Mereka baru saja bertemu di sebuah klub, malam ini. Dua orang pemuda yang bebas dan di penuhi gairah. Memilih menghabiskan malam dengan bergerumul panas di atas ranjang kamar sebuah hotel berbintang. Alih-alih di kamar sewaan kecil yang berada di lantai dua dan tiga klub malam tempat keduanya bertemu, bagi Namjoon, bercinta dengan makhluk seindah Seokjin di tempat mewah adalah yang paling tepat.
Dimulai dari mengecupi leher jenjang, putih mulus nan harum milik sang submissive, dilanjut dengan menyesap, menjilat, pun gigitan kecil menggoda yang tak segan meninggalkan jejak nafsu di sana. Kulit Seokjin bak kanvas lukis bagi mulut lapar Namjoon.
"Mmhh.." Lenguhan samar lolos akibat perbuatan lihai Namjoon. Tangannya sejak tadi sibuk meremas bongkahan sintal di bagian belakang tubuh Seokjin.
"Mmhh, my chewy baby." Bisik Namjoon disela permainannya, sementara Seokjin terus mengerang mengekspresikan kenikmatan yang berdesir cepat di sekujur tubuh moleknya, sentuhan Namjoon bak mengandung sengatan listrik yang membuat lemas.
Tak ingin kalah, tangan Seokjin kini dengan tak sabaran melepas satu persatu kancing kemeja katun bermerk milik pria yang di akuinya bertubuh gagah itu. Pertama kali melihat Namjoon, Seokjin bak tersihir, tak pernah menyangka bahwa perawakan matang itu berasal dari pria yang lebih muda darinya.
Dada bidang Namjoon terekspose, kini Seokjin bisa dengan jelas melihat betapa kulit tan itu begitu menggairahkan. Tangannya dibawa bermain, membelai tiap inci gundukan otot yang membakar hasrat, sungguh, itu adalah sensasi yang menyenangkan. Menggoda lawannya.
Namjoon menyambar bibir penuh yang selalu menggoda di setiap kata, sejak pertama melihat, bilah serupa buah plum itu terlihat sangat menyenangkan untuk di santap. Namjoon menyempatkan diri memuji Seokjin di setiap kesempatan, pria itu bergumam dengan suara berat sarat akan hasrat, "manis.. Lembut.. Memabukkan." Itu semua soal labium merah merona milik Seokjin.
Tanpa Namjoon sadari bahwa perlakuannya pada Seokjin jauh lebih memabukkan, bahkan membuat pria cantik itu tak sanggup lagi mengekspresikannya dengan kata. Seokjin lebih tertarik untuk melenguh, menggoda Namjoon agar membuatnya semakin menggila, menyentuhnya lebih banyak.
Seokjin maupun Namjoon tak akan tahu apa yang akan terjadi setelah mereka sadar sepenuhnya dari pengaruh alkohol yang banyak di teguk saat di club tadi, mereka tidak tahu apa yang akan ada dalam pikiran mereka saat terbangun esok hari. Namun, jika boleh meminta, keduanya ingin malam ini tak hanya akan berlaku satu kali.
Ingatkan keduanya untuk bertukar nomor ponsel, nanti.
Kemeja katun itu melungsur bebas ke lantai kamar berbatu marmer, Seokjin telak tak bisa mengontrol pikirannya. Namjoon telah merenggut kewarasan, membuat nya semakin haus akan sentuhan.
Sentuh, sakiti, berikan tanda. Seokjin mau semua itu dari lawan mainnya malam ini.
Namjoon melanjutkan aksinya, dia melepas skinny jeans yang memeluk pinggang ramping sampai ke kaki jenjang seorang Kim Seokjin, membuatnya iri. Bukan pada bagaimana bentuk indah kaki Seokjin, tapi pada pakaian itu. Kalau bisa, dia akan menggantikannya.
Kaos tipis oblong yang telah sedikit basah oleh keringat Seokjin, telah berhasil Namjoon singkirkan. Memperlihatkan pucuk dada yang sejak tadi menguji kesabaran Namjoon dari balik pakaian yang sangat ingin Namjoon koyak, hanya saja dia cukup tahu diri untuk tak melakukannya dengan begitu gegabah. Dia tetap harus memberikan kesan pertama yang baik.
Putih, bersih, lembut. Namjoon tak percaya ada pria yang memiliki kulit seindah ini. Apakah para submissive juga pergi ke salon kecantikan untuk melakukan perawatan? Not bad. Karenanya Namjoon jadi bisa menikmati hasil seindah ini. Nipple coklat muda yang menggoda itu dia jamah dengan lidahnya, membuai si empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS - One Shoot! [BL]
FanfictionKu rilis untuk mengisi kekosongan ('༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡ Hanya oneshoot ya. Jangan berharap lebih Mostly 21+. Minor mohon minggir 🙏🏻 BOY LOVE!! BXB!!