5

2.3K 9 0
                                    

"Gila tuh cewek. Berani banget sama gue liat aja pasti Zauqi bakal mau sama gue" Amel terpaksa pulang.

Sedangkan Olive duduk melihat permainan Zauqi dan teman temanya. Bosan sekali rasanya keadaan pun mulai dingin. Zauqi merasa kasihan melihat calon istrinya duduk sendirian di bangku supporter.

Zauqi pun akhirnya dapat istirahat. Zauqi berlari kearah Olive.

"Lama ya?" Tanya Zauqi dengan keadaan berkeringat hingga bajunya basah semua "nih air" Olive melempar sebotol air yang ada ditas olahraga Zauqi. "Perhatian banget calon istri" Zauqi tersenyum lebar. Baru kali ini melihat laki laki kaku ini tersenyum apa lagi kepadanya "lo kesambet apaan qi?" Tanyanya dengan muka yang bingung.

"Gue ga kesambet cuma mabok lo aja" Olive mendengar itu melongo tidak percaya. "Lo mau makan apa?" Tanya Zauqi lalu duduk disamping Olive

Gilang melihat itu dari kejauhan merasa iri "WOY! KALO MAU BUCIN TOLONG JANGAN DISINI!!" teriaknya dari arah berlawanan. Zauqi hanya mengangkat satu alisnya lalu mengambil ranselnya dan menarik tangan Olive.

"Dih apaan sih qi?"

"Pulang" kata Zauqi singkat

Sesampainya diparkiran, ia memasangkan helm ke kepala Olive. "Liv, maafin gue ya? Kedepanya lo bakal diganggu cewek cewek. Sorry banget" Zauqi memasang muka memelas.

"Ah santai aja, gue cuna masuk 3 hari doang kan?" Olive mengelus lengan kekar Zauqi tersebut.

"Jangan tinggalin gue please" Zauqi tersenyum tipis lalu menaiki motor dan menyalakan mesin. Olive menyusul duduk dibangku penumpang. Baru kali ini mereka ber dua sangat dekat dengan lawan jenis.

"Lo udah siap nikah?" Tanya Olive dari belakang "kalo bareng lo sih gapapa" Olive tersipu malu mendengar itu "modus lo! Baru kenal satu hari juga" cibirnya

Beberapa menit mereka dijalan. Sampai dirumah Olive, Vio mama Olive sudah menunggu digerbang.

"Assalamualaikum ma, maaf ya Olivenya Zauqi pinjem bentar hehe" ucap Zauqi lalu membuka kaca helmnya

"Waalaikum salam gapapa kalo sama kamu mah, masuk dulu sini" Vio membuka sidikit lebar lagi gerbang hitam tersebut. "Ga usah ma, besok ujian. Ya udah Zauqi pulang dulu ya" ucapnya lalu turun dari motornya dan mencium tangan Vio.

"Ya udah hati hati ya! Titik salam sama bunda" Vio melampaikan tanganya. Sedangkan Zauqi hanya mengangguk angguk.

Brumm...
Bunyi motor besar yang dikenakan Zauqi.

Zauqi pun mengendarai motor pergi kerumahnya.

Sesampainya dirumah terlihat Arif sedang ada diteras memainkan ponselnya.

"Assalamualaikum pa" Zauqi memarkirkan motornya dan menyalami tangan Arif. Arif tidak menjawab salamnya tapi tetap memberikan tanganya.

"Udah pulang bang? Mandi dulu, bunda tadi lagi masak soto ayam" ucap Sheryl yang tadinya matanya tertuju ke televisi sekarang sudah terpaku dimata anak laki lakinya tersebut.

Zauqi berjalan kearah kamar kamarnya yang sedikit lebih jauh dari ruang televisi tersebut.

Masuklah Zauqi ke dalam kamarnya. Melepas jersey basketnya ditempat pakaian kotor. Lalu beranjak ke kamar mandi. Beberapa menit setelah itu, ia keluar dari kamar mandi menggunakan boxer dan telanjang dada. Ia duduk sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Membuka ponsel.

Ia melihat ruang pesan Olive. Ingin sekali ia mengirim pesan, niatnya pun terjadi

Olive

Sorry siapa?

Suami lo

Gue belum kawin

Calon deh calon

Zauqi?

👍
Gue kangen:(

Sakit ni orang

Iya nih, manjain dong😾

Udah ya qi, gue mau boboo

Night babe~~
(Read)

Zauqi melihat jam yang ada dinakas, ternyata jam sudah menunjukan jam 9, ia buru buru kearah dapur dan melihat soto ayam kesukaanya.

Ia merasa lapar sekali saat melihat soto, Zauqi pun mengambil piring dan beberapa sendok nasi.

"Bang! Siapa yang dateng cewek rambut merah tadi?" Zauqi bingung yang dimaksud dengan 'rambut merah'.

"Amel? Kenapa emang?" Pikirnya lalu melanjutkan makanya. "Dia udah ngetok pintu lebih dari 10 menit tau, kayanya dia emang cari lo betulan deh" Zauqi mendengus kasar "anak kecil mending jangan sok tau"

Sarah hanya berdecak kasar lalu pergi meninggalkan ruang makan.

Zauqi tetap melanjutkan makanya hingga tidak tersisa apa pun. Selesai makan ia hanya meletakan piringnya diwastafel cucian piring tanpa mencucinya.

Ia pun meninggalkan dapur terlihat Sheryl tengah asik menonton drama korea pada layar televisi

"Eh bang! Sini bunda mau ngomong" Zauqi bingung dengan ucapan Sheryl. Ia tetap memutuskan untuk duduk samping Sheryl

"Abang, kalo udah lulus mau kerja atau kuliah?" Tanya Sheryl "kerja kuliah, asal ga jauh dari Olive" ucap Zauqi dengan muka datar "bucin bgt sih! Tapi bunda ga mau ya kalian masih kuliah udah hamil. Bunda sama ayah setelah kalian nikah kita pasangin kb sementara" Zauqi hanya mengangguk mengerti

"Terus ambil kuliah jurusan paling gampang, sksnya juga ambil sedikit aja. Masalah lulusan harus lulus cepet kalau bisa 3 tahun kurang udah lulus" Zauqi kembali mengangguki perkataan Sheryl

"Kamu boleh ambil 1 perusahaan ayah, atau mulai perusahaan sendiri?" Zauwi mulai berpikir, "aku mau perusahaan ayah dulu nanti kalau udah lulus baru perusahaan sendiri" Sheryl meng iyakan permintaan anak laki lakinya.

Zauqi memutuskan untuk pergi dari situ. Lalu beranjak ke kamarnya.

Sesampainya dikamarnya ia mengganti baju tidur dan night routinenya, ia laki laki yang suka merawat diri. Tidur lah ia akhirnya.

Hari pun telah berganti. Hari ini hari yang melelahkan karena mereka berdua menjalani ujian dari jam 8 hingga jam 5 sore. Panas rasanya otak. Mereka berdua tidak bertemu karena berbeda kelas.

Namun, hari ini ada kejadian yang membuat 1 sekolah heboh.

"Lo pikir lo siapa ganggu Olive? Megang megang lagi. Lo pikir Olive mau sama lo?" Bagas menarik kerah seragam yang dikenakan Zauqi

"Lah? Iri bang? Katanya ketos kok ngelecehin?" Ledek Zauqi. Bagas panas sekali mendengar ucapan Zauqi. Hingga tamparan pun mendarat dipipi sebelah kiri Zauqi. Bagas sedikit lebih pendek dari Zauqi merasa agak kualahan saat menarik kerah Zauqi.

"Kalo pendek pendek aja kali, ga usah dijinjit jinjitin gitu" Zauqi semakin mengejeknya. Pemandangan itu membuat satu sekolah heboh.

"Awas lo deketin Olive lagi" Bagas mundur dari posisinya. "Olive calon istri gue! Ntar jangan lupa dateng diacara nikahan gue ya! Tinggal 2 hari lagi kok!" Teriak Zauqi hingga membuat satu sekolah melihat kearahnya, Bagas mendengar itu membalikan badanya lalu memukul sambing bibir Zauqi hingga berdarah.

Situasi itu membuat semua cewek lemas. Bayangkan lelaki yang diidam idamkan sebentar lagi sudah terikat oleh hubunganya.

Amel semakin tidak percaya. Ia semakin frustasi mendengar pernyataan Zauqi ditengah lapangan tadi.

Next??

ZAUQITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang