Seven

1.3K 157 27
                                    

(name) menatap kagum Knights yang sedang latihan. Saat mereka menari dan bernyanyi bersama, aura mereka sangat berbeda padahal ini baru latihan bukan live.

"Cukup! Istirahat!"

Wajah mereka terlihat kelelahan karena beberapa kali mengulang tarian ketika ada kesalahan langkah atau gerakan tangan. Ritsu dan Tsukasa langsung rebahan di lantai, Arashi dan Izumi minum, satunya? Entah apa yang ingin ia lakukan, setelah latihan ia langsung mendekati (name).

"Bagaimana? Kami keren kan?"

Tadi ngatain (name) uchuujin, sekarang minta dipuji?

"Ya kalian sangat keren"

"Onee-sama, apa now saya boleh meminta chocolate?"

(Name) terkekeh melihat wajah Tsukasa yang berbinar mengharapkan coklat, sangat menggemaskan.

"Tentu saja boleh"

"Kasa-kun, jangan makan terlalu banyak, berat badanmu bisa bertambah"

"B-baik Sena-senpai"

"(NAME) AKU JUGA MAU"

Kenapa harus teriak? Padahal (name) ada di sampingnya jadi tidak mungkin tidak kedengaran.

"Ousama berisik~"

"Ritsu-kun mau coklat?"

"Coklat? Apa ada rasa darah (nickname)cchan?"

"Eh?"

"Kuma-kun!"

"Hanya bercanda~"

"Ritsu-chan jangan membuat (name)-chan takut"

"Tidak apa-apa nii-chan, Ara-nee, Ritsu-kun kan hanya bercanda. Bagaimana kalau kita makan coklat bersama saja?"

"Ara~ Tentu saja~"

Kenapa Tsukasa dan Leo cuman diam? Mereka berdua lagi makan coklat yang (name) bawa hingga tersisa hanya 3/4 paperbag lagi padahal tadi penuh.

"Ousama! Kasa-kun! Jangan makan coklat terlalu banyak!"

Sebenarnya yang paling banyak makan coklatnya itu Tsukasa, Leo cuman makan yang rasa kopi tapi tetap saja banyak sampai bungkusnya berserakan.

"Sorry Sena-senpai, tapi chocolate nya sangat enak"

"Ini enak loh, (name) ayo coba!"

"Ousama...kau!"

Tanpa mendengar perkataan Izumi, Leo malah menyuapkan satu coklat ke mulut (name). Karena suapan yang tiba-tiba, (name) hanya menerima suapan itu lalu mengunyahnya.

'Pahit? Rasa kopi?'

"Ousama benar~ Rasa coklatnya tidak terlalu manis, atashi menyukainya~"

"Benar, ini enak~"

"Nii-chan tidak ingin mencoba coklatnya lagi?"

"Tidak, aku sedang diet"

Entah dari mana ide jahil muncul agar Izumi mau memakan coklat itu.

"Kalau Secchan tidak mau, biar kami yang menghabiskan semua coklatnya~"

"A- ck chou uzai~"

Akhirnya Izumi ikut duduk dengan member Knights yang lain dan (name) lalu ikut memakan coklat. (name) hanya tersenyum melihat nii-chan nya yang digoda, sekarang ia tau hubungan Izumi dan Knights yang lain sangatlah erat.

~~~

Sekarang Izumi dan (name) berjalan ke luar gerbang. Coklatnya tadi habis? Tidak, saat hampir habis setengah paperbag, Izumi langsung mengambil paperbag tersebut lalu menyimpannya agar yang lain berhenti memakannya. Tentu saja yang lain protes tapi akhirnya diceramahi oleh Izumi sampai langit berubah menjadi orange seperti rambut Leo.

"Saljunya turun"

Butiran kristal salju kecil mulai turun dan membuat udara bertambah dingin. Tangan (name) mengeratkan overcoat yang ia kenakan, angin sore membuat dirinya menggigil. Tiba-tiba sebuah syal dililitkan di lehernya.

"Seharusnya kau mengenakan syal juga, merepotkan sekali"

"Kalau merepotkan, kenapa nii-chan memberikan syal nya?"

"Tentu saja karena aku tidak ingin kau sakit, itu akan lebih merepotkan"

"Jadi keberadaanku merepotkan?"

Tangan Izumi yang sedang memasangkan syal pun terhenti, ia menatap sang adik.

"Aku tidak bermaksud begitu-"

"Lalu apa? Dari yang ku perhatikan, cara berbicara nii-chan lebih kasar daripada 3 tahun yang lalu"

Perkataan (name) membuat Izumi terdiam, apakah benar ia kasar? Atau karena ia menyita coklat adiknya? Tangan Izumi menarik (name) ke pelukannya, walau ia sering mendengar dari temannya kalau perkataannya sering kasar tapi saat mendengar adiknya yang bilang begitu membuat hatinya sakit(?).

"Aku hanya mengkhawatirkanmu, aku tidak ingin imouto ku sakit"

"Kalau begitu belikan aku ramen"

"Hah?"

"Aku ingin ramen"

"Kau mempermainkanku?"

"Tidak, aku serius dengan perkataanku tentang nii-chan yang kasar tapi aku lapar"

Ingin rasanya Izumi menceramahi (name) tapi ia tidak mau dianggap kasar lagi oleh adiknya. Akhirnya Izumi hanya mengangguk pasrah.

"Ayo kita cari penjual ramen"

~~~

Makin kesini kok makin gajelas sih alurnya-

Izumi nya juga tambah ooc
Iya kan? :D

Sampai jumpa di next chapter~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang