(Y/N) mencengkram kuat ujung kaosnya, menahan mati-matian untuk tidak mendorong jimin ke dinding belakangnya lalu menciumnya.
Kenapa senyuman laki-laki itu harus semenggoda itu?
Okay, maafkan pikiran kotorku.
(Y/N) menyeka keringat dingin yang tiba-tiba keluar dari keningnya. Ternyata dampaknya sebesar ini.
"kenapa? Kau tidak enak badan?" tanya jimin khawatir, tangannya mencengkram bahu (Y/N) lalu menatapnya khawatir.
Hal itu membuat (Y/N) semakin tidak nyaman.
(Y/N) terbatuk pelan lalu melangkah mundur, sebelum benar-benar kehilangan kontrolnya. Tidak lucu kalau (Y/N) tiba-tiba kehilangan kontrol lalu mencium jimin didalam lift.
Mau ditaruh dimana mukanya?
(Y/N) tersenyum canggung lalu menggeleng pelan. Jimin yang melihat itu semakin khawatir, lalu semakin mengeratkan cengkramannya dari bahu (Y/N).
Nafas (Y/N) tercekat, pupilnya kehilangan fokus. Jantungnya berdegup tak beraturan.
Haruskah?
"tidak oppa, jangan mendekatiku." (Y/N) masih berusaha keras menahan.
"kenapa?" tanya jimin lagi tanpa melepaskan cengkramannya dari bahu (Y/N).
"nanti aku kehilangan kontrolku, lalu menciummu oppa."
Okay, suasananya tiba-tiba canggung. Tapi cara itu berhasil, jimin melepaskan cengkraman tangannya dari bahunya.
Jimin berdehem pelan lalu menatap kearah lain. Begitu juga (Y/N) yang mentap kearah lain, tak berani menatap jimin. Kepalanya di ketukkan di pintu lift pelan, dia bodoh sekali.
Tapi tunggu dulu,
kenapa liftnya tidak sampai-sampai ke loby?--
GRAK
Bagus sekali, lift yang dinaikinnya tiba-tiba berhenti, lampunya pun juga ikut mati. Kenapa harus berhenti di situasi seperti ini?
(Y/N) segera menekan tombol darurat untuk melapor ke keamanan. Lift di apartement ini baru-baru ini memang sering bermasalah, jadi (Y/N) tidak terlalu khawatir dengan hal ini.
Setelah selesai melapor, dan meminta petugas untuk segera memperbaiki lift nya, (Y/N) kembali melangkah mundur.
Suasana dalam lift itu benar-benar canggung. Bahkan (Y/N) terlalu malu untuk mendengar suara nafasnya.
"kau menyukaiku?" tanya jimin tiba-tiba. (Y/N) yang mendengar itu langsung tersedak dengan liurnya sendiri. Kenapa dia harus bertanya, kalau sudah tahu jawabannya.
"oppa sudah tahu jawabannya." Jawab (Y/N) pelan.
(Y/N) tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena kurangnya penerangan dalam lift itu.
Tapi, Dia bisa merasakan bibir jimin yang tiba-tiba melumatkan bibirnya. Dia juga merasakan sebuah tangan yang menyelip di belakang tengkuknya, untuk memperdalam ciumannya.
(Y/N) speechless.
(Y/N) refleks memejamkan matanya ketika pinggangnya ditarik untuk semakin merapat. Saat menutup matanya, (Y/N) semakin merasakan lumatan dari bibir tebal jimin. Jimin melepaskan bibirnya dari bibir (Y/N), lalu menarik kepalanya kebelakang.
Walaupun tidak terlihat jelas, (Y/N) tahu kalau jimin sedang menatapnya.
Sebelum jimin melepaskan pelukan dari pinggangnya, (Y/N) buru-buru menarik jaket jimin mendekat, lalu kembali mencium jimin. Ciuman itu langsung dibalas jimin. Tempo lumatan mereka semakin cepat ketika (Y/N) mengalungkan tangannya keleher jimin.
Saat melumatkan bibir bawah jimin, lampu dalam lift tiba-tiba hidup. (Y/N) yang sadar dengan itu membuka matanya , lalu melepaskan pangutannya perlahan.
Kakinya perlahan melangkah mundur ketika pintu lift terbuka dan menampakkan petugas keamanan berdiri disana.
(Y/N) dan jimin masih saling bertatapan dengan pandangan sayu. Mereka baru sadar ketika mendengar pertanyaan dari petugas keamanan tersebut.
"kalian tidak papa?" tanya petugas itu khawatir.
(Y/N) yang sudah sadar buru-buru menjawab. "kami tidak papa, ahjushi"
Petugas itu menghela nafas lega ketika mendengar jawaban (Y/N).
"kalian tidak berniat untuk keluar dalam lift ini?" tanya petugas itu heran.
(Y/N) yang sadar tertawa canggung dan berniat untuk keluar. Namun tangan jimin yang tiba-tiba mencengkram tangannya, membuat (Y/N) menghentikan langkahnya.
"tidak, kami ingin kembali keatas, terima kasih." Lalu jimin menekan tombol lift, dan pintu lift tertutup.
Jimin kembali mendekat kearah (Y/N) lalu mengatakan sesuatu sebelum kembali mencium (Y/N),
"aku juga menyukaimu."
END
Votenya tolong;)
Tunggu part selanjutnya yaa~~
Mongmong~
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slight M] IMAGINE WITH BTS^^
FanfictionBagaimana perasaanmu jika hidup dalam kehidupan real BTS? Yang dibawah umur tolong menyingkir ya^^ hanya seseorang yang halu akut dan menyalurkan kehaluannya tersebut dalam bentuk tulisan:)