Rose p.o.v
Saya menyaksikan pacar saya Jisoo menari dengan grupnya BlackPink. Mereka sedang berlatih.Setelah mereka selesai, aku bertepuk tangan dan tersenyum padanya.
"Oke gadis-gadis kalian semua melakukan pekerjaan yang luar biasa hari ini. Sampai jumpa besok tidur nyenyak, bye" kata instruktur tari mereka.
Jisoo mengambil barang-barangnya dan berlari ke arahku dengan senyum lebar di wajahnya "ayo pulang, aku lapar" aku setuju.
×LewatiWaktu×
"Mau buat apa? Salad buatan sendiri favoritmu atau bagaimana dengan sisa pizza semalam" kataku sambil memasukkan Kunci ke lubang kunci.
"Atau bagaimana kalau..." Jisoo berkata sampai dia menghentikan kalimatnya saat kami masuk ke dalam rumah kami, dia membanting pintu dan menjepitku di atasnya, "Aku memakanmu"
Matanya memiliki nafsu. Dia mulai menciumku dan membiarkan tangannya berkeliaran bebas di sekitar tubuhku mencoba melepaskan kaitan braku. Begitu dia melakukannya, bra saya jatuh ke lantai.
Dia menyeretku ke kamar kami 'Entah bagaimana' sebagian besar pakaian kami jatuh saat kami naik ke lantai atas.
Dia mendorongku ke tempat tidur dan dia jatuh bersamaku. "Basah? Kamu sudah basah?" Dia berkata sambil menatap panasku yang telanjang dan menetes.
"Karena kamu" kataku menggigit bibir dan menatapnya polos.
Tanpa pemberitahuan jari-jarinya terjun ke inti saya menetes "J-Jisoo uhh Fuck" Aku mengerang keras saat jari-jarinya menyodorkan.
"Kamu suka itu?" Dia bertanya datang kepadaku dan menciumku lagi.
Yang bisa kulakukan hanyalah mengangguk dan mengeluarkan erangan kecil, "Apakah kamu tidak mendengarku?" Suaranya terdengar gelap.
"Aku hanya akan bertanya sekali lagi, Apakah kamu menyukai caraku memanfaatkanmu di tempat tidur?" Dia bertanya lebih menuntut.
"Y-yes mommy aku suka c-caramu memanfaatkanku" aku berhasil keluar.
Saat saya merasakan klimaks saya mencapai, saya mulai mencengkeram tulang belikatnya.
"Apakah seseorang perlu cum?" Dia akan bertanya.
"Ya, bolehkah aku" pintaku.
"Tentu saja. Bagaimana lagi saya bisa makan makanan saya" dia menyeringai menyodorkan sedikit lebih cepat untuk mendapatkan klimaks saya datang lebih cepat.
"Jisoo!" Saya berteriak ketika saya mencapai titik saya dan mulai bernapas agak sulit.
Jisoo mencelupkan kepalanya ke dalam inti saya dan mulai menjilati semua jus saya "sayang kamu enak"
Aku terkikik saat melihat wajahnya masih di antara pahaku "Kamu harus mencicipinya sendiri" kata Jisoo dan mendekatkan tangannya ke mulutku.
Aku membuka mulutku dan mengisap dua jarinya yang tertutup jusku. "Apakah kamu menyukai jari ku?"
"Yes mom" kataku dan dia tersenyum dan memelukku.
"Makanan yang enak" katanya dengan tenang sebelum menutup matanya.