Auriga

Chapter 4

Hidup itu seperti roda yang berputar tidak selamanya di atas, dan tidak selamanya di bawah. Mungkin hari ini akan bahagia belum tentu esok hari dan juga sebaliknya, Zeenara Gabriella Lintang masih menatap dirinya di pantulan cermin yang ada di hadapannya, seulas senyum ia tampilkan untuk pagi ini bukan pagi sih lebih tepatnya siang. Nara menghela nafasnya kasar berusaha untuk sebiasa mungkin, ia harus bisa bermain peran di setiap harinya biar terlihat biasa saja di depan banyak orang

Tingg

Satu pesan masuk membuyarkan lamunannya, ia mengecek siapa si pengirim pesan, tapi tak ada nama yang tertera di pesan yang baru masuk satu menit yang lalu itu. Nara hanya mengerutkan keningnya bingung, saat di rasa ia tak mengenali nomor yang tertera di layar ponselnya saat ini

08129xxxxxx
Hai

Nara
Ini siapa yah?

08129xxxxxx
Oh iya lupa
Ini gua Jevian

Nara
Oh hai Jev

08129xxxxxx
Hai juga matahari

Nara
Hah ko matahari?

08129xxxxxx
Emang lo maunya apa?

Nara
Semesta mungkin

08129xxxxxx
Kenapa?

Nara
Karena gua pengen dia selalu ada buat gua

08129xxxxxx
Maksudnya?

Nara
Kalau lo mau nyari kata panggilan berbeda, panggil aja gua bintang

08129xxxxxx
Kenapa bintang?

Nara
Karena gua selalu menyukai malam yang sunyi dengan elusan lembut di kepala

08129xxxxxx
Padahal lo cocok jadi matahari

Nara
Kenapa?

08129xxxxxx
Karena cahaya lo begitu indah bagi banyak orang

Nara
Dangdut banget sih Jev

08129xxxxxx
Hehe, lo nggak suka yah?

Nara
Suka ko, buktinya sekarang gua lagi ketawa

08129xxxxxx
Tapi ko gua nggak liat?

Nara
Kan kita jauh

08129xxxxxx
Ya udah sini deketan

Nara
Next time yah Jev

08129xxxxxx
Oke di tunggu yah Ra
Jangan lupa save nomor gua yah

Nara
Oke

Nara tak lagi menatap layar ponsel nya, ia langsung turun ke bawah setelah mencium wangi masakan yang menguar sampai ke dalam kamarnya. Bibir nya langsung tersenyum saat di lihat laki-laki itu sedang sibuk dengan masakannya, Nara selalu melalui hari minggunya dengan hal sederhana seperti ini, dan ia selalu menyukainya.