Resepsi telah berakhir satu jam yang lalu, keluarga besar (kedua belah pihak) dari Naga maupun Alika pun sudah tak nampak. Hanya keluarga inti saja yang ada.
Alika dan Naga setia bergandengan, saat ini mereka tengah menunggu para orangtua menyelesaikan urusannya setelah makan malam.
Uhh, hari yang indah juga melelahkan bagi pengantin baru itu.
"Cape ya?"
Adalah pertanyaan kesekian dari Naga untuk istrinya. Melihat wajah lelah itu Naga senantiasa memberikan semangat berupa ucapan yang menyenangkan.
Alika memang tak mengeluh, dirinya paham menjadi ratu sehari mempunyai konsekuensi yang lumayan. Mulai dari berdiri sepanjang hari menyalami tamu, sibuk dengan sesi foto dan segala rangkaian acara pernikahan.
"Iya mas, adek cape. Dari tadi nanya terus!"
Naga mengulum bibir, "Bentar lagi pulang langsung istirahat ya." Alika tak merespons banyak, ia hanya menjawab dengan gumaman.
"Kalian mau pulang ke rumah atau ke apartemen?" Pertanyaan ditujukan pada Naga dari sang Mama yang baru saja datang beriringan dengan orangtua Alika.
"Kerumah Alika Ma."
"Ya udah, kalian duluan. Kasian itu istrimu kecapean." Kirana menyarankan. "Nanti Bunda sama Ayah nyusul."
Mama memeluk Alika dengan erat, "Mama seneng banget akhirnya kalian bisa menikah, sekali lagi Mama ucapin selamat. Mama hanya bisa doakan semoga rumah tangga kalian selalu bahagia ya."
"Aamiin, makasih ya Ma." Alika memeluk Mama mertuanya tak kalah erat.
"Ya udah, Naga hati-hati ya bawa mobilnya."
"Siap Ma, Mama gak ikut?"
"Mama gak bisa, maaf ya."
"Ya udah, Mama juga hati-hati ya. Naga duluan, Assalamu'alaikum."
"Pamit ya Ma, Bun, Ayah, Assalamu'alaikum."
"Hem iya sayang, Wa'alaikumsalam." Jawab ketiganya kompak.
Naga maupun Alika memasuki mobil, perjalanan memang tidak terlalu jauh namun karena dirinya merasa lelah, ia membawa mobilnya sepelan mungkin.
Sampai dirumah, tak ada sambutan khusus hanya ada asisten rumah tangga yang menyapanya dan membawakan beberapa tas saja.
"Masuk mas." Alika mempersilahkannya masuk ke kamarnya. Sebenarnya Alika masih canggung, ini pertama kalinya memasukan laki-laki ke kamarnya. Bahkan kedua kakak dan ayahnya harus ijin terlebih dahulu.
"Mas mau mandi duluan?
"Boleh."
"Bentar adek ambilin handuk dulu." Alika menuju lemari, ia berjongkok dan membuka satu laci.
Setelah menemukan handuk yang dicari, Alika bergegas memberikannya pada Naga yang setia berdiri di samping tempat tidur.
"Gak ada warna lain dek?"
Pasalnya handuk yang Alika berikan berwarna pink dan bergambar hello kitty.
"Gak ada, cuma itu doang yang masih baru. Hehe."
Alika menggaruk kepala, merasa malu.
"Ya udah, gak apa-apa. Mas mandi bentar ya."
"Ehm."
Sepeninggal Naga, Alika bergegas membuka segala perintilan yang melekat ditubuhnya.
Tak tahu aja, dari siang ia telah mengeluh ingin mencopot semua atribut diatas kepalanya. Demi Allah, kepalanya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆《𝙺𝚎𝚙𝚒𝚗𝚌𝚞𝚝 𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊 𝙼𝚊𝚜 𝙳𝚞𝚍𝚊!》☆ | COMPLETE✔️
Romance(Sequel Mmmh | I Love You) Dia itu hot... he's very handsome... Sesuatu yang membangkitkan gairah ada dimatanya. Setiap ketemu Astagfirullah mulu... Kalo ngomong Subhannallah... Deket sama Dia Masyaallah... Tapi kalo nikah?... Sama yang lebih tua? ...