SUASANA di ruang latihan terasa intens dan menegangkan. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi tampaknya Taeyong tak berniat mengakhiri latihan yang mereka lakukan.
"Hyung, kapan kita makan?" bisik Haechan.
Maknae NCT 127 itu memilih berbisik karena takut didengar oleh Taeyong. Kalau Taeyong mendengarnya bertanya seperti itu, bisa-bisa dia semakin murka.
Johnny mengangkat bahu. "Mungkin nanti jam dua belas malam."
Haechan menghela napas dalam, raut wajahnya sangat lucu sehingga Mark mendengus geli. Di samping mereka bertiga ada Doyoung yang sudah lelah menari sambil menahan lapar.
"Taeyong Hyung,"
Keadaan berubah hening. Sebagian dari mereka melirik Doyoung, sementara sisanya berpura-pura tidak mendengar meski telinga terpasang tajam untuk menguping.
"Apa?"
Jungwoo dan Taeil saling melirik. Suara rendah Taeyong seakan menjelaskan bahwa suasana hatinya benar-benar buruk.
"Kapan kita makan?" tanya Doyoung persis seperti pertanyaan yang dilontarkan Haechan sebelumnya.
"Sudah lelah? Gerakan kalian bahkan masih banyak yang salah."
Doyoung memutar bola mata lalu bersedekap. "Kami begini karena butuh makan. Jangan bilang Hyung berniat melatih sampai semua orang pingsan?"
Haechan mendekatkan diri ke Mark. "Doyoung Hyung berani sekali."
"Kan Taeyong Hyung selalu kalah debat kalau lawannya Doyoung Hyung. Lihat saja." Balas Mark yang juga berbisik.
"Doyoung-ah," Taeyong berkata sambil menatap tajam memberi peringatan.
"Tsk, sini."
Tanpa rasa takut Doyoung menyeret Taeyong ke pojok ruangan, semua itu tak luput dari pengamatan member lain. Wajah Taeyong yang masih tertekuk membuat para member tidak berani membuka mulut.
"Nah, sekarang kalian bisa keluar untuk makan."
"Doyoung!" bentak Taeyong keras.
Haechan yang hampir berbalik segera menegakkan badan. Seruan Taeyong benar-benar mengagetkan dirinya hingga kantuk yang sempat datang langsung hilang.
"Apa?!" seru Doyoung balik.
"Jangan bertindak sesuka hati!"
Doyoung berdecak lalu melirik Johnny. Pria Chicago itu dengan cepat mengerti kode yang diberikan lalu diam-diam mengajak semua member keluar ruangan.
"Hyung sendiri juga bertindak sesuka hati!"
"Itu karena aku leader di sini!"
Kemudian baru Taeyong sadari hanya ada dirinya dan Doyoung di ruangan tersebut. Mata Taeyong langsung terarah pada pria yang lebih muda darinya dengan delikan tajam.
"Jangan bawa masalah pribadi ke pekerjaan, Hyung. Kau bukan idol amatir." Ucap Doyoung mencoba meredakan amarah Taeyong.
"Apa ini karena Lisa?"
Mendengar nama Lisa disebutkan semakin membuat emosi Taeyong campur aduk.
Doyoung kira Taeyong akan membentak sekali lagi karena amarah yang memuncak, tapi tak diduga pria itu justru terduduk di lantai lalu menghela napas.
"Aku mengacaukan semuanya, Doyoung-ah."
Doyoung berjongkok di depannya. "Hubungi Lisa dan bicarakan semuanya dengan kepala dingin, Hyung. Kalian berdua bukan remaja labil lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Always
FanfictionWalau menjadi idol sangat menyibukkan, mereka berdua selalu ada untuk satu sama lain. ° ° ° Start : 1 November 2021 End : 25 November 2021 2021, nanaourbunny