"Baju tidur, baju luar rumah, baju dalam rumah, parfum? Bawa yang mana ya? Lancome La Vie aja deh, lalu....facial cleanser, facial wash, toner, essence, booster, serum, moisturizer, face oil, masker, sunscreen dan tempat make up"
Coba tebak berapa tas yang (name) bawa?
2 koper 1 tas berukuran sedang, 2 koper berisi pakaian dan beberapa aksesoris, 1 tas berisi skincare nya. Ini mau pindahan apa gimana?
(name) melihat jam yang digantung atas tempat tidurnya, jam 14.52. Cukup lama ia membereskan barang bawaannya, dari jam 12 siang sampai hampir jam 3 siang. Setelah semuanya siap, (name) pergi mandi dan mempersiapkan dirinya. Gimana kalau diperjalanan macet? Lalu ia terlambat? Tenang, dari rumah ke bandara hanya 5 menit, dekat kan?
"Apa aku akan benar-benar pulang hari ini?"
Hatinya belum siap, apalagi mendadak begini. Kenapa harus hari ini? Kenapa tidak besok? Setidaknya kalau besok, ia masih bisa memantapkan hatinya.
"Ku harap semuanya berjalan dengan lancar"
~~~
(name) mengunci rumahnya. Ia menunggu taxi yang telah ia pesan secara online.
"(name) mau kemana? Pindah kah? Kenapa tidak memberi tau nenek?"
Sang gadis berjalan ke arah sang nenek sambil tersenyum. Walau hanya sebentar, ia pasti merindukannya. Nenek Mirele selalu ada untuknya dari (name) baru saja pindah ke Florence. Mereka begitu dekat seperti nenek-cucu kandung padahal hubungan mereka hanya sebatas tetangga.
"(Name) tidak pindah nek, (name) akan pulang ke Jepang sekitar 10 hari"
"Begitu ya~akhirnya kamu bisa bertemu saudaramu lagi ya"
(name) mengangguk, ia memang sering bercerita tentang dirinya dan nii-chan nya saat masih kecil ke nenek Mirele.
"Nenek jaga diri baik-baik ya, jangan sering berada di luar saat udara masih dingin begini. (name) tidak ingin nenek sakit"
Sang nenek mengangguk, "(name) juga hati-hati di jalan dan bersenang-senang lah dengan saudaramu"
Taxi yang (name) pesan akhirnya tiba, ia menyalimi sang nenek untuk berpamitan.
"(Name) berangkat dulu, a presto!"
"Buon divertimento!"
~~~
Sesampainya di bandara, (name) turun dari mobil taxi yang ia tumpangi. Beberapa mata mengarah padanya, karena ia model yang cukup terkenal, mungkin saja beberapa orang mengenalnya. Bahkan beberapa papan iklan di bandara terdapat wajahnya.
Tanpa memperdulikan tatapan orang-orang, (name) membayar taxi nya lalu berjalan masuk. Ia menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh berupa coklat khas Italia, kenapa harus coklat? Hanya itu yang ia liat dan ia malas untuk berkeliling lagi.
"Mi scusi"
(name) yang baru saja selesai membayar belanjaannya dikejutkan oleh tangan mungil yang menarik dress yang ia pakai. Gadis kecil manis itu menatapnya kagum.
"Ada apa gadis kecil?"
"Kakak yang ada di gambar itu kan?"
Mata (name) tertuju ke arah iklan yang gadis kecil itu tunjuk. Memang benar itu dirinya saat memperkenalkan brand pakaian. Ia mengangguk sambil tersenyum menatap gadis kecil yang menggemaskan itu.
"Wah! Aku bertemu kak Sena! Kakak benar-benar cantik! Aku ingin jadi cantik seperti kak Sena!"
(name) tertegun, baru kali ini ada orang lain selain orang di agensi modelnya yang memujinya secara langsung. Tangannya mengelus surai pirang gadis kecil itu .
"Jaga kesehatanmu dan belajarlah yang rajin, kamu pasti bisa tumbuh besar dan cantik suatu saat nanti bahkan melebihi diriku"
Gadis kecil itu mengangguk dengan semangat. Lalu memeluk dirinya.
"Disini kamu rupanya"
Wanita paruh baya berjalan cepat ke arah mereka dengan menatap cemas gadis kecil itu. Wanita itu sangat mirip dengan gadis kecil yang memeluknya itu.
"Mama! Aku bertemu kak Sena!"
(name) menunduk sopan ke arah wanita yang dipanggil mama oleh gadis kecil itu.
"Senang bertemu denganmu, nona Sena. Maafkan anakku, dia tiba-tiba hilang dari pandanganku"
"Tidak apa-apa nyonya, dia anak yang baik tapi lain kali lebih hati-hati ya agar dia tidak menghilang seperti sekarang"
"Baik! Aku akan lebih ketat menjaganya"
(name) mengangguk lalu tatapannya kembali tertuju kepada gadis kecil yang masih memeluknya.
"Jaga dirimu baik-baik dan jangan pergi dari sisi mamamu tanpa izin lagi, oke?"
"Baik!"
"Aku harus segera pergi, pesawat yang akan ku tumpangi akan segera berangkat"
20 menit lagi pesawat yang dipesankan nii-chan nya akan berangkat, tentu saja ia harus bergegas. Setelah gadis kecil itu melepas pelukannya, (name) memberikan jepit rambut yang ia gunakan ke gadis kecil itu.
Setelah barang bawaannya sudah dimasukkan ke bagian bagasi pesawat, (name) pun masuk ke dalam pesawat. Siapa sangka tiket ya dipesankan nii-chan nya adalah business class? (name) memandang tempat duduknya. Sendiri? Berarti ia tidak akan duduk bersebelahan dengan orang lain kan?
'Yes! Bisa tidur sepuasnya!'
(name) duduk dengan nyaman di tempat duduknya. Perjalanannya harus menempuh waktu sekitar 13 jam. Ia akan memanfaatkan waktunya untuk tidur, tentu setelah makan malam.
Pengumuman bahwa pesawat akan lepas landas terdengar. Semua penumpang mengeratkan sabuk pengaman mereka. Perlahan pesawat bergerak di landasan lalu melaju cepat dan perlahan naik ke udara.
'Aku datang Jepang!'
~~~
A presto = sampai jumpa
Buon divertimento = selamat bersenang-senang
Mi scusi = permisiAlurnya makin ga jelas? :D
Sampai jumpa di next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins?
AléatoireSiapa yang menyangka seorang Sena Izumi memiliki saudara kembar? Perempuan pula! Apakah sifatnya sama seperti Izumi? Atau sebaliknya? Atau 50% 50%? Mari kita lihat~ ꒰⚘݄ cover by @valeriezii ꒱ » [Ensemble Stars ©Happy Elements] «