MANIK bulat Lisa melebar ketika melihat tiga orang di dalam ruang tunggunya. Sementara itu manager Lisa memilih pergi setelah mengantarkannya.
"Jennie Eonnie?"
Si pemilik nama tersenyum lebar dan menampilkan gummy smile yang imut itu. Jennie bergerak mendekat untuk meraih Lisa ke dalam pelukan.
"Baru selesai?"
Lisa mengangguk saja sambil membalas pelukan Jennie. Ia cepat meneliti keadaan sekitar yang terasa sangat sepi dan lengang. Tidak ada staf di sini, jadi kemungkinan Jennie yang meminta para staf untuk keluar.
"Apa kau lelah?"
"Tidak juga," jawab Lisa sungguh-sungguh.
Membayangkan para fans bahagia melihat penampilannya membuat rasa lelah Lisa hilang. Ia benar-benar bekerja keras agar bisa memberikan yang terbaik demi fans.
Apalagi Lisa sadar bahwa hari ini adalah hari terakhir promosi solonya. Setelah ini Lisa mungkin akan sibuk mengurus collab dengan DJ Snake. Itu pun kalau agensi mengizinkan.
"Uri-maknae sudah bekerja keras." Puji Jennie tulus, membuahkan senyuman lebar di bibir Lisa.
"Mau minum?"
"Boleh," Lisa memandang Taeyong bingung. "Oh iya, Oppa kenapa di sini?"
Taeyong menunjuk Jennie dengan dagunya. "Jongin Hyung menitipkan sesuatu."
"Kai sunbaenim?" beo Haechan yang tak mengerti apa pun sejak awal.
Dia kira Taeyong sendiri yang memberikan hadiah beberapa tas mewah pada Jennie. Jadi sejak tadi Haechan terus cemberut menatap Taeyong dan Jennie yang terlihat akrab, tanpa mengacuhkan percakapan mereka sedikit pun.
Sementara itu Taeyong bergerak ke sudut ruangan, mengambil satu botol air mineral untuk Lisa.
Para idol memang sering mengunjungi ruang tunggu idol yang lain. Terutama setelah wabah terjadi dan semua orang dilarang berkumpul ramai-ramai.
Terdapat kebijakan tak tertulis bagi staf yang diminta keluar. Biasanya hal tersebut memberikan ruang lebih longgar untuk idol di music show agar bisa berbincang secara pribadi.
Tetap saja, mereka harus memperhatikan sekitar. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi jika para fans mengetahui interaksi ini.
"Bukannya Noona dengan ... ah, maafkan aku."
Jennie terkekeh pelan dibalik maskernya. "Tidak apa-apa. Aku dengan Jiyong Oppa cuma tetangga, lain kali jangan mempercayai berita begitu saja."
Haechan menundukkan kepala. "Maaf, Noona."
Ah, jadi itu yang sesungguhnya terjadi. Sia-sia Haechan berniat memusuhi Taeyong seharian penuh karena mengira hyung-nya tidak lagi suka dengan Lisa.
Haechan itu sangat menyukai Lisa—seperti perasaan kagum adik pada kakaknya. Haechan juga diam-diam berharap Taeyong dan Lisa menjadi sepasang kekasih.
Tapi jangan bilang siapa pun, ya! Itu rahasia antara Haechan dan kita saja (¬◡¬ )
"Ini minumlah."
Lisa menerima botol air yang sudah dibukakan oleh Taeyong. Namun sebelum minum tubuhnya diseret duduk terlebih dahulu oleh oknum pemberi botol.
"Aku dengar dari Dony Oppa kalau tanganmu terluka karena aksesoris."
Kepala Lisa menoleh cepat, bersamaan dengan Taeyong yang menatap ke arahnya.
Ia tanpa sadar memegang lengan atasnya, berusaha menutupi bekas luka yang disamarkan oleh foundation. Semua tingkah Lisa tak luput dari pengamatan Taeyong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionWalau menjadi idol sangat menyibukkan, mereka berdua selalu ada untuk satu sama lain. ° ° ° Start : 1 November 2021 End : 25 November 2021 2021, nanaourbunny