Cardiopulmonary Resuscitation || MinYoonGi (1)

758 143 0
                                    


"Dokter park? Anda sudah mau pulang?" Tanya kepala perawat yang melihat (Y/N) sudah melepaskan jas dokternya dan berjalan kearah pintu keluar. (Y/N) yang mendengar suara yang memanggilnya sontak menoleh kepala perawat kang yang berada dibelakangnya. Seprtinya habis dari UGD.

"iya perawat kang, aku sudah meminta izin dari kepala untuk tidak menjalankan shift malam, ada acara spesial hari ini." jawab (Y/N) lalu tersenyum diakhir kalimat. Membuat kepala perawat yang berada didepannya, tertawa dan menggoda (Y/N).

"ah, sepertinya anda ingin kencan buta ya hari ini? semoga berhasil dokter park" ucap kepala perawat tesebut lalu mengepalkan kedua tangannya memberi semangat. (Y/N) yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu beranjak untuk meninggalkan perawat kang setelah melambai-lambiakan tangannya.

Mobil sport yang baru dibelinya 1 bulan yang lalu, mulai meninggalkan pekarangan rumah sakit. Pedal gas dia injak agak kuat saat melewati jalanan yang mulai sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 12.15. Dia semakin tak sabar untuk sampai rumah.

Saat selesai memarkir kan mobilnya di basement apartementnya, (Y/N) langsung melangkahkan kakinya menuju lift. Tangannya yang bebas dari sekantung plastic, menekan tombol lift. (Y/N) Sedikit bersenandung untuk menghilangkan hawa mencekam di basement itu. Lift berdenting menandakan lift sudah sampai. Pintu lift perlahan terbuka. Kakinya melangkah masuk setelah mempersilahkan seorang pria dalam lift itu untuk keluar terlebih dahulu.

Tangannya menekan lantai 4. Mengetuk-ngetukan kakinya yang terbalut sepatu sport putih yang belum dicucinya selama 1 bulan. Yang untungnya tidak terlalu kumuh. Beberapa detik kemudian lift kembali berdenting menandakan dia sudah sampai dilantai 4. Kakinya mulai melangkah keluar dan menuju kamar 156, setelah pintu lift terbuka. lorong yang dilaluinya sangat sepi membuatnya mempercepat langkahnya untuk menuju kamarnya. Saat ingin memasukan password apartementnya, dia melirik kearah kanan karena merasa janggal. Pintu aprtement tetangganya sedikit terbuka membuatnya mengerutkan keningnya.

Kenapa pintu itu terbuka saat tengah malam begini?

(Y/N) ingin memastikannya tapi kembali mengurungkan niatnya setelah teringat kalau tetangganya itu memiliki temperament yang buruk, takutnya (Y/N) malah dimarahi karena dikira memasuki apartement laki-laki itu sembarangan.

Tangannya mulai menekan tombol-tombol yang ada didepannya. Lalu masuk setelah pintunya terbuka. Tangannya meletakkan kantong plastiknya dibawah selagi dia melepas sepatu dan mengantinya dengan sandal rumahan. Namun saat kembali mengambil kantuk plastic disampingnya. Tubuhnya langsung membeku setelah dia menyadari sesuatu.

Knop pintu apartement tetangganya, sepertinya dia melihat ada bercak darah.

Tangannya langsung mengambil pemukul baseball yang terletak tak jauh dari rak sepatu, lalu membuka pintu apartementnya. namun saat pintu itu terbuka sedikit, seorang laki-laki yang sedang menelpon lewat secara terburu-buru. Dan (Y/N) mendengarnya percakapannya.

"laki-laki itu sudah tidak bernafas, aku akan segera turun."

(Y/N) langsung menutup perlahan pintu itu dan membekap mulutnya sendiri, setelah mendengar suara orang itu. Tangannya buru-buru merogoh handphone ditangannya, lalu menelpon nomor darurat. Panggilan dimatikan setelah dia diminta untuk berdiam diri saja didalam rumah, dan menunggu polisi datang. (Y/N) awalnya menurut, namun setelah 2 menit menunggu dia semakin tidak tenang. Dia harus mengecek tetangganya.

Nalurinya sebagi dokter membuatanya ingin menyelamatkannya.

Deringan telfon yang berada di tangannya, menyadarkannya dari lamunan. Dia langusung mengangkat panggilan itu setelah melihat nama si pemanggil tertera di layar.

Si pemarah min yoongi.

"hal-llo?" suara minyoongi terdengar diseberang sana.

"iya, hallo?" saut (Y/N) bergetar.

"bi-bisakah ka-- kau kesebel-ah? Akh, Aku butuh bantuan" pintaa yoongi susah payah.

TOK TOK TOK!

Pintu apartementnya tiba-tiba diketuk keras, (Y/N) terkejut mendengar ketukan yang tiba-tiba itu. dia langsung mengintip di intercom apartemennya dan tak menemukan siapa-siapa disana. Mereka bersembunyi.

(Y/N) seketika berlari kearah pintu untuk mengintip dilubang pintu. Dan menemukan 2 laki-laki yang tak dikenalnya berdiri disana. Jelas sekali mereka bukan polisi. (Y/N) buru-buru melangkah mundur tak bersuara. Ketukan pintu masih terdengar disana.

"yoongi-ssi, bertahanlah, mereka kembali lagi kesini. Jangan sampai kau mengeluarkan suara. Aku melihat darah di knop pintu, jika kau terluka tekan bagian yang mengeluarkan darah. Bertahanlah aku akan segera kesana." (Y/N) menggigit jari kukunya khawatir. Dalam hati merutuki polisi yang belum datang juga.

Ketukan dipintu tiba-tiba berhenti, membuat (Y/N) semakin takut. Di detik selanjutnya password apartementnya terdengar. Mereka gila, mereka berusaha membobol apartementnya. (Y/N) mulai bergetar ketakutan. Tiba-tiba saja dia tak bisa berfikir dengan benar. Password salah terdengar berkali-kali, kesempatannya hanya 5 kali, jika yang kelima salah alaram anti maling akan berdering. Dan mereka sudah mencoba 4 kali.

(Y/N) terus berdoa dalam hati, sembari masuk kedalam kamar mandi setelah membawa kantong plastic dan sepatu bersamannya. Setelah menutup pintu kamar mandi, password apartementnya kembali berbunyi dan pintu apartemennya terbuka. (Y/N) ketakutan setengah mati. Dia buru-buru masuk kedalam mesin cuci yang berada dalam kamar mandi setelah meletakkan sepatu dan kantung plastiknya di pengering baju.

Kondisi apartementnya gelap tanpa penerangan. (Y/N) mendengar suara langkah kaki di apartementnya. mereka benar benar masuk kedalam apartementnya. suara langkah kaki yang berkeliling mambuat (Y/N) sadar, kalau mereka mencarinya. (Y/N) berusaha menahan sakit karena badannya tertekuk, supaya bisa masuk kedalam mesin cuci ini.

"tidak ada orang dirumah, mungkin perempuan yang naik lift tadi tidak tinggal di kamar ini." suara pelan laki-laki terdengar di ruang tamu. (Y/N) membekap mulutnya sendiri,berusaha menahan agar tidak mengeluarkan suara.

"tapi foto di dinding itu, sama dengan yang kulihat di lift tadi. Aku takut dia mengenali wajahku dan melaporkanku ke polisi" suara laki-laki lainnya juga terdengar menanggapi.

CEKLEK

(Y/N) mendengar pintu kamar mandi terbuka. (Y/N) masih bertahan diposisinya, berjanji pada diri sendiri kalau dia tidak akan bergerak apalagi bersuara. Suara langkah kaki masuk membuat (Y/N) secara tidak sadar meneteskan air mata. Tangannya bergetar ketakutan yang dia disembunyikan dibalik lutut dan dadanya. Suara langkah kaki berjalan mengelilingi kamar mandi membuat jantungnya berdetak cepat ketakutan.

Mungkin karena tak menemukan apapun terdengar suara Langkah kaki yang menjauh membuat (Y/N) bersyukur dalam hati, suara knop pintu yang dipegang terdengar diikuti suara pintu tertutup. Membuat (Y/N) menenangkan jantungnya yang mulai kesulitan bernafas.

TRING

Suara notifikasi handphone membuat pintu yang sudah tertutup kembali terbuka lagi, dan suara yang didengar (Y/N) selanjutnya membuat (Y/N) menangis dalam diam.

"aku menemukanmu."



TBC

Part selanjutnya aku publis pas udah buka puasa aja yak,

Hehehehehee~~

Mongmong~

[Slight M] IMAGINE WITH BTS^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang