Happy reading🐼
Jihoon as dosen Panji
🐼🐼🐼
17 Juli 2017.
"Sangat melelahkan sekali, andai saja aku mendapatkan beasiswa, aku takkan pernah bekerja sampai selelah ini." Ucap Seorang Gadis yang mendaratkan pantatnya di atas kursi di dekat Kaca Dinding transparan yang menampilkan suasana lalu lintas di depannya.
Adinda Cempaka, nama gadis itu. Nama yang bagus bukan? Gadis yang biasanya dipanggil Dinda ini berasal dari Bandung, memiliki tinggi badan 165 cm, rambut sebahu berwarna hitam legam, hidung yang mungil, kulit yang sawo matang yang indah, bola mata yang berwarna Hitam pekat.
"Andai saja aku pintar dan beruntung pasti aku dapat mendapatkan beasiswa disini." Lenguh gadis itu.
Adinda mengenyam pendidikan S1 di Jakarta dengan biaya seadanya, dia harus kerja paruh waktu untuk membiayai kuliahnya sendiri, dia tak mau membebani orang tuanya yang hanyalah seorang pedagang sayur dan buah buahan di suatu kota kecil di Bandung, sudah cukup ia meminta uang kepada orangtuanya ketika ia merantau ke Jakarta. Dia berkuliah disini dengan harapan dapat merubah nasibnya dan keluarganya. Dengan mengambil jurusan Sastra Kebahasaan Internasional, ia berharap nanti bisa bekerja dan menghasilkan uang yang banyak, ataupun bekerja lintas negara, serta membahagiakan kedua orangtuanya.
"Din, Cafe udah mau tutup, siap siaplah kita akan segera pulang." Tutur seorang teman kerja yang sekaligus Teman satu kampus, panggil saja Diva.
"Baiklah, aku akan segera bersiap, hari ini kita pulang bersama kan?."
"Maaf, aku harus ke toko buku dulu, aku akan membeli buku untuk project ku 3 hari lagi."
"Baiklah, aku akan menemanimu kalau begitu." Tutur Gadis itu.
"Benarkah? Apakah kau tak lelah?." Tanya Diva yang hanya mendapatkan gelengan dari gadis yang sedang ia tanya itu.
Setelah itu mereka pun berberes beres dan menutup Cafe milik Bosnya, dilirik arlojinya pukul 6 sore, dan mereka pun bersiap untuk ke toko buku yang berada tak jauh dari tempat mereka bekerja.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka pun sampai di toko buku yang dimaksud mereka pun segera masuk untuk membeli bukunya, karena waktu sudah sangat terlambat untuk mereka pulang.
"Div, aku kesana dulu ya, mau lihat lihat Novel, kali aja ada yang bagus." Diva hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Woah, judulnya bagus pasti ceritanya bagus juga." Ucap Adinda berbinar saat melihat Novel yang memiliki sampul Baby Blue yang berjudul 'You Are My Sweetie Pie'
"Tapi, harganya lumayan mahal, nanti saja aku membelinya, Novel yang kemarin aja aku belum selesai baca." Ucap Adinda meletakkan kembali Novel tersebut.
Disaat meletakkan Novel di raknya, Netra Hitam Adinda menemukan sosok seseorang yang sangat ia kagumi semenjak 2 tahun belakangan ini, seseorang itu tepat di depannya sedang membaca buku dengan gaya khasnya.
Ya, seseorang itu adalah Pak Panji, Dosen di universitas yang sekarang ia tempati untuk mengenyam pendidikan. Putra sulung dari seorang pengusaha kaya aka pertamina. Seseorang yang mempunyai Surai Hitam Kecoklatan, orangnya cuek, Mata besar, Tinggi semampai, Tampan, Hidung yang mancung, senyum yang selalu ia lihat disaat Sang Dosen sedang mengajar, entah kenapa jantungnya selalu berdebar melihat Sang Pujaan Hati.
Disaat Adinda ingin menghampiri Panji, langkahnya terhenti melihat seorang gadis, ya seorang gadis yang berjalan mendekati Panji.
Adinda kenal gadis itu, gadis yang selalu dekat dengan Adrian, gadis yang juga merupakan andalan kampus, ya gadis itu dipanggil Putri, Putri Bungsu dari seorang CEO perusahaan internasional, Gadis yang berparas cantik, sangat cantik. Gadis yang memiliki tubuh mungil nan ramah, mempunyai kulit yang putih bening seperti susu, Bibir yang berwarna merah muda alami, Rambut pendek berwarna hitam, pintar, mempunyai mata berwarna hitam kecoklatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Imagine One shoot (Lokal Vers)
FanfictionHanya kumpulan cerita one shoot, two shoot dari boygroup yang sedang naik daun sekarang, Treasure aka trejoo.