TUBUH Lisa terpaku. Bukannya menyapa kedua gadis yang sedang berbincang di depan sana, Lisa malah bersembunyi di balik tembok.
Salah satu gadis yang berambut hitam mendengus. "Lisa itu sok imut sama seperti Momo Twice. Menggelikan, lihat kan kalau dia terus mencoba menggoda idol pria lain."
"Heh, kau kan dekat dengan Lisa-ssi."
"Aku mendekatinya cuma karena dia populer."
Lawan bicaranya mengangguk setuju. "Aku sempat dengar kalau Lisa-ssi dapat posisi center di penampilan tim kedua."
"Sialan, kau benar. Di timku Lisa terus mendapat pujian dari pelatih dan dia ditaruh sebagai center di beberapa bagian."
"Lisa-ssi sangat suka mencari perhatian. Kemarin dia mengajakku dan Jimin Oppa berteman."
"Lisa juga sepertinya sudah berteman dengan Taeyong Oppa. Argh, kenapa jalang itu beruntung sekali?!"
Tarikan napas Lisa mulai tak beraturan dan di saat yang bersamaan dadanya terasa sesak. Lisa tak pernah menyangka sosok yang mulai dekat dengannya bisa berucap sekasar itu.
Lisa mundur beberapa langkah, tanpa sengaja punggungnya menabrak seseorang.
Entah sejak kapan ada sosok Taeyong di belakang Lisa, yang kemungkinan besar juga mendengarkan percakapan dua teman Lisa. Pria itu menatapnya lembut meski Lisa mengalihkan pandangan.
"Ikut aku," bisik Taeyong.
Lalu Taeyong menariknya menuju sebuah studio rekaman dan menyuruh Lisa untuk duduk di salah satu sofa. Suasana di sana cukup tenang.
"Studioku, tidak besar tapi nyaman."
Lisa tidak menjawab, dirinya sibuk menundukkan kepala. Selama satu menit keduanya saling mendiamkan.
"Aku akan keluar sebentar." Ucap Taeyong. "Kau tahu, kau bisa melakukan apa pun di sini."
Suara pintu tertutup terdengar, menandakan sosok Taeyong telah keluar.
Tak lama berselang air mata yang sejak tadi Lisa tahan mulai keluar. Ia merasa sangat tersentuh setelah mengerti makna kalimat terakhir Taeyong.
Ia bisa melakukan apa pun di sini, termasuk menangisi kejadian tadi.
Lisa dan dia memang baru dekat akhir-akhir ini tapi Lisa sudah memberikan kepercayaannya. Siapa sangka di belakang dia justru menusuk diam-diam.
Namun bersedih terlalu lama juga tidak baik. Lisa tak ingin matanya bengkak, masih ada jadwal latihan setelah ini. Apalagi sekarang ia menangis di studio milik orang lain.
Oleh karena itu beberapa menit kemudian Lisa sudah berhenti terisak.
Kalau begitu ... maka Lisa akan berubah.
Ia tak mau kalah dari rasa sakit yang orang lain berikan dengan berpura-pura menjadi sahabat. Kejadian hari ini memperingatkan Lisa agar cermat mencari teman yang tulus, harusnya ia bersyukur.
Lisa menghela napas. Nanti saat kembali ke dorm ia ingin menceritakan semuanya pada Jisoo.
Setelahnya Lisa mengalihkan perhatian dengan memandang interior studio Taeyong. Memang benar studio ini tidak sebesar milik Teddy atau produser lain, tapi suasana di sini sangatlah nyaman.
Ia mengambil sebuah bantal sofa dan menggambar garis abstrak di atasnya. Sekarang Lisa bingung bagaimana cara agar bisa keluar dari tempat ini tanpa terlihat mengabaikan kebaikan hati Taeyong.
Sebuah kebetulan yang tepat waktu, pintu kembali terbuka secara perlahan.
Taeyong memandang Lisa lekat, di tangan pria itu terdapat sebuah botol air mineral dan satu lembar sapu tangan. Sebenarnya Taeyong sudah datang sejak tadi tetapi ia menunggu Lisa menyelesaikan tangisannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionWalau menjadi idol sangat menyibukkan, mereka berdua selalu ada untuk satu sama lain. ° ° ° Start : 1 November 2021 End : 25 November 2021 2021, nanaourbunny