Keringat dingin sudah muncul di kening (Y/N) sejak 30 menit yang lalu. Matanya bergerak ke kanan dan kiri tak focus, kedua tangannya bertaut gelisah dipangkuannya dan Kaki yang dibalut rok span berwarna softpink juga bergerak tak nyaman.
(Y/N) sedang ketakutan saat ini.
Disampinya hoseok menatap (Y/N) heran, kemudian tertawa kecil. Tangannya terulur untuk mengelus pucuk kepala (Y/N) untuk menenagkannya. Membuat (Y/N) yang awalnya gelisah kini balas menatap hoseok yang duduk disebelahnya.
"kalau kau belum siap tak apa, kita bisa menundanya." (Y/N) tahu kalau hoseok sedang tersenyum dibalik masker hitam yang menutupi setengah wajahnya. (Y/N) menjadi merasa tenang setelah mendengar suara hoseok. Tapi tidak, (Y/N) tak mau menundanya lagi dan membuat hoseok kecewa.
"tidak oppa, aku bisa melakukannya sekarang. Kau sudah rela-rela datang untukku, walau pun jadwalmu padat minggu ini. aku tidak mau membuat semuannya menjadi sia-sia. Setidaknya aku akan mencobanya hari ini." (Y/N) tersenyum kaku diakhir kalimat. Diikuti helaan nafas berat, membuat hoseok tertawa kecil melihat kelakuan (Y/N) yang menggemaskan menurutnya.
"kita benar-benar bisa menundanya kalau kau benar-benar belum siap (Y/N) ya, kita bisa melakukannya dilain waktu" kali ini hoseok menawarkan dengan nada ceria, tangannya melepaskan masker dari wajahnya lalu menatap (Y/N) meyakinkan. (Y/N) hampir saja terbawa dan ingin mengiyakan, tapi dia buru-buru menggeleng. Dia tidak mau mengecewakan hoseok lagi.
"tidak, aku akan melakukannya kali ini"(Y/N) berucap mantap. Kedua tangannya terkepal di depan dada mencoba menyemangati dirinya sendiri. Hoseok tersenyum lalu menarik tengkuk (Y/N) mendekat lalu menghapus jarak mereka dengan menyatukan kedua bibir mereka. Membuat (Y/N) refleks menutup mata ketika bibir hoseok melumatkannya pelan. (Y/N) sedikit kecewa ketika tautan bibir itu terlepas, Matanya perlahan terbuka dan menemukan hoseok yang menatapnya dengan pandangan teduh. bibirnya perlahan terbuka mengucapkan sesuatu,
"kau bisa menekan tombolnya sekarang, untuk menghidupkan mobil ini." hoseok tersenyum diakhir kalimat, di ikuti (Y/N) dengan senyuman pelan yang dipaksakan. Tangannya menekan tombol disamping kemudi, lalu mesin mobil tersebut hidup.
Ngomong-ngomong mereka sedang berada di kampung halaman hoseok untuk belajar mobil. Memang nya apa yang kalian fikirkan? Kalian tidak berfikir sesuatu yang tidak-tidak kan?
(Y/N) bergerak tak nyaman diposisi duduknya, tangannya kini mencengkram stir didepannya kuat. Gugup karena ini pertama kalinya mengemudikan mobil setelah mendapatkan simnya 2 bulan yang lalu. Ngomong-ngomong sepertinya dia mendapatkan sim itu karena dia beruntung, itu yang dikatakan yoongi ketika mendengar (Y/N) lulus ujian sim 2 bulan yang lalu. Dan hampir saja (Y/N) melemparkan ice Americano yang diminumnya kearah yoongi, tapi sebenarnya, benar juga yang dikatakan yoongi.
Untuk kemampuan menyetir mobil (Y/N) itu sangat meragukan, bahkan namjoon mungkin akan lebih bagus kalau laki-laki itu mau belajar. (Y/N) sebal jika memikirkan itu.
"sekarang kau bisa melepaskan rem tangan ini, menginjak pedal paling kiri sambil mengganti gigi ini ke angka 1, lalu melepaskan pedal paling kiri secara perlahan, diikuti menginjak pedal paling kanan secara perlahan. Ingat, secara perlahan (Y/N)-yaa. Kau tahu kan kalau kau salah apa yang akan terjadi." hoseok menekankan kata perlahan di kalimatnya.
Jujur hoseok juga merasa takut disamping (Y/N), tapi dengan baik bisa menutupi ketekutannya dengan baik. Tidak heran dia berakting dengan baik dalam drama di run bts yang baru saja di rilis minggu lalu.
(Y/N) menghela nafas kuat, meyakinkan dirinya sendiri kalau dia bisa. Matanya menatap kearah depan dan bersyukur karena lapangan yang dibuatnya untuk tempat latihan belajar mobil sangat sepi, tidak ada orang lain. Kalau pun nanti dia salah, paling-paling dia akan menabrak gawang atau tiang di depan sana. Itu yang difikirkannya semenjak sampai di lapangan itu.
Tangannya dengan mantap memegang rem tangan di samping kirinya, menelan air liurnya kasar lalu menekan tombol kecil di ujung dan mendorong rem tangan itu kebawah. Beruntung jalanan datar jadi mobil yang dikendarainya tidak mundur secara tiba-tiba. (Y/N) terkekeh dalamm hati.
Kakinya menginjak pedal kiri mantap, matanya menatap gigi di samping kirinya, memegangnya lalu menggerakkannya keangka 1. Jantungnya berdebar sangat kuat. Hal selanjutnya yang paling mendebarkan, kalau dia salah sedikit, mobilnya akan maju terguncang dan mesin mobil akan mati, dan dia harus mengulang lagi dari awal. Itu akan seperti lingkaran setan yang tak berujung jika kau selalu salah.
Hoseok menatap (Y/N) sedikit khawatir, walaupun dia tahu apa yang akan terjadi kalau (Y/N) salah, dia tidak bisa menutupi rasa khawatirrnya. Jantungnya masih berdebar kencang. Suasana mobil itu menjadi dingin.
Kaki kirinya secara perlahan terangkat diikuti kaki kanan yang menginjak secara perlahan, alisnya sampai berkerut berusaha menginjak pedal gas itu sepelan mungkin. Namun takdir berkata lain entah apa kesalahannya, tapi tiba-tiba mobil maju dan berguncang kecil lalu mesin mobil tiba-tiba mati.
(Y/N) tersenyum pasrah.
Selamat datang di lingkaran setan tak berujung.
END
Wkwkwk, by the way, ini berdasarkan pengalamanku sendiri.
Waktu itu pas aku liburan sekolah SMP dan aku minta di ajarin nyetir mobil. Harusnya tuh, kalau belajar mobil kita nyoba pake yang matic dulu, tapi kemarin aku langsung nyoba pake yang manual. Berakhir lah diriku yang terjebak di lingkaran setan tak berujung, karena selalu salah pas nginjek gas, hehehe, mungkin karena waktu itu masih kecil sih:v tapi sekarang udah mulai lancar kok, tapi belum berani aja turun ke jalanan:vTunggu part selanjutnya ya..
Mongmong~
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slight M] IMAGINE WITH BTS^^
FanficBagaimana perasaanmu jika hidup dalam kehidupan real BTS? Yang dibawah umur tolong menyingkir ya^^ hanya seseorang yang halu akut dan menyalurkan kehaluannya tersebut dalam bentuk tulisan:)