Two

1.4K 192 0
                                    

Oh iya latar waktu yang Ziel pakai era (!) setelah Judgement 

~~~

"Hei, apa kau ingin pulang?"

(Name) hanya diam, tangannya sibuk memindahkan omelet ke piring.

"(name)? Kau mendengarkanku?"

"Ya aku mendengarkan"

Gadis itu berpindah ke meja makan.

"Kalau begitu jawab pertanyaanku"

"Haruskah? Padahal aniki sudah tau jawabannya"

Sesuap omelet ia masukkan ke dalam mulutnya. Terdengar decakan dari seberang telpon sana. (name) hanya tersenyum mendengarnya, ia tau kalau nii-chan nya pasti kesal dengan jawabannya itu.

"Kau ini...aku bertanya serius!"

"Tentu saja aku ingin pulang, selalu ingin"

(name) melanjutkan memakan sarapannya. Nii-chan nya kembali diam di seberang sana.

"Pesawatmu akan berangkat nanti sore jam 17.30"

Seketika tangannya yang akan menyuapkan omlet ke mulutnya terhenti. Otaknya berusaha memproses maksud dari perkataan nii-chan nya itu.

"Jangan sampai terlambat, oke?"

"HAH?! Apa maksud aniki?!"

"Kau ingin pulang bukan? Aku sudah memesankan tiket pesawat untuk nanti sore kau berangkat. Berkemaslah"

"Bagaimana dengan jadwal pemotretanku?"

"Jangan khawatir, kau tidak ada jadwal pemotretan sampai libur selesai"

"Eh? Kenapa aniki ta-"

"Aku harus latihan, akan ku kirimkan e-ticket nya ke emailmu. Jaa~"

Sambungan telpon terputus. 

Gadis itu menatap layar HP nya dengan tatapan takjub. Nii-chan nya yang jarang peduli dengannya, menelpon pun harus (name) duluan yang memulai, sekarang? Nii-chan nya menelepon duluan dan memesankannya tiket untuk pulang ke Jepang? Apa nii-chan nya habis terbentur sesuatu?

Sebenarnya (name) bisa saja membeli tiket pulang sendiri. Tapi ia takut tidak akan di sambut baik oleh keluarganya, jadi ia memutuskan untuk tidak pulang sampai salah satu keluarganya ingin ia pulang.

Tapi bagaimana nii-chan nya tau kalau jadwalnya akan kosong sampai libur selesai? Apa pemotretan yang berturut-turut kemarin ulah nii-chan nya? Ia ingat kalau produsernya itu kenalan nii-chan nya.

"Hah~Padahal nii-chan tidak perlu repot begini..."

"tapi aku senang nii-chan memperdulikanku~"

Ia segera menghabiskan sarapannya lalu bergegas menyiapkan barang yang akan ia bawa liburan ke Jepang.

"Sekarang nii-chan sudah setinggi apa ya?"

~~~

Bagi yang bingung sebenarnya nem manggil aniki atau nii-chan, jawabannya kedua duanya.

Saat berbicara langsung dengan Izumi, nem bakal panggil aniki
Kalau nii-chan? Saat nem bicara sendiri atau ke orang lain tanpa ketahuan oleh Izumi
Bisa dibilang, gengsi? Mungkin?

Sekian penjelasan dari Ziel~
Masih bingung? Ziel juga masih bingung sih sama penjelasan Ziel sendiri

Sampai jumpa di next chapter~

Twins?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang