Six

1.3K 182 72
                                    

Setelah 15 menit, (name) keluar dari kamarnya dengan sedikit tergesa-gesa karena takut ditinggal. Kok cepet? (name) mandinya kek dikejar setan terus make up sesimple mungkin. Ia mengenakan casual dress putih selutut dilapisi overcoat abu-abu muda yang tidak dikancingkan. Rambut nya ia biarkan terurai agar lehernya tidak kedinginan.

"Yosh, ikou!"

Izumi yang sedang duduk di ruang tamu mengalihkan pandangannya dari HP ke sang adik. Izumi akui adiknya memang cantik walau mengenakan pakaian simple seperti itu, seperti dirinya yang juga selalu cocok mengenakan pakaian apapun.

"Kita jalan kaki saja, sekolahku dekat"

(name) mengangguk semangat, sudah lama ia tidak melihat suasana daerah rumahnya. Mata Izumi terpaku pada paperbag yang cukup besar di tangan (name).

"Apa itu?"

(name) membuka paperbag itu, dan terlihat berbagai macam rasa coklat Italia yang cukup banyak.

"Mau?"

Tangan Izumi mengambil sebungkus coklat lalu melihat komposisinya, kemudian ia memakan coklat itu.

"Kalori nya tinggi, kau bisa gemuk kalau memakannya"

Loh terus kenapa dimakan?

Kaki Izumi melangkah keluar rumah meninggalkan (name) yang masih bengong dengan perkataan Izumi.

"KUTINGGAL YA!"

"TUNGGU AKU!"

~~~

Sekarang mereka berdua berdiri di depan gerbang Yumenosaki. (name) ga kaget liat sekolah nya yang gede? Ngga, sekolah (name) di Florence juga gede kok. Setelah (name) mendapat izin masuk dari penjaga sekolah, mereka pun berjalan menuju tempat Knights latihan. Ramai yang memperhatikan (name) dari awal mereka masuk. Walau libur tapi para idol tetap latihan di sekolah untuk live saat natal.

Izumi memutar knop pintu salah satu ruangan latihan. Saat pintu terbuka, mereka disambut dengan ruangan yang berantakan oleh lembaran kertas lalu manusia di dalamnya yang ribut, walau tidak semuanya.

"Berantakan sekali"

Mendengar suara senpai nya yang ditunggu, pemuda bersurai merah berhenti memarahi senpai nya yang bersurai orange lalu mendekati Izumi.

"Sena-senpai so late"

"Ck aku terlambat bukan karena mauku, Chou uzai~"

"WAH SENA ADA DUA!"

"Eh?"

Semua mata di ruangan itu tertuju pada (name), bahkan dua orang yang daritadi hanya menonton pun ikut menatap (name) dengan wajah bingung.

'Saudara Izumi-chan/Secchan/Sena-senpai?'

"KAU UCHUUJIN YANG MENYAMAR MENJADI SENA VERSI PEREMPUAN KAN?"

'Apaan orang aneh ini?'

(name) menatap pemuda bersurai orange itu dengan tatapan bingung. Tiba-tiba menuduhnya uchuujin yang menyamar?

"Leo-kun, dia bukan uchuujin yang kau pikirkan, dia adikku"

Seketika ruangan tersebut menjadi sunyi.

"Jadi benar dia saudara Secchan ya~"

Pemuda bersurai hitam yang sedang rebahan memecahkan kesunyian.

"BOHONG! KAU INGIN MENCUCI OTAK KAMI KAN? LALU MENGUASAI KAMI? HAHAHAHA TIDAK AKAN BISA KARENA OUSAMA INI SUDAH TAHU"

(name) berjinjit lalu berbisik ke Izumi.

"Peliharaan nii-chan?"

"Iya"

"Leader, tolong jangan membuat keributan"

"TAPI-"

"Biarkan aku memperkenalkan diri, Sena (name) desu. Seperti yang kalian lihat, aku saudara kembar Sena Izumi"

Sebelum pemuda bersurai orange itu kembali menuduhnya yang tidak-tidak, (name) memotong perkataannya dan memperkenalkan diri.

"Watashi wa Suou Tsukasa desu, nice to meet you, onee-sama"

"Sakuma Ritsu, panggil saja Ritsu, aku tidak suka dipanggil dengan margaku~"

"Narukami Arashi desu, panggil saja Nee-chan atau Ara-nee~ Ah- atashi merasa pernah bertemu denganmu sebelumnya"

Pandangan (name) mengarah kepada pemuda bersurai blonde yang....gemulai(?).

"Sungguh? Apa saat aku masih menjadi model di Jepang ya?"

"Saat kita masih SMP, kau penah bertemu Naru-kun"

"Oh benar saat itu ya~ Ternyata gadis manis itu adalah (name)-chan~"

(name) mengangguk, sebenarnya ia belum telalu ingat sih. Tatapan nya bertemu dengan sepasang mata hijau muda yang menatapnya tajam dari tadi. Sebenarnya orang ini ada masalah apa?

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"KAU-"

"Aku bukan uchuujin, aku 100% manusia"

Saat akan kembali bersuara, Ritsu menyatu.

"Sudahlah ousama~ bukankah kita harus latihan? Aku ingin cepat kembali tidur~"

"Kuma-kun benar, kita harus latihan bukan meributkan hal yang tidak penting"

Wajah pemuda yang dipanggil ousama itu cemberut lalu menatap paperbag yang (name) bawa.

"WAH KAU MEMBAWA APA?!"

(name) mengangkat paperbag nya saat melihat ousama itu akan merebutnya.

"Ah ini coklat, aku membawanya untuk kalian~"

"(name)-chan tidak perlu repot-repot~"

"Aku tidak merasa repot"

"Sweet? Onee-sama, boleh saya minta satu?"

"AKU JUGA MAU"

"Coklatnya nanti saja, sekarang latihan dulu!"

~~~

Pendek? :D

Ya maap, lagi dipaksa keluar rumah :(

Sampai jumpa di next chapter~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang