14

783 12 0
                                    

Dilihat lihat cerita gue makin ga jelas deh:)))

Mereka sudah merasa puas. Zauqi membopong Olive kearah kamar, ia meletakannya dikasur. Syukur hari ini libur.

Zauqi mulai merebahkan badannya disamping Olive. Menyingkirkan rambut rambut yang menghalangi muka cantik Olive.

Ketika orgasme Olive terlihat lebih muda. Entah kenapa?

Olive sudah mulai terlelap. Zauqi masih gemas dengan muka istrinya, mencium, menggigit kecil pipinya, memainkan telinga. Memainkannya dengan puas hingga ia tertidur

Tak lama, Olive pun terbangun. Melihat badannya tak menggunakan apapun, ia sedikit panik.

"Sayang, bangun dulu atuh." Panggilnya dengan lembut, panggilan itu hanya dibalas dengan berdehem.

"Sayangg" panggil Olive dengan mencium cium rahang Zauqi dari bawah.

Zauqi terbangun.

"Kenapa?" Tanyanya

"Ambilin baju aku didapur dong" memohon dengan muka yang diimut imutkan. Zauqi bangun dan berjalan kearah dapur.

Ia mengambil dress selutut itu tdk lupa ia mengambil CDnya. Tdk, bukan untuk dipakai kembali. Ia mengambil untuk meletakan di bak cucian kotor.

Zauqi melanjutkan jalannya ke arah kamar. Olive masih berlindung dibalik selimut. Zauqi melempar daster tersebut.

Olive pun menggunakannya, dan beranjak pergi ke lemari. Tapi tak sampai lima langkah, langkahnya dihenti kan oleh badan besar didepannya.

"Sayang, ga usah beres beres dulu ya. Temenin mas dikamar aja" rayunya

Olive melotot mendengar 'mas' dari mulur Zauqi. "KAMU KENAPAAA???" tanyanya terkejut.

"Panggilan baru" ucapnya.

Olive tanpa basa basi ditarik kearah kasur, Zauqi seperti bayi yang kehilangan bertemu ibunya.

Olive mengalihkannya dengan memainkan ponsel.

'Muach muach muach muach'
Kecupan sudah menjalar dimuka Olive.

Olive tak lagi heran, karena sudah berapa minggu ia tak diberi jatah. Zauqi turun kebawah, kedada Olive.

Lucu melihatnya seperti koala. Suami macam apa ini? Tak berwibawa sekali didepan istri.

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Olive yang sudah bersiap memegang ponsel.

"Kamu" jawab Zauqi, Olive menahan senyum salah tingkah.

"Serius!" Seru Olive dengan senyumnnya.  "Aku serius" jawab Zauqi singkat.

"Nanti aja kenapa si? Masih pagi ga bagus langsung makan!" Seru Zauqi.

"Iya mas." Zauqi mendengar itu langsung melotot kearah Olive. Ternyata ampuh juga hehe.

Zauqi masih memeluk Olive tak bisa melepasnya sebentar saja.

"Nanti kalau punya anak mau dinamain siapa?" Tanya Olive sembari mengelus elus kepala Zauqi.

"Zavee (zafi)?" Pikirnya

"Cowok?" Tanyanya kembali. Zauqi hanya mengangguk.

"Dari nama kayanya mirip banget sama papanya" Olive tersenyum gemas melihat muka Zauqi yang mulai ingin tertidur lagi.

"Jangan bobo mulu, ga baik! Ayo mau makan apa aku yang orderin" ucap Olive.

"Dimsum aja tapi 2" jawabnya. Olive sedang mengorder makanan.

"Aku berharap kita punya debay secepatnya" seonggok kata keluar dari mulut Zauqi.

"Why?" Tanya Olive. Zauqi mengembuskan nafas kasar "aku pengen aja ngerasain jadi papa, itu alasanya kenapa aku selalu keluar didalam" ucapnya.

"Ulululuu" Olive menciumi kepala suaminya itu, entah kenapa hari ini ia sangat gemas sekali.

"Sayanggggg cepet hamil:(" Zauqi mengernyitkan dahinya dan menurutkan sudut bibirnya.

"Iyaa bismillah yaa sayangg" Olive mengelus elus kepalanya agar ia tenang.

Nextt?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZAUQITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang