8

2K 16 1
                                    

Jam menunjukan sudah jam 4.10 berarti sudah masuk waktu subuh.

'Huamm'
Zauqi terbangun dan menyadari mereka berdua tidak menggunakan sehelai kain pun. Zauqi mengambil boxer yang sudah terlempar di lantai.

Ia berjalan kekamar mandi untuk mencuci muka. Lalu membangunkan istrinya yang terlelap.

"Olive~" panggilnya dengan lembut.

"Livvv" nadanya sedikit lebih tinggi.

"Sayaangg" masih saja tak bergerak sedikit pun. Zauqi mendekat ke arah Olive menciumi muka istrinya tersebut

"Mommyy bangun dulu" bisiknya dengan suara khas bangun tidurnya. Olive terbangun melihat Zauqi yang ada didepan mukanya, ia terkejut.

Saat melihat kebawah ia menyadari bahwa dirinya tidak memakai apapun, sehelai pun.

"AHHH!?!" teriaknya. Syukur saja ruangan itu menggunakan peredam suara.

"Kaget kenapa sayang?" Zauqi berselonjor dikepala kasur dan tersenyum nakal. "Lo apain guee!" Seru Olive dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Nyicip ceunah" Zauqi menyengir kemenangan. Olive ingin mengambil pakaianya dilantai tapi nihil, dibawah sana sangatlah pedih tak sanggup untuk berjalan.

"Kenapa? Sakit?" Zauqi mulai panik dengan kondisi Olive, ia mengecek disitus 'mengapa daerah intim terasa pedih selesai behubungan' cari lah Zauqi.

Ternyata itu sudah biasa bagi pasangan muda yang baru menikah. "Ohh gapapa katanya, kecuali sampai pendarahan".

Olive memejamkan mata menahan sakit. Zauqi beranjak lalu membopong Olive layaknya bayi. Berjalan kearah kamar mandi meletakanya pada bathup.

"Ngangkang cepet!" Olive menggelengkan kepalanya.

"Mau dipaksa?" Olive tetap menggeleng dan berusaha menutupi dadanya.

"Kenapa ditutup?" Zauqi jongkok disamping bathup yang tidak berisi air.

"Mau sehat ga?" Tanya Zauqi dengan nada lembut. Olive hanya mengangguk iya.

"Kenapa ditutup sih? Gue udah jadi suami lo Olivee" Olive pun akhirnya membuka kakinya sedikit lebar.

Zauqi mengambil sedikit air hangat dari wastafel. Mengambil handuk kepala lalu memerasnya agar berkurang kadar airnya

Ia langsung menempelkan pelan pelan handuk tersebut. "Disini gada apa apa loh, ga ada luka" Olive terdiam merasakan perih.

"Masa punya gue kegedean?" Olive mengangkat bahunya berisyarat tidak tahu.

Ia memgompres pelan pelan miss v Olive. Perih sekali rasanya,ia meringis perih.

'Shh auh'Olive memejam kan matanya menahan sakit.

Sudah 15 menitan, Zauqi mengompres. Akhirnya sudah tidak seperti tadi.

"Enakan ga?"tanya Zauqi. Olive mengangguk anggukan kepalanya.

"Mandi besar dulu yuk" Zauqi mencium muka Olive

"Qiii!" Olive tersenyum lebar. "Gendong" Olive melembutkan suaranya, Zauqi mengangkat badan Olive mengalungkan tanganya dileher nya kakinya menyilang dipinggang.

"Maafin uqi" Zauqi tidak berhenti menciumi pipi, telinga dan bahu Olive.

"Manja banget sih" Olive membalas dengan menciumi leher Zauqi dan memainkan rambutnya.

Mereka berdua sudah ada dibawah pancuran shower. "Cium dulu" Zauqi memanyunkan bibirnya. Olive memberikan satu kecupan

Mereka pun mandi bersama. Sangat lama

ZAUQITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang