Bijak dalam membaca!!
***
"Akh..sa..sakitt Azka."
"jangan merintih dan tutup mulutmu,sayang!" ucap laki laki itu dengan tegas.
Gadis itu pasrah dengan apa yang dilakukan laki laki dihadapannya.Tubuhnya setengah naked dengan laki laki itu menghisap p...
Terhitung 2 jam sejak Aluna sadar. Sejak saat itu pula dirinya ingin mati. Terkurung di mansion sebesar ini dengan devil yang tidak pernah terbayangkan olehnya. Azka sudah keluar meninggalkan Aluna seorang diri. Di saat hidupnya mulai tenang, namun lelaki yang berhati iblis itu datang tanpa izin merenggut kembali ketenangannya.
Pintu diketuk dari luar, tak membuat Aluna bergerak dari tempatnya. tak lama setelahnya seorang wanita paruh baya muncul dengan seragam maid nya dibalik pintu besar itu sambil tersenyum tipis ke arah punggung gadis yang membelakanginya.
"Nona, kau belum bersiap?" Aluna tak merespon ucapannya. Wanita itu tersenyum tipis menatap hangat gadis di depannya. Tatapan kosong Aluna membuat wanita itu merasa kasihan. Ingin sekali menyalahkan takdir yang membuat gadis ini seperti tidak ada niat untuk hidup.
"Saya akan membantu nona bersiap." Wanita itu kemudian memegang lengan Aluna yang seakan bergerak jika di bantu. Aluna mengikuti langkah wanita itu yang membawanya ke dalam kamar mandi, kemudian membantunya masuk ke dalam bathtub yang sudah tersedia. Aluna masih belum mengeluarkan suaranya. Gadis itu seakan bisu. Tatapannya masih kosong.
"Kau sangat cantik, nona. Bahkan saya belum pernah bertemu dengan gadis secantik dirimu." Wanita itu mencoba mengajak Aluna berbicara. Namun Aluna hanya menatap kosong ke arahnya.
"Terimakasih." wanita itu tersenyum mendengar suara Aluna. Suara yang lembut.
"Nama saya Elly. Nona bisa memanggil saya Bibi Elly." Wanita paruh baya yang bernama Sara itu kembali tersenyum tipis.
Lima belas menit berlalu setelah Aluna mandi. Gadis itu kini sudah siap dengan dress pink bermotif bunga yang memperlihatkan bahu mulus Aluna sangat cocok untuk tubuh mungilnya. Rambut cokelatnya tergerai indah yang di rapikan oleh Bibi Elly.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahkan rambutmu juga sangat bagus, nona." Bibi Elly memberi komentar pada rambut Aluna ketika tangan kasarnya bersentuhan dengan rambut cokelat nan halus milik Aluna. Wanita itu menatap pantulan Aluna dari cermin.
"Tapi tidak dengan hidupku." Ucapan yang keluar dari bibir mungil Aluna membuat Bibi Elly terdiam menatap iba gadis itu.
Sara bukan tidak tau kenapa dan bagaimana Aluna bisa berada di posisinya yang sekarang. Elly sudah mengabdi di keluarga Azka selama 22 tahun. Azka kecil sudah ia asuh selama ini. Bahkan sudah sangat mengenal bagaimana sifat anak majikannya tersebut. Azka sangat terobsesi dengan gadis di depannya ini sejak Azka berusia 17 tahun. Azka tidak sadar bahwa obsesi nya membawa petaka bagi gadis itu. Selama 5 tahun Abraham mencoba menjauhkan Azka dari Aluna. Namun, entah kenapa Azka bisa menemukan Aluna lagi. Ah, Elly lupa siapa seorang Azka sekarang. Bahkan dunia bisa jadi miliknya.
"Ayo, nona! Tuan sudah menunggu." Aluna menurut ketika Bibi Elly menuntun nya keluar dan membawanya ke hadapan Azka.