya menyelidik ke arah Raka.

"Lepaskan aku, bajingan!" teriak Raka. Meski sudah terlihat tak berdaya, rupanya lelaki itu masih ada tenaga untuk berteriak.

Azka terkekeh. Ia meletakkan gelas ditangannya di atas meja yang berada di dekatnya kemudian berjalan ke arah Raka yang masih menata nyalang ke arah Azka.

"Untuk apa aku melepaskanmu ketika kau sudah menjadi tahananku?

"Sepertinya kau sangat merindukan kedua orangtuamu, Raka. Apakah kau ingin aku membantumu untuk bisa bertemu dengan mereka?melihat kau berani sekali mengusik sesuatu yang seharusnya tidak kau usik." Sebelah bibir Azka terangkat ke atas membentuk senyuman sinis.

"Kalian memang pembunuh!" Teriak Raka sekali lagi, dengan berani ia meludahi Azka.

Azka menggeram marah, kemudian menembak tepat di salah satu kaki Raka membuat sang empu berteriak kesakitan.

"Beraninya kau meludahiku! Dasar sampah!" Azka balik meludahi Raka. Azka tepat meludahinya di wajah Raka.

"Ah...kau ingin cerita Raka?" Azka berbalik berjalan ke kursinya.

"Ceritanya sangat menarik, sampai kau akan berteriak bahagia."

Deru nafas Raka memburu. Matanya menatap tajam Azka seakan ingin menguliti Azka saat ini juga.

"Bajingan!" desis Raka.

"Baiklah baiklah, aku akan menceritakan kisahnya karena kau adik tersayangku." Azka meletakkan pistol yang berada di tangannya kemudian berjalan ke arah Raka.

"Ada sebuah keluarga yang sangat harmonis. Mereka mempunyai seorang anak laki-laki berusia 7 tahun. Namun, sayang keluarga mereka harus hancur. Entah datang darimana beberapa orang dengan pistol ditangannya, mereka menembak mati seorang kepala keluarga dari keluarga yang harmonis tersebut. Suami yang malang." Azka menceritakannya dengan sedikit nada cemooh membuat Raka menahan amarah.

"Istri dan anaknya?ah..aku belum selesai bercerita adikku sayang." ujar Azka menatap ke arah Raka.

"Istri dan anaknya di seret dari lantai atas dengan kedua tangannya di ikat. Dan dorr...suara nyaring itu terdengar menggelegar saat itu kepala sang istri berhamburan. Suasana semakin asik ketika sang anak berteriak bahagia. Aku pikir sang anak gila, tapi ternyata dia menyukai pertunjukan yang disediakan di depan matanya. Sang anak berteriak kesenangan melihat kedua orangtuanya kehilangan kepala mereka. Pertunjukan semakin seru ketika seekor kucing mengoyak kedua tubuh tak bernyawa itu dengan lahap. Sepertinya kucing itu sangat menyukai daging segar di depannya. dan..." Azka menggantung ucapannya. Badannya berbalik menatap Raka yang tertunduk menahan amarah yang ingin meledak. Ingatan yang menyakitkan berputar di kepalanya seperti kaset rusak.

Ex PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang