#10 Red (Namjin) Pt. 2

327 21 1
                                    

Red, dia dikenal dengan nama itu sejak kehadiran pertamanya di hadapan orang-orang kaya yang dikuasai akan hasrat liar dalam diri mereka, insting alamiah manusia untuk bergaul, menggauli dan digauli. Red berhasil menyedot atensi orang-orang itu sebab parasnya yang rupawan dan tubuhnya yang molek. Kesan seksi dan misterius yang diciptakan Marlon untuk Red juga berhasil membuat orang-orang semakin penasaran dan ingin mencicipinya yang selalu tampil dengan hanya menggunakan selembar lingerie merah hati.

Hampir empat bulan berada dibawah kendali seorang Marlon, yang membawa dan mengenalkannya kepada dunia kelam tak berdasar akibat dari sebuah hutang yang tak mampu dibayar,  hutang orang tua tak tahu diri yang pada akhirnya menjadikan anak sebagai alat pelunasan.
Oh, tenang saja. Meski begitu, sesungguhnya Marlon bukanlah orang jahat, dia tak seburuk kelihatannya, pria dengan kulit putih pucat itu bahkan menolak mentah-mentah pada awalnya, namun pada akhirnya Red mengalah pada orang tuanya dan bersikeras menjatuhkan diri pada Marlon yang kemudian membuatnya berakhir di tempat itu, menjadi barang sewaan yang akan menghasilkan uang untuk melunasi hutang orang tuanya pada Marlon. Red sadar bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan apapun selain fisiknya yang selalu dipuji indah dan mampu menghipnotis orang-orang untuk tergila-gila padanya.















Arthur membuka pintu kamar yang dicat dengan warna merah terang di ujung lorong koridor, dia terkejut mendapati ruangan yang ternyata dihiasi oleh lampu temaram yang juga berwarna merah, membuatnya mulai pusing.

Arthur membuka pintu kamar yang dicat dengan warna merah terang di ujung lorong koridor, dia terkejut mendapati ruangan yang ternyata dihiasi oleh lampu temaram yang juga berwarna merah, membuatnya mulai pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gosh? Apa Marlon ingin aku shooting film horor atau semacam nya?" Celetuk Arthur yang berhasil dibuat merinding dengan pemilihan tema aneh di kamar yang lumayan besar itu. Dia tidak tahu kalau selera Marlon benar-benar jelek.

Langkah Arthur terhenti kala mendapati sosok yang berhasil membuatnya mengeluarkan uang lima juta ratus juta malam itu sudah menunggunya di sana, berdiri di sisi ranjang dengan masih menggunakan lingerie merah hati yang sama seperti yang tadi Arthur lihat di tempat sebelumnya.

Jantung sialan Arthur berdebar kegirangan, kenapa organ berdetak itu bereaksi norak seperti ini? Nyatanya itu bukanlah kali pertama Arthur bersama dengan seorang... Penghibur? Bagaimana Arthur harus menyebutnya? Rasanya itu terlalu kasar untuk makhluk seindah Red?

"Hai?" Sapa Arthur, yang mana membuat sosok yang sebelumnya tengah berdiri membelakanginya kini berbalik dan menatap padanya.

Ah, dia masih menggunakan topeng itu rupanya? Ini sebatas konsep, atau memang identitas Red benar-benar dirahasiakan oleh Marlon? Atau mungkin ini adalah keinginan Red sendiri?
Yah, tentu tak heran. Mengingat profesi yang tengah Red jalani sekarang bukanlah profesi yang akan dianggap normal di dalam masyarakat. Arthur juga mengerti bahwa Red pasti memiliki kehidupan pribadi yang tetap harus dijaga ketenangannya.

Sosok Red tak menjawab sapaan orang yang berhasil memenangkannya untuk lima ratus juta malam ini, tetapi Red bergerak mendekat dengan langkah yang terlampau anggun, cara berjalannya mirip seekor kucing. Masih tak mengatakan apapun, Red hanya menatap lekat wajah Arthur yang memiliki garis rahang yang begitu tegas, dari balik topeng nya. Kemudian Red bersimpuh dibawah kaki Arthur dan menatapnya dengan kepala mendongak.

BTS - One Shoot! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang