15. Holiyay || Choi Hyunsuk

273 15 0
                                    

Hyunsuk as Danny.


Happy reading 🐷🐷🐷

All Danny POV

Ini merupakan hari pertama di bulan Februari, itu juga berarti hari liburku sebagai direktur dimulai. Bukan apa apa, ayahku meliburkan diriku, karena dirasa aku telah banyak stress dengan banyak pekerjaan yang di bebankan oleh diriku. Bahkan aku tak mempunyai waktu untuk bertemu dengan kekasih manisku, kami hanya bertukar kabar melalui pesan, itupun singkat dan hanya basa basi.

Ini merupakan berita yang paling menyenangkan bagiku dan tentu nya kekasihku. Kami jarang sekali dapat berlibur bersama, kalau dapatpun pastinya itu hanya di seputaran Kota atau bahkan mengunjungi alun-alun, dan itu pun singkat. Aku ingin sekali mengajaknya sesekali berlibur di negara orang, sekaligus merefresh otak dan pikiran ku akan kerjaan ku yang begitu banyak dan menumpuk.

Mobilku melaju di jalanan yang cukup lenggang, sekarang sudah pukul 9:36. Masih banyak terlihat mobil dan motor yang berlalu lalang, bahkan alun-alun lumayan ramai malam ini. Aku harap kekasihku belum tertidur. Semoga.

Tak lama kemudian aku sampai di depan rumah kekasihku yang tak terlalu besar meski memiliki dua lantai, rumah bercatkan biru langit itu terlihat nyaman. Kakiku melangkah keluar dari mobil ku, dan melangkah kan kaki jenjang ku memasuki pekarangan rumahnya. Aku sudah sampai di depan pintu rumahnya, dengan segera aku mengangkat tanganku, mengetuk pintu rumahnya. Satu kali ku ketuk, tidak ada jawaban, dua kali, tiga kali, masih tidak ada jawaban. Ini aneh, meskipun sudah malam tetapi ini belum terlalu malam juga kan?.

Baru saja tangan ku ingin mengetuk lagi, pintu rumahnya terbuka, dan menampilkan persentase perempuan paruh baya. Aku pun lekas tersenyum dan membungkuk serta memberi salam.
"Malam Tante, Raissa ada di dalam?." Tuturku kepada calon ibu mertua ku, hehe.

"Malam, Raissa ada didalam, ayo masuk." Titah Ibu mertuaku lembut.

Aku pun mengambil tempat duduk di sofa berwarna biru langit itu. Sedangkan aku melihat ibu mertuaku menuju salah satu kamar dan masuk ke dalamnya, aku rasa itu kamarnya Raissa. Dan ya tebakan ku benar. Kulihat Raissa, gadis itu keluar dari kamarnya, dengan piyama baby pink yang selalu ia pakai setiap kali dia melakukan Video Call denganku. Aku terkekeh lucu melihat ia mengucek-ngucek matanya, ia berdiri tak jauh dariku. Lucu.

Aku pun menegakkan badan ku dan melangkah kan kakiku menuju hadapannya. Aku menundukkan kepalaku untuk melihat dirinya yang lebih pendek dariku. "Honey." Panggilku. Kulihat ia mendongak dan membuka perlahan matanya, ia menatapku, mata hazelnut nya menatap mataku. Aku tersenyum manis, kepadanya. Aneh, biasanya disaat ia melihatku, dia langsung memelukku. Tapi ini dia hanya mendongak menatapku.

"Danny?." Panggilnya. Aku hanya membalasnya dengan gumaman. Kemudian aku melihat senyuman lebar terbit di bibirnya. Dia pun langsung melompat dan membenturkan keningnya ke keningku. Aku meringis merasakan sakit di keningku. Belum sempat punggung tanganku memegang keningku, ia dengan sigap langsung melompat memelukku. Aku sedikit oleng dan bokongku dengan sempurna menyentuh sofa yang baru saja aku duduki. Emang agak barbar kekasihku jika sedang rindu kepadaku.

"Danny, i Miss you so bad." Tuturnya disela pelukannya. Ia memeluk erat leherku. Sangat erat. Aku pun juga membalas memeluknya. Aku dapat mencium aroma coklat dari rambut yang digerainya.

"Miss me, hm?." Titahku setelah ia melepas kan pelukannya. Ia pun mengangguk dengan semangat dan mendekap ku lagi. Ah aku cinta gadis ini.

"YESS, i Miss you, kamu terlalu sibuk dengan berkas-berkas mu itu." Titahnya lagi sembari memajukan beberapa centi bibirnya.

"I Miss you too, I'm sorry for that babe." Titahku sembari mengacak rambutnya gemas, ia masih di dalam pelukan ku.

"Tapi, kenapa kamu tak bilang padaku kalau mau kesini, dan kenapa di malam hari? Padahal kalo siang, kita bisa kencan." Titahnya protes dengan sedikit menghentakkan kedua kakinya.

Treasure Imagine One shoot (Lokal Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang