TAEYONG menghela napas keras-keras sampai uap udara muncul. Ia lelah berkeliling taman mencari mobil Doyoung.
"Sungguh, aku ingat Doyoung memarkirkan mobilnya di sini."
Lisa hanya bisa diam meski ikut kebingungan. Mereka berdua juga sudah pergi mencari ke lokasi mobil Jaehyun terparkir—Lisa berangkat dengan pemuda itu—tetapi lenyap tanpa jejak.
"Kita tidak masuk ke dunia lain kan?"
"Mana ada," bantah Lisa. "Lihat, ini masih taman tempat kita bertemu kok. Cuma tempatnya memang luas."
"Siapa tahu Doyoung dan Jaehyun sedang menunggu kita di dunia asli." Ucap Taeyong sedikit cemas.
"Aku mengira Oppa tidak percaya hantu."
"Aku benci hantu. Tapi di agensiku banyak sekali makhluk halus, padahal aku sering tidur di studio untuk mengerjakan musik."
"Pasti hantunya senang melihat Oppa."
"Bagaimana bisa?"
"Aku pernah baca kalau hantu bisa menyukai manusia, apalagi dengan rupa setampan ini." Jawab Lisa sembari menunjuk wajah Taeyong.
Bukannya senang dipuji, Taeyong justru terlihat panik. "Jangan-jangan selama ini aku diikuti hantu?!"
Lisa mengangkat bahu tak acuh. "Bisa jadi."
Netra pria tersebut melirik sekitar dengan awas. Hawa tidak enak tiba-tiba Taeyong rasakan sehingga ia langsung menarik tangan Lisa dan pergi.
Taeyong sungguh tak menyukai segala macam hal berbau horor karena itu sangat mengerikan. Meski sudah terbiasa dengan tingkah penunggu agensi, ia masih takut terhadap makhluk halus.
"Eh, ada apa?"
"Kita pergi ke minimarket terdekat." Ujar Taeyong tanpa mau dibantah.
"Nanti kalau ada orang yang mengenali kita berdua bagaimana, Oppa? Lebih baik kita tunggu di sini saja."
Taeyong menggeleng tegas. "Perasaanku tidak enak."
"Aku tidak merasakan apa-apa." Lisa berani mengamati sekeliling, bahkan termasuk melihat lokasi paling gelap tanpa sinar lampu yang dihindari Taeyong. "Tuh, tidak ada hal aneh."
"Kau itu kurang peka," tukas Taeyong cepat, "ayo cepat pergi dari sini sebelum kita mendengar suara tawa perempuan."
"Loh, Oppa tidak mendengarnya tadi?"
Kepala Taeyong menoleh, raut terkejut ditambah kekhawatiran terukir jelas di wajahnya. "Apa maksudmu?"
"Tadi aku mendengar suara tawa perempuan waktu mencari mobil Jaehyun, kulihat Oppa diam saja jadi aku ikut diam."
Wajah polos Lisa saat menjelaskan kejadian tersebut benar-benar membuat Taeyong frustasi. Kemudian langkah kakinya semakin dipercepat, sehingga Lisa yang masih digandeng mau tak mau harus mengimbangi.
"Kenapa tidak bilang dari tadi, Lalisa?!"
"Oppa bisa panik kalau aku beritahu!"
"Tapi sekarang aku panik!" seru Taeyong takut.
Kalau situasinya tidak menegangkan, Lisa pasti tertawa mendengar nada penuh kengerian di suara Taeyong. Namun sekarang jantung Lisa ikut berdebar keras karena terpacu adrenalin.
"Lain kali minta bertemu di apartemen atau restoran saja, jangan di taman waktu tengah malam seperti ini!"
"Maaf Oppa, aku menonton drama dan aku pikir itu imut."

KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionWalau menjadi idol sangat menyibukkan, mereka berdua selalu ada untuk satu sama lain. ° ° ° Start : 1 November 2021 End : 25 November 2021 2021, nanaourbunny