15. Sebelumnya

2.2K 426 32
                                    

LISA tak berniat menyembunyikan raut kecewa di wajah. Tanggapan Taeyong sama sekali tak memberinya kejelasan.

"Aku rasa kita berdua harus memikirkan ulang tentang komitmen yang pernah Oppa bicarakan dahulu."

Setelah itu Lisa menekan tombol merah, memutuskan panggilan yang sedang mereka lakukan.

Dadanya terasa sedikit sesak sehingga setiap tarikan napas Lisa terdengar berat. Ia mendongakkan kepala agar air mata tak mengalir.

Meow

Meongan pelan membuat Lisa mengalihkan perhatian pada Leo yang sedang menatapnya. Ia tersenyum tipis lalu memeluk erat tubuh Leo di pangkuan.

Jauh di lubuk hati Lisa merasa sangat menyesal. Namun ia tepis perasaan tersebut dan bersikukuh bahwa Taeyong harus bersikap tegas mengenai hubungan mereka.

Dan jika tak ada perkembangan sama sekali dalam hubungan ini ... Lisa ingin menyerah.

Suara dering telepon membuat Lisa membuka mata. Leo sudah tak ada di pangkuannya, entah pergi ke mana. Setelah beberapa detik Lisa baru sadar bahwa ternyata ia ketiduran di sofa.

"Lisa?"

Lisa mengerjap. "Iya?"

"Kau baik-baik saja? Aku panggil namamu beberapa kali tapi kau tidak menjawab."

Dahi Lisa berkerut tipis. Dirinya sendiri tidak ingat sejak kapan ponselnya ada di tangan sementara panggilan yang tadi masuk sudah terangkat.

"Maaf aku baru bangun tidur."

"Ah, apa aku mengganggu waktumu? Maaf karena menelepon malam-malam begini, tugas militerku baru selesai."

"Tidak apa kok, Suho Oppa."

Suho berdeham pelan. "Apakah kau sibuk? Mau menemani dan mengobrol denganku malam ini?"

Mendengarnya membuat perasaan Lisa sedikit berantakan. Ia menggigit bibir bimbang sebelum mengambil keputusan.

"Baiklah."

***

"Lisa-ya,"

"Ada apa, Eonnie?"

Jisoo menatap adiknya lekat. "Taeyong meneleponmu, sepertinya itu hal yang penting."

Tubuh Lisa membeku sejenak. Kemudian Lisa meneruskan kegiatannya seperti biasa seolah nada dering yang terdengar tak pernah ada.

"Wae?" Jisoo mendekatkan diri. "Kalian ada masalah?"

"Tidak kok."

"Tapi ini sudah kelima kali dia meneleponmu, dan kau tidak mengangkatnya sama sekali."

Lisa menghembuskan napas lelah lalu menghadap ke arah Jisoo. Tubuh Jisoo dibalut pakaian yang sama persis seperti salah satu kostum di MV solonya beberapa waktu lalu.

"Eonnie, aku mau bertanya."

Mendengar nada serius dari perkataan Lisa langsung membuat Jisoo paham, bahwa Taeyong dan Lisa memang sedang bertengkar. Serta kemungkinan masalah di antara keduanya cukup berat.

"Apakah Eonnie mau diajak dalam hubungan tanpa status?"

"Jelaskan lebih detail, aku tidak bisa memberi tanggapan kalau hanya pertanyaan dasar seperti itu."

"Tanpa aku jelaskan Eonnie sudah paham kan? Ini tentang hubunganku dengan Taeyong Oppa."

Jisoo mengangkat bahu sekilas. "Kalau aku yakin bisa dan mampu menepati komitmen, aku pasti mau. Tapi tentu saja priaku juga harus melakukan hal yang sama."

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang