Tangan taehyung mengusap punggung jungkook lembut "h-hungg, ada apa?" tanya jungkook gugup, usapan taehyung semakin turun ke pinggangnya "hyung bilang kalau hyung rindu" ucap taehyung sambil berbisik di telinganya. jungkook bergidik geli saat nafas berat taehyung menggilitik telinganya, kini deru nafas taehyung turun ke leher jungkook. lehernya dikecup, dijilat dan disesap perlahan "mhh..." jungkook melenguh pelan. permainan taehyung di telinganya benar-benar membuatnya gelisah, Taehyung yang mendengar jungkook mendesah pun semakin liar. sekarang ia meraup bibir jungkook dengan serakah, mencium dan menyesap bibirnya dengan ganas, sampai bunyi basah dari persatuan mulut mereka memenuhi ruangan. taehyung melepas bibir tebalnya dari milik jungkook, menatap wajah jungkook yang semakin indah. pipinya memerah, bibirnya sedikit bengkak dan....
Jungkook menatap taehyung dengan matanya yang mulai sayu, wajah jungkook terkesan sexy ketika seperti ini "ah andaikan kita di hotel koo, bukan di rumah sakit" tangan Taehyung masuk kedalam baju jungkook, mengusap-usap perutnya lembut, jungkook bergidik geli "hyung behenti" ucapnya perlahan. Tak lama kemudian pintu terbuka. ada irene dan jimin yang sedang melihat mereka "ow maafkan aku" Jimin berbalik dan hendak keluar lagi, tetapi taehyung segera bangun dan berdeham "kembali lah tidak apa" ucap taehyung, jungkook malu dan menjadi canggung suasana disana "kami hanya memastikan bahwa kalian baik-baik saja" ucap jimin sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dibalik kecanggungan itu irene menahan geram, ia mengeraskan rahangnya "berani beraninya pria murahan itu menggoda taehyung tampanku, awas saja aku buat kau habis nanti" ucap irene dalam hatinya.
Pagi keesokannya taehyung dan jungkook dibolehkan pulang, mereka di antar oleh supir pribadinya Taehyung, mereka berdua diam sepanjang perjalanan "koo, apa masih sakit?" ucap taehyung, jungkook menggeleng perlahan. Karena taehyung tidak mendengar jawaban dari jungkook taehyung menghela nafas "jangan menjadi canggung kepada ku koo, lagi pula jimin sudah terbiasa melihat yag seperti itu" jungkook menunduk "hyung, apa hyung tidak ingat?" Taehyung mengangkat alisnya sebelah "apa?" Jungkook mengangkat kepalanya, ia memberanikan diri untuk menatap taehyung "irene mencintaimu dan irene membenciku" Taehyung menatap jungkook heran, "apakah benar irene seperti itu? " hanya perasaaan mu mungkin koo" ucap taehyung lembut. Kepala jungkook pusing, ia memilih untuk mengehela nafas lalu diam, percuma menjelaskan Taehyung mungkin tak akan percaya kepadanya.
Hari sudah semakin sore, Jungkook sekarang tinggal dengan Taehyung, ia sedang berada di dapur ingin membuat teh hangat untuk menyegarkan pikirannya. Saat sedang mengaduk gelas dengan pikiran kosong, sepasang tangan yang kekar melingkar di pinggang Jungkook, lamunan nya buyar saat ada suara bariton lembut yang menyapu pendengarannya "sedang apa disini?kenapa tidak di kamarmu koo?" suara tersebut tentu tidak asing di teling jungkook, ini adalah suara Taehyung. Jungkook meleleh diperlakukan seperti ini oleh Taehyung "tidak ada hyung, aku ingin membuat teh hangat" Jungkok meletakan sendok yang dipakai untuk mengaduk tehnya "buatkan aku juga, okey? aku tunggu di ruang tengah" Taehyung mencium pipi Jungkook dengan lembut "camilan jangan lupaa" Taehyung sedikit berteriak, Jungkook diam sejenak, perutnya berkupu-kupu, hatinya menghangat, ia merasakan adanya rumah saat berada di dekat Taehyung "oke kembali fokus koo" Jungkook menggelengkan kepalanya, melupakan adegan yang Taehyung lakukan tadi. Ia membawa teh dan camilan seperti yang diminta oleh Taehyung.
Di ruang tengah, Taehyung sedang bermain game, wajahnya yang serius sangatlah menggemaskan, Jungkook berjalan mendekat, ia menyimpan camilan dam teh yang dibuatnya tepat di meja depan Taehyung bermain game "minum selagi hangat hyung" Jungkook duduk di sofa dan Taehyung duduk di karpet, Taehyung mengangguk mendengar perkataan jungkook "nanti aku minum setelah selesai" Jungkook kembali meminum teh nya, saat hendak menyimpan cangkir yang ia gunakan untuk meminum teh, Taehyung tiba-tiba duduk di samping Jungkook dan merebahkan tubuhnya di paha Jungkook "kau tidak lelah duduk terus?" tanya taehyung, jungkook menggeleng "memangnya kenapa hyung?" Tanya jungkook. Taehyung kembali duduk ia menarik tangan jungkook untuk duduk dipangkuannya "kamu wangi koo" taehyung membenamkan kepalanya di dada jungkook. jungkook terkejut, dadanya bergemuruh "m-memang, karena aku mandi" Jungkook menjadi gugup dan itu menggemaskan di mata taehyung cup satu kecupan mendarat di kening jungkook
cup, di hidung
cup, di pipi
dan, cup, bibir jungkook di cium kembali oleh taehyung, benda lunak, kenyal dan manis itu menempel kembali di bibirnya. Ia sedikit melumat bibir jungkook yang membuat si pemilik menggeliat, tangan taehyung tak diam. Ia menelusupkan tangan besarnya ke dalam baju jungkook sambil mengelus perutnya, elusan itu naik ke dadanya sampai meremas dada milik jungkook "awhh" satu desahan kembali lolos dari mulut jungkook, taehyung semakin gencar meremas gundukan lemak tersebut. Jungkook berusaha untuk menahan tangan dan desahannya mati-matian, akhirnya taehyung melepas ciumannya dan menatap jungkook "kalau kau siap, bilang kepadaku. aku sabar menunggu mu koo" . Taehyung kembali bermain game tanpa memikirkan apa yang sudah ia lakukan kepada jungkook.
TBC
anjayyy balik lagiiii, apa kabar niii??
setelah beribu ribu ad=bad rasanya, sy kembali menulis cerita ini, maafkan author yang sering ghosting ya, diriku mulai padat jadwalnya, 4 hari kedepan saya ada cpd juga adh adhhh. jadiii terimakasih banyak-banyak untuk yang sudah sabarrrrr dan tabahhh, kalian orang kuat. ini hadiah nyaaa. author kembali lagi nantii, babayyyyyyy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Big) Boss My Husband ;kth-!! [Vkook]
Fanficseorang psikopat jatuh cinta kepada kelinci yang lugu?? -Mature content -nc 17+ Rank: 14 #ffnc 59 #kimtaehyung