LALISA MANOBAN, nama yang tak asing di telinga orang terutama penggemar musik K-Pop.
Dengan mata besar nan bulat yang khas, bibir merah penuh, porsi tubuh tinggi semampai, serta poni anti badai yang sudah ada sejak ia kecil, Lisa banyak dielu-elukan bagai Barbie hidup.
Lisa juga memiliki banyak teman, baik dari satu agensi maupun agensi lain. Walau sikapnya sangat friendly tapi Lisa bukan tipe orang yang mengumbar keakraban. Bahkan membernya beberapa kali terkejut dengan teman Lisa yang tak terduga.
Sebagai anggota dari girl group ternama BLACKPINK dan mempunyai jutaan fans tersebar di seluruh dunia, tidak menutupi fakta bahwa Lisa juga punya haters. Apalagi Lisa cuma seorang foreign yang sering kali kena diskriminasi.
Pribadinya memang sangat ceria. Tapi menerima banyak hujatan ditujukan untuknya karena berasal dari Asia Tenggara, jelas meremukkan hati.
Waktu itu Lisa ingat sekali rasa sakitnya membaca ribuan komentar buruk. Padahal di saat bersamaan hubungan Jennie dan Kai terungkap oleh media. Grup mereka seolah terkena badai berturut-turut.
Namun mereka berempat saling menguatkan, selalu memberi semangat dan meyakini bahwa semua berita buruk akan segera hilang.
Kenangan yang sungguh menyesakkan kalau diingat.
"Yak! Melamun lagi?!" Jisoo memasang wajah marah yang justru terlihat imut.
"Kau itu harusnya gugup karena akan debut solo. Bukan malah melamun begini, mengerikan tahu!"
Ia justru cengengesan. Tenang, Jisoo tidak benar-benar bisa marah dengan adiknya kok, terutama pada Lisa yang sudah Jisoo hafal tingkah anehnya.
"Aku baik-baik saja, Eonnie."
"Tapi kau melamun dari tadi!"
Lisa menghembuskan napas ketika Jisoo mengomel lagi. "Dasar ibu-ibu."
"Hei, aku ini lebih tua darimu!"
"Kenapa Eonnie marah-marah dari tadi, sih? Eonnie datang bulan?"
Andaikan ini dunia komik atau manga, pasti muncul perempatan imajiner di dahi Jisoo. Tetapi ia sendiri juga tak mengerti kenapa perasaannya sangat sensitif sejak tadi.
"Jisoo itu mencemaskan debutmu, Lisa-ya." Seorang stylist yang menjawab, lalu terkekeh bersama staf lain.
"Benar begitu?"
Lisa membalikkan badan, menunjukkan wajah menggoda pada Jisoo yang justru terlihat seperti mengejek. Tapi beberapa detik kemudian Lisa memberi senyuman lebar.
"Hehe, terima kasih, Eonnie. Aku sejak tadi gugup tapi sepertinya gugupku hilang karena menjahilimu."
Jisoo memutar bola mata. Dering notifikasi pesan pada ponsel Lisa membuat gadis yang lebih tua teringat sesuatu.
"Oh iya, mau ke ruangan NCT?"
"Hah?" Lisa melongo.
"Kau tidak mau memberi salam pada mereka?"
Padahal pertanyaan Jisoo tidak sesulit soal ujian matematika, tapi Lisa membutuhkan banyak waktu untuk berpikir.
"Omong-omong Doyoung minta satu toples permen lagi."
"Eonnie memberi member 127 toples permen tadi?" tanya Lisa dengan nada berbisik.
"Iya, memangnya salah? Dia kan teman kita."
Lisa melirik ke sekitar, mengamati para staf yang tak menaruh perhatian pada percakapan mereka berdua. Kemudian Lisa menyeret Jisoo ke pojok ruangan, mengambil tempat lebih privasi—walau jujur saja tidak ada bedanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionWalau menjadi idol sangat menyibukkan, mereka berdua selalu ada untuk satu sama lain. ° ° ° Start : 1 November 2021 End : 25 November 2021 2021, nanaourbunny