Epilog

358 48 5
                                    

28 April 20xy, pukul 07.26 waktu setempat

Surya sudah menerangi seluruh bagian Lo stivale tapi di ruangan serba biru itu masih terlihat seorang gadis yang masih terlelap dengan tirai yang masih tertutup. Dering alarm dari hp nya tidak dia pedulikan. Sebenarnya dia mendengar suara alarmnya hanya saja dirinya masih betah memejamkan matanya tanpa mengetahui sudah pukul berapa sekarang.

Ding dong ding dong ~

Suara bel memaksa (name) membuka matanya dan melangkah menuju ke pintu depan. Nyawanya masih melayang-layang ke sana kemari hingga dirinya berkali-kali menabrak pintu ataupun tembok.

"Siapa?" tanyanya lirih sambil membuka pintu.

Di depannya berdiri seseorang dengan warna rambut dan mata yang sama persis dengannya. Otak (name) memproses siapa yang ada di hadapannya sedangkan orang di depannya hanya diam menunggu respon (name).

"...nii-chan...? Ah- aku pasti masih bermimpi..." tangan (name) kembali menutup pintu rumahnya tapi di tahan oleh orang tersebut.

"Yang benar saja? Apa kau baru bangun dan tidak melihat sudah jam berapa sekarang?" 

Mata (name) beralih melihat ke arah jam dinding di ruang tamu rumahnya. Matanya seketika menjadi segar setelah melihat kemana arah jarum menunjuk.

"AKU TERLAMBAT!!! Tunggu..."

(name) kembali menoleh ke arah orang tadi lalu matanya kembali terbelalak setelah melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.

"Nii-chan? NII-CHAN?!"

Izumi menutup telinganya. Dia tidak ingin gendang telinganya pecah saat mendengar teriakan adiknya.

"Ya, ini aku!"

"Astaga...ku kira aku bermimpi..."

"Berapa lama lagi aku harus berdiri di sini?" tanya Izumi kepada adiknya yang masih terperangah dengan kedatangannya.

"Ah- silahkan masuk. Aku akan menyiapkan minum terlebih dahu-"

"Tidak perlu, cepatlah mandi dan berangkat sekolah. Apa kau tidak melihat sekarang jam berapa?"

"EH?! Nii-chan benar! Aku berkemas dulu!"

(name) melesat masuk ke dalam ke kamar mandi sedangkan Izumi ikut masuk ke dalam rumah adiknya. Rapi dan bersih, itulah kesan pertama ketika masuk ke dalam rumah itu. Walau (name) termasuk tipe yang mageran tapi dia tidak suka melihat sesuatu yang berantakan dan kotor. 

Izumi meletakkan barang bawaannya di kamar tamu lalu dia berkeliling melihat-lihat rumah adiknya. Dia belum pernah datang kemari, hanya mama dan papanya yang kadang datang untuk memeriksa kondisi (name).

"Nii-chan!" panggil (name) yang kini sudah rapi dengan seragam dan rambut yang dikuncir. 

"Ada apa? Bukankah kau akan terlambat?" tanya Izumi sambil melirik jam yang menunjuk pukul 07.48.

"Sekolahku dekat, jadi tidak akan terlambat. Oh iya, jika nii-chan lapar, bahan makanan ada di lemari es dan ada makanan instan di lemari atas."

"Kau makan makanan instan?!"

"Oh! Sepertinya aku sudah terlambat, aku berangkat dulu~!" (name) langsung melesat pergi tanpa menjawab pertanyaan Izumi.

"Anak itu..."

~~~

Hari ini pun (name) pulang saat matahari hampir tenggelam. Padahal banyak yang ingin dia tanyakan kepada Izumi yang tiba-tiba datang tanpa mengabarinya. tapi apa boleh buat, dia tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya.

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang