Five

1.4K 180 48
                                    

Suara pengumuman membangunkan (name). Pemberitahuan bahwa sebentar lagi pesawat akan landing. Mata biru mudanya menatap ke jendela disampingnya. Pemandangan dibawah tidak terlalu kelihatan karena tertutupi awan.

'Akhirnya sampai'

Pesawat berputar beberapa kali di atas sambil menunggu jadwal landing. Semua penumpang diminta untuk mengenakan sabuk pengaman mereka masing-masing. Pesawat mulai turun dengan kecepatan tinggi, perlahan kecepatannya berkurang hingga roda pesawat menginjak landasan.

Pesawat sudah terparkir dengan baik. Satu persatu penumpang mulai turun sambil membawa barang mereka yang tidak dimasukkan ke bagasi.

Kaki (name) melangkah keluar dari kabin pesawat. Matanya sibuk menatap sekitar, banyak yang telah berubah. Bahkan bandara pun ada bagian yang berubah.

Kini ia berdiri di depan tempat barang dari bagasi keluar. Tangannya memegang troli(?) untuk membawa koper dan tas nya.

Ting!

Suara notifikasi dari sebuah pesan masuk ke hp nya.

Sena Izumi

Aku menunggu di luar

Ok

Matanya tertuju ke arah jam hp, 13.27 JST. Tidak heran ia datang siang, karena waktu Italia dan Jepang selisih 7 jam.

"Disana pasti sudah pagi,"gumam nya pelan.

Koper dan tas nya sudah keluar, (name) meletakkannya di atas troli yang ia pegang. Setelah mengecek tidak ada yang tertinggal atau tertukar, kaki jenjangnya melangkah ke luar.

Matanya menyusuri luar bandara. Sekarang ia harus mencari nii-chan nya di antara kerumunan orang yang tidak sedikit itu. Kakinya terus berjalan dengan manik biru muda melihat sekeliling.

"Hah...aku harus mencari kemana lagi?"

Sebuah tangan besar memegang bahunya, membuat ia terlonjak kaget. Badannya berbalik menghadap sang pelaku. Badan tinggi dan tegap, warna mata dan rambut yang persis dengan dirinya.

"Ketemu"

(name) terdiam menatap sosok di depannya. Satu kata yang muncul di otaknya, 'tinggi'.

"Hisashiburi imouto~"

"Hi-hisashiburi aniki"

Ingin rasanya (name) memeluk Izumi, tapi perasaan canggung membuatnya enggan. Penampilan Izumi tidak banyak berubah dari terakhir kali mereka bertemu, tetap rapi dan fashionable hanya tubuhnya yang bertambah tinggi dan besar(?).

"Kau kelelahan?"

(name) mengangguk pelan.

"Lumayan"

Mata Izumi menatap barang bawaan adiknya yang bisa dibilang banyak. Ia menghela nafas, harusnya Izumi tau kalau adiknya akan membawa barang sebanyak ini. Tidak mungkin mereka membawanya dengan motor, kan?

"Ayo kita mencari taxi"

Izumi berjalan duluan sambil membawa barang bawaan (name) dengan (name) yang mengekorinya. Langkahnya berhenti di depan mobil taxi bandara.

"Masuklah, aku akan menyusul menggunakan motor"

~~~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang