"akhh, kenapa kepalaku pusing sekali."
(Y/N) mendesah pelan saat rasa pusing dikepalanya semakin menjadi. Namun tangan kanannya sama sekali tak berniat meletakkan botol kaca yang berisikan cairan berwarna ungu kehitaman yang sangat pekat. Dari warnanya pun bisa di tebak jika minuman itu memiliki kadar alcohol yang sangat tinggi. Tetapi dengan bodohnya (Y/N) tetap menegak minuman dari dalam botol itu dan tak berniat untuk berhenti. Tiga kancing teratas kemejanya pun sudah terbuka karena hawa panas yang dirasakannya, efek berlebihan menkonsumsi alcohol dalam waktu singkat.
(Y/N) sampai didepan apartement yoongi 30 menit yang lalu— awalnya dia tidak berniat untuk menjadi tidak sopan memasuki apartement yoongi tanpa ijin. Tapi mengingat lorong apartement yang sangat sepi didukung dengan jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, (Y/N) tidak punya pilihan lain selain menekan password apartement yoongi yang diam-diam dihapalnya.
Ehem, Yoongi tidak tahu rahasia ini.
Awalnya dia hanya berniat duduk diruang tamu memakan kue kering—yang sengaja disediakan yoongi karena tahu (Y/N) menyukainya, sembari menunggu yoongi pulang dari studionya. Tapi setelah menunggu selama 15 menit dan tidak ada tanda-tanda yoongi akan datang membuat (Y/N) sedikit bosan. Rasa penasarannya untuk berkeliling apartement yoongi pun tiba-tiba muncul—dan berakhirlah dia yang duduk lemas dikamar yoongi sembari meneguk wine mahal yang tidak tahu malu diambil (Y/N) dari atas meja.
Warnanya cantik.
Itu alasan (Y/N) saat memutuskan untuk menegak minuman dari dalam botol kaca tersebut. Pura-pura tidak tahu kalau itu minuman kesayangan yoongi, yang hanya diminumnya di hari penting. (Y/N) tak peduli. Lagi pula yoongi kaya raya, membeli wine ini tidak akan membuatnya tiba-tiba jadi miskin.
Wine dalam botol itu pun kini tinggal seperempat, tak heran sekarang pandangan (Y/N) terasa berputar-putar. Bahkan kedua kakinya tidak kuat berdiri untuk meninggalkan tempat kejadian perkara. (Y/N) sebenarnya juga takut yoongi tiba-tiba mengamuk saat tahu minuman kesayangannya hanya tersisa seperempat botol. Ya mau bagaimana lagi, wine milik yoongi seketika membuatnya candu tak bisa berhenti. Akhirnya karena tak kuat merasakan rasa pening dikepalanya, (Y/N) memutuskan untuk merebahkan diri, matanya terpejam berharap rasa pening dikepalanya hilang.
(Y/N) tak tahu berapa lama dia tertidur diatas lantai, namun telinganya mendengar suara langkah kaki yang perlahan terdengar mendekati pintu kamar. (Y/N) ingin bangun sebenarnya, tapi rasa sakit dikepalanya tidak bisa diajak bekerja sama sampai akhirnya sebuah suara terdengar saat melihatnya terkapar dilantai tak berdaya.
"YA TUHAN—apa-apaan ini?!"
Tak lama, Tubuh (Y/N) terasa diangkat sedikit disertai tepukan pelan di pipi sebelah kanannya. (Y/N) tak berniat membuka matanya, dia sudah tahu siapa pemilik suara berat tersebut dan dia juga tak mau dimarahi yoongi. Jadi (Y/N) memutuskan pura-pura tidur saja.
"sayang, kau tidak mati kan? Bangun, hei?!" yoongi masih berusaha membangunkan (Y/N). (Y/N) menggeliat dalam rengkuhan yoongi, diam-diam memberitahu kalau dia masih hidup, dan meminta yoongi untuk berhenti membangunkannya.
Yoongi terkekeh pelan. Tangan kirinya yang bebas mencubit hidung (Y/N) gemas. "dasar. Aku tahu kau pura-pura tidur. Aku memaafkan mu karena aku juga salah disini, tidak menyadari kalau pacarku diam-diam mengintip saat aku menekan password didepan sana."
(Y/N) yang mendengar itu refleks tertawa kecil. Matanya perlahan terbuka menatap mata yoongi yang juga menatapnya. "kau masih hidup? Dasar gila, aku tidak melarangmu untuk minum minuman keras dalam rumah ini, tapi tolong ingat batasan (Y/N). lihat ini kau hampir minum setengah—uh, bahkan lebih, astagah." Yoongi mengangkat botol wine yang tersisa seperempat botol.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slight M] IMAGINE WITH BTS^^
FanfictionBagaimana perasaanmu jika hidup dalam kehidupan real BTS? Yang dibawah umur tolong menyingkir ya^^ hanya seseorang yang halu akut dan menyalurkan kehaluannya tersebut dalam bentuk tulisan:)