9

2.1K 19 4
                                    

"Babe, kalo main sekarang berarti dirumah ga usah yaah" Olive mengusap rambut, Zauqi menggeleng dengan cepat. Sepertinya ia tak menyukainya

"Ga mauuu nanti dirumah jatah juga. Kalo ga mau aku paksa titik!" Zauqi memanyunkan bibirnya seperti anak kecil. Olive mau menolak pun susah karena pasti ia akan tetap memaksa.

"Mommy mau nen" Zauqi menyibak dalaman Olive yang berwarna putih tersebut. "Nenen aja ya sayang" Zauqi memutar badanya sehingga Olive berada dibawahnya. Olive mengusap usap rambut hitam lelaki tersebut lembut sekali rasanya.

Zauqi mengemut niplenya bak kehausan ia sengaja menggigitnya. Olive yanh sedang fokus memainkan rambut Zauqi sontak meringis perih

'Shh sakitt' Zauqi tidak mendengarnya. Bak angin lewat saja baginya.

Sedangkan payudara satunya ia remas remas hingga terlihat kemerahan.

"Hati hati jangan kasar kalau minum sayang" Olive menahan perih dari gigitan ditambah payudara yang diremas remas tersebut

Zauqi sedikit mengantuk karena jarang ia setelah sholat subuh langsung terbangun seperti ini. Ditambah lagi badan istrinya yang molek membuatnya birahi terus saat melihatnya. Ia yang mengantuk memejam kan matanya disamping Olive, tidak ingin sepertinya membiarkan miliknya dilepas ia tetap memegang dan sesekali menyedotnya.

Olive melepas branya tersebut ia langsung turun kedalam selimut.

Mereka pun memejam kan mata bersama. Sentuhan halus dari Olive membuat Zauqi sangat nyaman dipelukan Olive.

Sepertinya beberapa tahun kedepan mereka akan merasakan sendirian. Tidak, bukanya mereka tidak ingin sama sekali mempunyai anak melainkan ingin fokus pada masa depan mereka. Zauqi akan fokus dengan kuliah yang diselangi dengan kerja diperusahaan ayahnya, sedangkan Olive ingin fokus kuliahnya juga.

Tak terasa sudah 2 jam mereka terlelap, Olive bangun terlebih dahulu melihat suaminya masih memegang payudaranya.

Pelan pelan ia melepas genggamannya, dan mengambil branya dan memakainya. Lalu ia pun mengganti pakaianya memakai celana longgal warna abu-abu dan kaos lengan 3/4 warna putih tidak lupa dengan jilbab berwarna abu-abu pula. Sedikit riasan menempel dimukanya.

Zauqi yang mendengar langkah kaki Olive dan terbangun mengetahui yang tadi ia genggam sekarang sudah tidak ada langsung mencari istrinya tersebut ternyata sedang ada dicermin besar dan sedang merias dirinya.

"Mau kemana?" Tanya Zauqi dengan suara khas bangun tidurnya

"Mau makan ga? Sarapan dibawah dibuka cuma sampe jam 10. Selesai sarapan kita langsung pulang" Zauqi mengangguk mengerti.

Zauqi pun beranjak dari kasur dan mengganti pakaianya. Ia menggunakan jeans warna hitam yang ada sedikit robek robek dilutut dan atasan kaos putih yang dilapisi oleh kemeja kotak kotak bernuansa hitam yang dicampur dengan abu-abu.

Mereka menyiapkan koper masing masing 2 koper berukuran besar, dan tas kecil yang dibawa Olive pun telah dibereskan mengecek semua agar tidak ada yang tertinggal

Olive menelepon Devan yang ada dikamar samping.

"Halo? Bang mau pulang kapan? Gue sama Uqi pulang hari ini kalau masih mau dihotel lo tanggung sendiri biayanya"

"Iyaa, gue sekiranya disini sampe 2 hari lagi. Tuu bocil dua gimana?" Jawaban dari sebrang sana

"Ntar lu yang bayar lah ya kali gue" ledek Olive

"Oke, tapi kasih gue duit satu juta selama 2 hari buat jagain mereka. Gimana?" Olive berfikir sejenak

"Ga usah deh, mereka berdua ikut gue pulang aja ribet lu" Olive langsung menutup telfon tersebut.

ZAUQITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang