One

1.6K 196 9
                                    

Sang penguasa malam sudah digantikan oleh penguasa siang. Cahayanya masuk menembus celah-celah gorden membuat seorang gadis yang sedang tertidur lelap terusik oleh cahaya itu.

Perlahan matanya terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea mata. Dengan keadaan setengah sadar, ia menggapai HP yang berada di meja sebelah tempat tidurnya. Matanya tertuju ke arah jam di layar HP nya.

"8.12....HAH?! 8.12?! GAWAT AKU TERLAMBAT!"

Ia langsung melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi. Setelah mandi, ia langsung mengenakan seragamnya dan berlari ke luar rumah sambil menenteng tasnya.

"Buongiorno (name)." sapaan yang selalu ia dengar setiap akan berangkat sekolah. Gadis itu berhenti berlari lalu menoleh ke arah suara tersebut, tetangganya .

"Buongiorno nek, cuaca hari ini semakin dingin, tidak baik untuk kesehatan nenek." kakinya berjalan ke arah sang nenek yang sedang duduk di kursi teras dan melupakan fakta bahwa ia terlambat.

"Kenapa (name) mengenakan seragam? Dan mau kemana sampai terburu-buru begitu?" tanpa mempedulikan perkataan sang gadis yang mengkhawatirkan nya, nenek tersebut bertanya dengan wajah kebingungan.

"(name) mau berangkat sekolah, walau sudah terlambat sih." ucapnya sambil memasang wajah lesu. Sang nenek pun semakin keheranan.

"Sekolah? Bukannya hari ini sampai 3 Januari sekolah libur Natal dan tahun baru?"

Isi kepala sang gadis pun penuh akan tanda tanya. Benarkah hari ini sudah masuk hari libur? Kenapa tidak ada yang memberitahunya?

"L-libur?" tangannya mengambil hp dari sakunya lalu membuka pesan yang tidak ia buka semalam karena terlalu lelah.

Benar saja, banyak pesan masuk dari teman sekelasnya yang memberi tau kalau hari ini libur. Kalau tau begini, ia akan tidur sampai siang. Lagipula hari ini tidak ada pemotretan.

Sang nenek pun terkekeh melihat wajah (name) yang kesal karena tidak tau kalau hari ini libur.

"Kemarin (name) pasti kelelahan sampai tidak melihat pesan nya." sang gadis hanya mengangguk lemah.

"(name) mau ganti baju dulu ya, nenek masuklah, tidak baik berada di suhu dingin terlalu lama." nenek pun mengangguk lalu berjalan masuk ke rumahnya.

Setelah memastikan sang nenek masuk ke rumah, gadis bersurai gray itu pun masuk ke dalam rumahnya kembali dan melempar tas nya lagi seperti semalam. Suasana hatinya sedang buruk sekarang, walau ini memang karena dirinya yang tidak memeriksa pesan, tetap saja ia kesal.

(name) mengganti seragamnya dengan baju santai tetapi tetap hangat untuk cuaca yang dingin begini. Tangannya menghidupkan penghangat ruangan lalu berjalan ke dapur untuk memasak sarapan. Tangannya sibuk mengiris sayuran,apa yang akan dibuatnya? Omelet extra sayur. Kakaknya selalu mengatakan untuk makan makanan yang sehat agar berat badannya tetap terjaga.

Ironis blue miseru yo~
Kanpekina shiruetto~

Tanpa melihat siapa yang menelpon, (name) mengangkat telponnya lalu mengaktifkan pengeras suaranya.

"Pronto?"

"Ini aku"

(name) sangat mengenal suara ini. Suara orang yang tidak pernah ia temui selama 3 tahun.

"Oh aniki, ada apa?"

"Apa aku tidak boleh menelpon imouto ku?"

"Boleh, hanya saja tidak biasanya aniki menelpon duluan"

"Kau marah hanya karena itu? Chou uzai~"

"Ck aku tidak marah, aku hanya heran"

"Terserah kau saja, bagaimana kabarmu?"

"Seperti biasa, baik. Aniki?"

"Aku juga baik"

"Syukurlah"

Seketika suasana hening, tidak ada yang berbicara. (Name) yang fokus memasak, entah apa yang dilakukan orang di seberang telpon sana.

"Hei, apa kau ingin pulang?"

~~~

Makin gajelas? Tentu
Ooc? Kemungkinan besar iya

Oh iya ini beberapa translet dari kata yang Ziel garis bawahi

Buongiorno: selamat pagi/siang
Pronto: halo (saat nelpon, mirip moshi-moshi)

Kalau ada pengetikan kata asing yang salah,silahkan dikoreksi

Ziel hanya bermodalkan google translet

Sampai jumpa di next chapter~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang