19. Old-love || Watanabe Haruto

314 25 2
                                    

Haruto as Atlanta

Happy reading 🦋

Mengagumi dalam diam mungkin opsi bagi sebagian orang dalam menyukai seseorang. Terlebih lagi orang yang disukai merupakan orang yang populer seantero sekolahan, bahkan sempat dibilang sebagai si 'most wanted' nya SMA Berlian.

Anin, namanya. Mungkin dia adalah satu dari sekian banyak wanita yang menyukai satu pemuda yang sama, Atlanta. Dari namanya saja sudah cakep, apalagi orangnya. Atlanta berperawakan tinggi, pintar, ketua basket, dan tampan menghiasi wajahnya, tak heran jika banyak sekali gadis gadis di sekolah mengangumi dirinya, baik secara terang-terangan maupun dalam diam.

Anin merupakan gadis yang tidak populer, karena merupakan gadis yang biasa biasa saja, bahkan dirinya tak aktif dalam organisasi apapun. Tapi entah sejak kapan dirinya menaruh rasa suka kepada pemuda ini, dimana lengkungan senyumnya selalu menjadi obat penenang Hati.

Bahkan Anin diam diam sering memberi nya sebotol air mineral sehabis basket, dengan cara ia letakkan di sekitar tempat yang sekiranya, akan ditempati oleh timnya Atlanta. Ia melakukan itu selama kurang lebih 3 tahun lamanya.

Bahkan, di ujian terakhir kelulusan, ia masih sempat untuk memotret Atlanta secara diam diam, daripada harus berfoto bersama. Kalo dipikir pikir lagi, ia harus segera berhenti mengejar Atlanta, demi mengejar mimpinya. Mimpi yang selama ini ia impikan, menjadi seorang dokter.

Dan melupakan semua hal yang berkaitan dengan Atlanta.

🦋🦋🦋

"Tugas praktikum nya susah banget astaga, mau nyerah aja rasanya." Keluh Zara rekan sebayanya Anin.

Ngomong-ngomong mereka sudah memasuki semester 5.

"Katanya mau jadi dokter, kok mudah banget nyerah nya?." Ujar Anin.

"Ya tugasnya ga ngotak si." Seru temennya.

"Namanya jadi dokter, ya tugasnya ga mudah dong." Ujar Anin lagi.

"Aelah lo mah, eh btw tau ga anak fakultas teknik yang ganteng itu?." Ujar Zara yang tiba tiba mengganti topik nya.

Anin mengernyit bingung, "Hah? Emang siapa?." Tanyanya.

"Itu lho, si Aan, sumpah cakep banget kemaren gue ketemu di parkiran, mana tinggi lagi, kalo gue ga inget ada Janu, udah gue gebet itu anak." Balas Zara lagi.

"Ngucap lo, Janu cakep gitu." Ujar Anin.

"Iya tau kali, yakali juga." Ujar Zara sembari memakan kembali kentang gorengnya.

Ah, ucapan temannya tadi mengingat kannya lagi akan gebetan lamanya di SMA dulu, sekarang dia apa kabar ya?. Apa semakin tampan? Atau jangan jangan sudah memiliki pasangan?. Beruntung banget si kalo bakalan jadi pasangan dia.

Anin jadi kangen Atlanta, bohong kalo dia sepenuhnya sudah move-on dari pemuda itu, bahkan semua foto Atlanta masih tersimpan rapi di album yang ia buat.

"Mikir apa lo sampe senyum senyum gitu?." Zara membuyarkan lamunan semu Anin.

"Ah engga, lucu aja gue lagi nginget nginget kucing Tante gue, lucu soalnya." Bohong Anin sembari memakan lagi nasi gorengnya dan kembali pada laptopnya, mana Zara percaya percaya aja lagi.

"Semoga balik ini ketemu lagi deh sama si ganteng." Ujar Zara.

"Inget Janu Zar, lo tau kan kalo sepupu gue itu cemburuan banget." Ujar Anin.

"Iya iya, susah banget punya pacar cemburuan." Ujar Zara lagi.

🦋🦋🦋

Kelas praktikum Anin sudah selesai, biasanya habis kelas praktikum selesai, dirinya akan mampir ke angkringan belakang kampus. Tapi taunya Zara punya janji jalan dengan Janu, ya mau tak mau si dia kesana sendirian. Bukan pertama kalinya dia makan sendirian, jadinya dia oke oke aja.

Treasure Imagine One shoot (Lokal Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang