One Week || Jeon Jungkook (2) (M)

857 176 7
                                    

"apa yang kau lakukan disini?" Tanya jungkook tak suka saat melihat (Y/N) berada dalam kamarnya. Tangannya masih berada di knop pintu. Dan menatap (Y/N) tak suka.

"kau melupakan perjanjian kita di awal? Hem?" Tanya nya lagi, kali ini kakinya mulai melangkah masuk, tanpa menutup pintu. tasnya dia letakkan di dekat meja setelah melewati(Y/N) yang berdiri di dekat tempat tidur. Jungkook mulai membuka tasnya lalu mengeluarkan tab nya dan beberapa berkas dari tasnya. Dia melanjutkan pekerjaannya lagi.

(Y/N) yang melihat itu berjalan mendekat kearah jungkook, lalu duduk di meja di depan jungkook lalu mentap jungkook yang menatapnya heran.

"setelah masuk kamarku sembarangan, kali ini kau berani duduk dimeja?" Tanya jungkook lalu menatap (Y/N) jengah.

"kau mau ku usir dari si—"

"aku akan pindah hari ini, tak perlu repot-repot mengusirku." Ucap (Y/N) akhirnya membuka suara. Membuat jungkook terdiam dan menatapnya datar. (Y/N) menatap kesekeliling ruangan yang dipenuhi alat-alat untuk menggambar, melukis, bahkan membuat miniatur.

"kau menang, aku menyerah, sebenarnya aku tidak ingin menyerah, tapi aku kan harus menepati janjiku bukan? Aku akan pergi setelah melihatmu makan malam, aku sudah memasakan makanan kesukaanmu dan menyediakannya diatas meja." ucap (Y/N) menatap jungkookdan jungkook yang masih menatapnya. Jungkook tidak kembali cerewet seperti tadi, membuat (Y/N) sedikit heran.

"ah, tapi sebelum itu, ada yang ingin kulakukan" setelah mengatakan itu, (Y/N) mengambil tangan jungkook yang semula memegang tab, lalu menariknya untuk berdiri di depannya dan menarik kedua bahunya untuk merapat kearah (Y/N) yang masih duduk diatas meja. Jungkook masih diam mengikuti kemauan (Y/N). membuat (Y/N) terkekeh kecil karena jungkook yang menurut.

"aku akan langsung pergi setelah makan malam, dan pasti aku tidak bisa melakukan ini setelah makan malam," kedua tangannya dia arahkan ke rahang jungkook lalu menarik perlahan wajah jungkook kearahnya untuk mendekat. Bibirnya dia buka sedikit untuk menyambut bibir jungkook, dan saat bibir jungkook tepat didepan bibirnya, (Y/N) memejamkan matanya lalu mencium bibir jungkook perlahan, semua (Y/N) lakukan dengan perlahan dan terkesan hati-hati.

Hanya satu kali lumatan, karena didetik selanjutnya (Y/N) menjauhkan bibirnya dari jungkook perlahan tanpa melepaskan tangannya dari rahang jungkook, membuka matanya perlahan lalu menatap tepat kearah mata jungkook yang sama-sama menatapnya.

(Y/N) kembali menarik rahang jungkook mendekat setelah dilihatnya jungkook tak menolak, matanya kembali terpejam saat bibinya mendarat di bibir jungkook dan melumatkannya membuat jungkook reflex memejamkan matanya juga saat merasakan lumatan yang diberikan (Y/N). tangan yang semula berada di rahang jungkook, kini berpindah ke belakang leher jungkook, mengalungkan tangannya di leher jungkook, dan menaikan tempo lumatannya. Melumatkan bibir atas dan bibir bawah jungkook bergantian, menggerakkan kepalanya kearah kanan, mencari posisi yang nyaman untuk melumatkan bibir bawah jungkook. suara kecupan terdengar berkali-kali dalam ruangan itu.

Tak ada balasan dari jungkook, membuat (Y/N) terkekeh miris dalam hati, di lumatan selanjutnya, (Y/N) memutuskan untuk mengakhiri ciuman itu. Kepalanya menjauh perlahan dari jungkook, matanya terbuka perlahan dan menemukan jungkook yang masih terpejam. Tangan yang semula mengalung di leher jungkook, dia lepaskan perlahan. Membuat jungkook membuka matanya tiba-tiba. Dan menemukan (Y/N) yang sedang menatapnya.

"sepertinya aku tidak bisa menemanimu makan seperti biasanya, aku, aku akan langsung pulang saja" (Y/N) tersenyum diakhir kalimatnya. Tangannya mendorong pelan jungkook menjauh, supaya dia bisa turun dari meja. setelah kakinya menapak dilantai, dia mendongak untuk menatap jungkook yang memang lebih tinggi darinya.

"terima kasih telah mengizinkan ku tinggal disini, sesuai janjiku aku tidak akan menggangumu lagi, mulai hari ini" ucap (Y/N) mantap, kakinya mulai melangkah meninggalkan jungkook, namun belum sampai (Y/N) di depan pintu, suara jungkook membuatnya menghentikan langkahnya.

"kau harus bertanggung jawab." Perkataan jungkook membuaatnya sedikit bingung.

"bukankah aku sudah bilang jangan masuk ke kamarku, tapi kau melanggarnya. Kau mau tau apa alasanku? Selain aku takut kau menyenggol barang-barangku dan membuatnya jatuh dan rusak" ucap jungkook mengantung. kakinya mulai mendekat kearah (Y/N) yang berdiri di dekat pintu. (Y/N) masih diam mendengarkan.

"aku juga takut aku akan kelepasan seperti ini" setelah mengatakan itu jungkook menarik tangan (Y/N) kearahnya lalu mencium bibir (Y/N) terburu-buru. Membuat (Y/N) yang tak siap dengan ciuman tiba-tiba itu, membuatnya terengah, membuat jungkook semakin menekan tengkuk (Y/N) untuk memperdalam ciuman. Engahan (Y/N) semakin sering terdengar karena ciuman jungkook yang terburu-buru membuatnya tak bisa bernafas dengan benar.

Jungkook membawa (Y/N) untuk berjalan mundur yang masih tetap melumat bibir (Y/N). lalu mendorongnya perlahan setelah sampai di tempat tidur. Membuat ciuman keduanya terlepas. Jungkook menyusul kemudian naik keatas (Y/N) dengan menumpu badannya menggunakan siku supaya tak memembuat (Y/N) menahan berat jungkook.

Satu tangan yang bebas, mengelus poni (Y/N) yang menutupi mata, lalu mengelus bibir bawah (Y/N) yang basah. (Y/N) yang berada diposisi itu hanya membatu tak bisa berkata-kata apalagi bergerak. Padahal selama ini (Y/N) yang menjahili jungkook. tapi setelah jungkook yang bertindak dia tak bisa berkata-kata apalagi bergerak.

"kau tahu?, bohong kalau selama ini aku tak tergoda dengan gangguan mu. Bagaimana aku tak tergoda jika orang yang aku sukai melakukannya" tangannya menyentuh hidung (Y/N) membuat (Y/N) terkejut. Jungkook tersenyum melihatnya.

"aku menyukaimu juga bodoh, bagaimana bisa kau tak menyadarinya." Ucap jungkook membuat (Y/N) tak terima dikatai bodoh, tangannya mencoba mendorong bahu jungkook menjauh, tapi tak ada pergerakan karena jungkook terlalu kuat untuk dilawan. (Y/N) langsung menyerah saat itu juga.

"aku masih bisa menahannya untuk godaanmu sebelumnya, tapi untuk ciumanmu tadi, aku tak bisa menahannya lagi, bagaimana bisa aku menahannya kalau kau menciumku seperti tadi? Hampir saja aku benar-benar kelepasan dan membantingmu ke kasur saat itu juga" Ucap jungkook sebal, yang dibalas (Y/N) dengan tawa pelan.

Tangannya dia arahkan kerahang jungkook lalu mengecupnya singkat. Membuat jungkook membulatkan matanya terkejut.

"kau mau menggodaku lagi hum?"

"aku mencintaimu" potong (Y/N) lalu tersenyum manis.

Jungkook mendengus pelan mendengarnya. "aku tahu"

"dan, aku juga mencintaimu, sangat." Lanjut jungkook serius. Di detik selanjutnya jungkook menurunkan kepalanya mendekat kea rah (Y/N). (Y/N) yang melihat jungkook mendekat, memejamkan matanya. Menyambut bibir jungkook yang melumat pelan bibir (Y/N). tanganya langsung melingkar di leher jungkook dan menarik jungkook untuk memperdalam ciumannya.

Dan tolong siapapun tolong beritahu jungkook, kalau sekarang ibunya sedang menonton adegan dewasa mereka, di depan pintu kamar yang lupa ditutup jungkook.




END

dimohon menunggu untuk cerita selanjutnyaaa~~

Jangan lupa voteee dan comment setelah baca

Setidaknya itu membuat diriku lebih semangat untuk menulis

Mongmong~

[Slight M] IMAGINE WITH BTS^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang