Sudah hampir satu minggu rencana pendekatannya selalu berhasil, gadis itu benar-benar membuatnya terkejut dengan semua hal yang ia miliki, Zeenara berhasil merubah cara pandang Jevian tentang sebuah hubungan. Selama ini Jevian merupakan tipikal orang yang selalu gonta ganti perempuan tapi tak pernah memasang status lebih dari teman sama sekali, istilahnya di gantung semua perempuan yang dekat dengannya hanya sebatas dekat sebagai teman tidak lebih, tapi bersama Nara kali ini ia malah ingin cepat-cepat merubah statusnya agar bisa menjadi sepasang kekasih. Mereka juga sudah semakin dekat, Jevian tidak pernah absen setiap harinya untuk mengantar jemput gadis itu dan jangan lupakan jalan-jalan di setiap weekend. Untuk masalah Keenan sahabatnya itu sepertinya tidak peduli, buktinya laki-laki itu biasa saja saat posisinya di ambil alih oleh Jevian. Awalnya ia merasa tidak enak dengan sahabatnya itu, tapi melihat respon Keenan yang cuek membuat Jevian makin gencar untuk mendekati Nara.
“Kantin yuk laper gua” Jevian langsung melihat ke arah Jonathan yang menyuarakan ajakan ke kantin, bener juga sih omongan Jonathan ia juga ternyata sudah lapar sejak tadi
“Yuk lah, cacing-cacing di perut gua udah pada teriak minta di isi” Yudha ikut berseru dan hal itu langsung mendapat geplakan indah di kepalanya oleh Theo yang sudah kesal dengan kelakuan para sahabatnya yang tidak ada yang bener sama sekali, mereka berlima langsung berjalan ke arah kantin. Satu hal yang selalu menjadi kebiasaan para murid jika melihat mereka berlima di lorong pastinya akan teriak-teriak tidak jelas, ada juga yang senyum-senyum sambil menggoda dengan mengedipkan sebelah matanya. Jonathan dan Yudha yang memang suka sekali menggoda para siswi di sekolah pasti akan membalasnya, biasanya Jevian akan mengikuti kelakuan kedua sahabat gilanya itu tapi kali ini dia hanya diam, memilih untuk bergabung dengan Keenan dan Theo yang hanya mendengus kesal melihat Jonathan dan Yudha
“Lo tumben banget pas di lorong nggak ikut ngegodain siswi lain?” pertanyaan Jonathan itu langsung mendapatkan tatapan kesal dari Jevian
“Kayanya beneran tobat nih anak” ucapan Yudha itu berhasil mengundang tawa dari Jonathan, mereka berdua memang samanya kalau sudah melancarkan aksi ledek meledek, suka banget bikin orang kesal
“Temennya tobat bukannya di syukurin malah di ketawain”
“Ya setan ketemu iblis emang kaya gitu” kalian pasti tau bukan itu suara siapa, Keenan dan Theo yang sedari tadi diam akhirnya menyaut. Jevian yang melihat pembelaan dari kedua sahabatnya yang lain langsung tersenyum sumringah, sementara Yudha sama Jonathan hanya menatap Jevian kesal
“Yudh”
“Hmmm” Jevian mengerti maksud Jonathan memanggil Yudha dengan nada seperti ini, mereka berdua pasti sedang menjalankan aksi balas dendam, keduanya tersenyum misterius yang terkesan menyeramkan, Jevian yakin setelah ini pasti ada kelakuan aneh dari keduanya
“MARVELLLL GABUNG SINI AJA SAMA KITA” tuh kan bener dugaannya, pasti ada aja kelakuan absurt dari keduanya kalau sudah memberi sinyal lirikan maut, Jevian bisa melihat ekspresi meledek dari keduanya. Sementara Theo dan Keenan masih sibuk dengan dunianya sendiri, entah mereka sedang apa dengan ponsel di tangan masing-masing. Jevian langsung melihat ke arah orang yang di panggil Yudha barusan. Oh shit Marvel ternyata sedang bersama teman-temannya, dan jangan lupakan gadis pujannya adalah salah satu temannya Marvel juga
“Gpp Yud kita gabung di sini?” itu suara Jevano yang bertanya kepada Yudha, sementara Jevian malah diam di tempatnya tanpa tau harus berucap seperti apa, Jevian hanya diam melihat gadis pujaannya yang malah melihat sahabatnya
“Untuk para ciwi-ciwi langsung duduk aja nanti yang cowo yang ambil kursi tambahan” itu Jonathan yang bersuara, laki-laki itu langsung berdiri memberikan kursinya ke arah Keana, sementara yang laki-laki sibuk mencari kursi lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Auriga
FantasyKristal Jung x Kim Doyoung x Go Youn Jung x Jung Jaehyun Ada luka yang hanya ingin di rasakan oleh hati tanpa mau di lihat oleh mata, di dengar oleh telinga, apalagi di ucapkan dalam kata-kata, hanya terus terpendam tanpa niat untuk di bicarakan Ran...