Mantan
"Ck, mantan kamu tuh ga waras semua."
Taehyung mengelus dadanya. "Kejam banget sih Ji, tapi emang bener."
Jisoo mendengus membelakangi Taehyung. "H-7 nikah, masih aja ganggu." ketusnya.
Lelaki tersebut menghela nafas. Dan terjadi lagi, para mantannya mengganggu perempuannya lagi.
Ia berjalan memeluk Jisoo dari belakang kemudian menumpukan dagunya di atas bahu gadis itu.
"I'm sorry babe. Kan tadi udah aku tegur dianya."
"Sayangnya dia ga berhenti ganggu." Jisoo menunjukkan chat dirinya dengan mantan sang pacar.
Taehyung mendengus. "Blokir, sayang."
"Percuma, ntar dia ngechat pakai nomor lain. Tahun lalu juga gitu, bawa circle malah."
Taehyung lagi-lagi menghela nafas. Mantannya yang satu ini terobsesi sama dia.
Sebelum sama Jisoo, Taehyung dulu pernah terjebak dengan hubungan yang toxic dan manipulatif. Tapi ternyata putus ga bikin orang itu berhenti, si cewek malah makin menjadi. Sebenarnya kalau mau ganggu dia doang sih gapapa, tapi kalau udah sampai ganggu orang-orang kesayangannya, Taehyung ga bakal tinggal diam.
"Kamu ga perlu khawatir, aku bakal tegur dia lebih keras. Percaya aku ya?" Taehyung membalikkan badan Jisoo, menghadap kearahnya, lalu merengkuh tubuh mungil tersebut.
"Ayo dong, kita abis nganterin undangan loh. Kalau berantem terus ga jadi nikah kan ga lucu. Udah ya? Jangan marah sama aku."
"
Ga ada yang marah tuh. Cuma ya kesal aja sama mantan kamu."
Wajah Taehyung kembali cerah. "Beneran ga marah?"
"Hm."
"Kiss dulu, baru percaya kalau kamu ga marah." Taehyung mendorong Jisoo hingga badan gadis itu menempel pada dinding. Ia menatap Jisoo lekat, lalu mulai memagut bibir gadis itu.
Bukannya memejamkan mata, Jisoo malah menolak tubuh Taehyung. "Mulut kamu bau terasi."
➖➖
"Lo pengen banget ya liat hidup gue sengsara?"
"Bukan gitu tey.. Aku sayang kamu, kenapa sih ga mau balikan?" perempuan itu merengutkan bibirnya
"Apa sih yang perempuan itu kasih ke kamu sampai kamu tahan pacaran bertahun-tahun sama dia? Oh jangan-jangan kalian udah sering tidur bareng, makanya susah dilepasin?"Wajah Taehyung mengeras.
"Jaga mulut lo. Cewe gue beda sama lo.""Kamu harus nyobain tidur sama aku, dijamin lebih nikmat daripada sama cewe kamu yang murahan itu."
"Lo bilang cewe gue murahan? Trus lo apa ra? Lo waktu masih pacaran sama gue aja hobinya digilir sana-sini."
Perempuan itu mendengus. "Ya salah kamu lah, kamu yang ga pernah bikin aku puas."
"Trus? Sekarang lo ngapain? NGAPAIN GANGGU CEWE GUE HAH?"
Ara terkekeh.
"Ya karena aku masih sayang sama kamu lah Tey.""Cewe sinting. Gue ada salah apa sih sama lo sampai lo nyiksa gue segininya? Kenapa semua kesalahan mantan lo yang lain, lo lampiasin ke gue hah?"
Perempuan itu dengan santai menyesap kopinya, mengabaikan pertanyaan Taehyung.
"Gue ga segan-segan ngebebasin mantan pacar lo yang itu dari penjara buat nyiksa lo."
Perempuan itu menelan ludahnya gugup. Mantan Ara yang pertama, itulah alasan mengapa Ara selalu menyiksanya. Karena balas dendam Ara yang belum tersampaikan, maka ia melampiaskannya dengan menyiksa Taehyung.
"Tey, jangan main-main."
"Gue ga main-main. Kalau lo masih ganggu Jisoo gue, lo ga bakal aman seumur hidup. Lo bisa aja mati di tangan dia. Ingat, bunda lo juga meninggal di tangan dia"
Perempuan itu dengan cepat bangkit dan pergi dari sana.
➖➖
"Dia masih ganggu Ji?"
Jisoo menggeleng. "Udah engga."
Taehyung menghela nafas lega.
"Bagus deh. Kalau ada apa-apa bilang ke aku ya?"Jisoo mengangguk. Ia menyandarkan kepalanya pada pundak Taehyung, lalu melingkarkan tangan pada perut pria itu. "Capek banget."
"Capek kenapa sayang?"
"Ternyata nikahan itu banyak banget yang perlu di urus. Maafin aku ya pernah nuntut buat cepat-cepat menikah."
Taehyung tersenyum dan mengecup kepala Jisoo.
"Kamu kalau kesal atau keberatan sama tingkah aku, tolong kasih tau ya. Jangan kesalnya diam-diam, terus tiba-tiba pergi ninggalin aku."
Taehyung terkekeh. "Ngga akan lah. Ya kali aku tiba-tiba ninggalin rumah aku."
Jisoo tersenyum baper, lalu mengeratkan pelukan tersebut. "Ngantuk."
"Ga mau pulang kerumah dulu?"
"Lah kan ini rumah kita?"
"Maksud aku ke rumah bunda."
"Masih siang, nanti aja."
Taehyung mengangguk. "Ini gamau pindah ke kamar? Pegel-pegel loh nanti kalau tidur di sofa."
"Aku maunya sambil peluk. Kalau di kamar, takut kamu turn on."
"Heh sembarangan. Ya udah disini aja"
Jisoo terkekeh. "Sini rapat-rapat."
Jisoo gatau aja sebenarnya dari tadi yang disana udah sesek, cuma ya Taehyung tahan. Ya kali tiba-tiba nerkam, bisa sawan anak orang.
Sabar Taehyung, 5 hari lagi nikah.
➖➖