06. Pertama

2.7K 531 48
                                    

JIKA semua orang mengira kalau Lisa dan Taeyong pertama kali berinteraksi saat momen Lisa memberikan kursi, maka mereka salah.

Mereka berdua, Lisa dan Taeyong, sudah bertemu sebelum kejadian tersebut.

***

Di tengah keramaian istirahat makan siang, Lisa duduk dengan tidak nyaman. Ia berdeham pelan sebelum berbisik pada YooA yang berada di sampingnya.

"Eonnie, aku ingin ke toilet."

YooA menoleh cepat. "Mau aku antar?"

Ia menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

YooA baru datang di saat mereka semua hampir selesai makan karena harus membahas sesuatu dengan staf tadi. Lisa jadi merasa tidak enak kalau menunda acara makan YooA.

"Cuma sebentar kok."

Anggukan kepala YooA berikan. Kemudian Lisa pamit pergi sedangkan YooA melanjutkan makan siang. Meja mereka cukup ramai karena tim pertama dance performance ikut bergabung.

Beberapa menit kemudian Seulgi datang bersama Eunjin. Raut bingung muncul di wajah Seulgi saat mendapati Lisa tak ada.

"Lisa ke mana?"

"Lisa pergi ke toilet, Seulgi Eonnie."

Seulgi mengerutkan kening. Ia tidak melihat Lisa sepanjang perjalanan kembali ke sini padahal dia dan Eunjin juga baru kembali dari toilet.

Sementara itu Lisa yang tidak mengerti apa pun dengan berani berjalan sendirian. Lorong yang ia lalui cukup sepi sehingga membuat Lisa menduga kalau dirinya salah jalan.

"Ah, kenapa di sini sangat terang?" gerutunya pelan.

Lisa menghalau cahaya yang menusuk retina mata. Di seluruh sudut SM Entertaiment hanya ada warna putih dan merah muda, kontras sekali dengan agensinya. Lisa tidak terbiasa berada di tempat seterang ini.

Dua menit kemudian Lisa melihat seorang staf wanita berdiri di depan pintu sebuah ruangan. Lisa pun menghampirinya.

"Permisi, bolehkah aku tahu letak toilet di mana?"

Wanita itu mengangguk pelan sambil menunjuk ke arah kanan. Berarti Lisa harus berjalan lebih jauh lagi meski terlihat kalau di sana tidak seterang tempat lain.

Lisa berterima kasih lalu segera berlalu dari sana. Bulu kuduknya berdiri setelah melihat wajah staf yang tampak pucat. Namun Lisa mengenyahkan pikiran tersebut, mungkin staf tadi memang sedang sakit.

Butuh beberapa saat sampai Lisa mendapati pintu toilet perempuan dan laki-laki yang berhadapan.

Untuk kedua kalinya Lisa merasa merinding. Lorong ini tidak memiliki pencahayaan yang cukup karena beberapa lampu mati, mengingatkan Lisa akan kondisi di agensinya yang juga remang-remang.

Tapi suhu udara di sini cukup dingin dan hawanya terasa sedikit aneh, mirip seperti film horor.

Selain itu perasaan Lisa tidak enak seakan seseorang sedang mengikuti dan mengamati segala tindakannya.

Ia menarik napas dalam agar pikirannya bisa tenang sebelum mencoba membuka pintu toilet. Sayangnya kesialan datang di saat yang tidak tepat, pintu itu tak mau terbuka sedikit pun.

"Aish, ini kenapa?" gumam Lisa sedikit panik.

"Pintunya macet?"

"WAAAA!!!"

Lisa refleks berbalik dan berteriak histeris. Jantungnya berdegup sangat kencang karena  mengira ada hantu.

Ia pun memegang dadanya dramatis. "Kau mengagetkanku!"

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang