Ngidam
Setelah pulang dari rumah sakit, Taehyung sesenggukan sambil memeluk istrinya. Ia tak bisa berkata-kata lagi setelah dokter mengkonfirmasi bahwa Jisoo tengah mengandung anaknya.
"Ji, a-ku bak-hal jadi papa.. HUEEE"
Taehyung ga pernah nangis sejelek ini di depan Jisoo. Tapi saking terharunya dia udah ga peduli lagi
bentukan mukanya kayak gimana. Mau Jisoo ilfeel kek apa kek, intinya dia tetap bakal nangis.Jisoo terkekeh. "Udah ih, ntar bunda sama mama mau datang loh, masa mau nempel kayak gini terus?"
"Bodoamat, aku mau peluk sampai besok." Katanya sambil menyerang Jisoo dengan memberikan kecupan di seluruh wajahnya.
"Geli banget!" Jisoo mendorong pelan tubuh Taehyung.
Taehyung yang tadinya nangis, langsung ketawa. "Pasti anak kita cakep banget ya Ji."
"Iyalah, gen mamanya." pede Jisoo.
"Oh berarti papanya ga cakep nih? Wah parah." Taehyung menyilangkan tangannya di depan dada. Bibirnya mengerucut. "Aku ngambek, jangan dekat-dekat.
Jisoo terkekeh. Ia bergerak mendekat, lalu mengecup bibir Taehyung sekilas. "Yang bilang kamu ga cakep siapa?"
Taehyung tersenyum. "Ga ada sih. Mau lagi dong." pintanya dengan memonyong-monyongkan bibirnya.
"Mulai deh."
"EKHM." Suara tersebut mengejutkan mereka berdua. "Anak Bunda beneran hamil?!?"
Taehyung mendengus. Mama sama Bunda keburu dateng, ga jadi kiss lagi deh.
"Bener bunda." Jawab Jisoo.
"Huhu perasaan kemarin baru aja nganterin kamu ke TK, sekarang udah pandai buat anak aja." Jisoo menggaruk tengkuknya. Bundanya fontral banget sih.
Mama tanpa basa-basi langsung memeluk tubuh Jisoo. "Sayang, kalau kepengen apa-apa bilang aja ya?"
"Iya mah." Jisoo tersenyum senang. Beruntung banget hidup dia dikelilingi sama orang baik.
"Ayah nitip salam." celetuk Bunda.
"Tumben inget Jisoo, biasa sibuk sama istrinya."
"Biasalah. Oh iya Taehyung, istrimu ini kan lagi hamil, tolong kontrol pola makannya ya. Kalau ntar dia makin berisi terus kepengen diet, marahin aja ya."
"Iya bun, nanti Taehyung jewer kalau masih diet-dietan."
"Oh iya, kalau main pelan-pean, kasian dede bayi." Wajah Taehyung memerah. Kalau bahas beginian jadi kepengen.
"Tenang aja Bunda, Taehyung ga pernah kasar kok. Ya ga Jis?"
Jisoo mendelik. Ga pernah kasar katanya? Boong banget, perasaan tiap main kasar mulu ni bocah.
➖➖
"Kok perutnya masih datar yah mih?"
"Baru 2 minggu, kalau langsung brojol ya horor."
"Iya juga ya mih." Ia menggaruk tengkuknya. "Mih, ngidam gak?" Tanyanya lagi.
Perempuan itu mendelik.
"Mah mih mah mih, aneh banget tau. Jisoo aja bisa gak?""Ga bisa, maunya mamih. Lagian kan latihan buat dedenya. Mana mungkin aku ngajarin dia manggil kamu Jisoo."
"Yaudah terserah kamu aja."
"Ngidam gak?" tanyanya lagi.
"Gak sih."
Taehyung cemberut.
"Ish ga asik banget, ngidam kek!"
"Maksa banget deh.
Ya udah aku mau jeruk."Mata pria itu berbinar. "Asik mamih ngidam!"
Jisoo memutar bola matanya.
"Kek bocah prik."Taehyung mengabaikan hal tersebut. Dia masih excited karena Jisoo nyebutin makanan yang lagi diidamkannya.
"Call me papih, mih."
"Udah ah, buruan beli."
"Iya iya. Mamih di rumah baik-baik yah? Dede juga di dalam jangan nakal yah? Kasian mami kamu." Taehyung mengecup dan mengusap pelan perut Jisoo. Ujung bibir Jisoo merekah seketika. "Hati-hati ya di jalan."
"Iya sayang. Doain aku biar nyampe rumah dengan selamat."
Jisoo tersenyum. "Jangan lama-lama."
➖➖
Udah lama ga up, makasih loh buat yang masih setia baca cerita ini😔. Maaf harus nungguin aku update lamaa.