Chapter 12

38 6 0
                                    

lntng.zeenara

like by jvian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

like by jvian.nthnael frndez.narest lmbyng_keana and 7.812 others

lntng.zeenara yummy😋 aksara_keenan

see 6.524 others comments

aztrez.haikal jangan lupa kirim ke rumah gua yah

frndez.narest kalau bahagia aja lo lupa sama temen

jvian.nthnael enak kayanya Ra?

she.aletta tampilannya lucu banget cocok buat bekel anak TK

lvdrly.aruna berasa makan di resto ya Ra

lntng.zeenara turn off comments

Nara sengaja langsung menutup kolom komentar instagramnya, karena ia yakin komentar para sahabatnya setelah ini pasti akan melenceng kemana-mana. Nara melanjutkan acara makannya, sementara laki-laki di hadapannya malah sibuk dengan ponselnya entah sedang melihat apa

Tingg

Satu notifikasi masuk di ponselnya mampu mengalihkan perhatian Nara terhadap laki-laki di hadapannya, gadis itu langsung mengambil ponselnya yang ada di atas meja, melihat siapa si pengirim pesan itu, saat di lihat siapa si pengirim pesan Nara langsung membuka chat masuk dari seseorang itu

Jevian
Ra malam ini sibuk nggak?

Nara kembali melihat ke arah Keenan yang sekarang malah menatapnya balik, tatapan itu berhasil membuat jantungnya berdetak tak karuan dan jangan lupakan pipi nya yang langsung memerah persis seperti tomat matang. Ponselnya langsung ia letakkan ke tempat sebelumnya, tangannya kembali memegang garpu yang sebelumnya ia tinggalkan demi melihat ponselnya

“Nyokap lo pulang hari apa?” pertanyaan itu berhasil membuat moodnya kembali hancur, Keenan kenapa selalu menyukai hal-hal yang paling di benci Nara, ia kesal jika orang-orang membahas tentang masa lalunya yang sangat kelam

“Nggak tau dan nggak mau tau” Nara menjawab pertanyaan itu dengan asal, ibunya hanya bilang ia pulang minggu ini dan tidak bilang hari apa, dan Nara pun malas untuk bertanya kepada ibunya

“Gua pulang deh Ra” Keenan langsung meninggalkan meja makan, menyambar tas nya yang tergeletak di atas sofa di ruang tengan dengan kasar, laki-laki itu langsung melangkah keluar tanpa melihat ke belakang lagi. Keenan menyerah jika Nara terus keras kepala seperti saat ini, lima tahun ternyata masih belum cukup untuk meruntuhkan sikap keras kepala gadis itu

Brukkk

Keenan bisa merasakan hantaman kencang di punggunya, ia tau siapa pelakunya tapi untuk kali ini, ia tak membalasnya biarkan saja gadis itu berpikir untuk hidupnya nanti, Keenan hanya ingin Nara berdamai dengan semua hal yang sudah terjadi sebelumnya, hanya itu sepertinya sudah cukup untuk semuanya tapi gadis ini tidak bisa mengerti maksud keinginannya itu

AurigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang